Rabu, 18 Januari 2017

FEMALE PRESCHOOL TEACHERS - RAFFLES HOUSE PRESCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 06:03:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 06:03:00

kunjungi sumber

RELIGION – CATHOLIC / CIVICS MORAL EDUCATION / SOCIOLOGY TEACHER FOR HIGH SCHOOL (CODE: BSD-HS-REL) - YAYASAN PENDIDIKAN SANTO YOHANES

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 03:54:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 03:54:00

kunjungi sumber

Early Childhood Teacher - SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk, PT

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 03:53:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 03:53:00

kunjungi sumber

GURU CHINESE - XIN ZHONG SCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:55:00

kunjungi sumber

KONSELOR - XIN ZHONG SCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:51:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:51:00

kunjungi sumber

PUSTAKAWAN - XIN ZHONG SCHOOL

Lowongan - Rp2,500k - Rp4,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:48:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp2,500k - Rp4,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:48:00

kunjungi sumber

Dampak Program USAID PRIORITAS di LPTK

Dosen, guru pamong, dan mahasiswa berkolaborasi merancang praktik pembelajaran terbimbing dan mandiri (21/9/2016).(USAID Prioritas)

Dosen, guru pamong, dan mahasiswa berkolaborasi merancang praktik pembelajaran terbimbing dan mandiri (21/9/2016).(USAID Prioritas)

BANDUNG – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung telah mengalami sejumlah perubahan penting seiring dengan program USAID PRIORITAS yang sudah memasuki tahun kelima. Pola perkuliahan berlangsung lebih praktis dan para dosen melakukan serangkaian inovasi perkuliahan yang sekaligus menjadi pengalaman pembelajaran praktis bagi para mahasiswa calon guru. Perkuliahan manajemen sekolah pun ditempuh secara praktis layaknya pembelajaran aktif di sekolah. Sementara itu, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi para mahasiswa didesain secara kolaboratif antara mahasiswa, dosen pembimbing lapangan, dan guru pamong sehingga PPL berjalan lebih efektif bagi kesiapan mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan. UPI dan UIN juga mendiseminasikan praktik baik ini ke Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) konsorsium dan ke sekolah/madrasah lab dan binaannya.

Demikian diungkapkan oleh Rektor UPI Prof Furqon, Ph.D dan Rektor UIN Prof Dr Mahmud, M.Si. pada kesempatan terpisah.

Prof Furqon mengatakan, USAID telah menginspirasi para dosen menyiapkan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu mempraktikkan pembelajaran aktif dan manajemen kreatif. “Pada gilirannya, para mahasiswa juga mampu melakukan inovasi pembelajaran dan manajemen sekolah yang efektif untuk mewujudkan kultur yang kondusif bagi terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang produktif,” urainya. Rektor UPI ini juga menunjukkan komitmennya, praktik-praktik yang baik ini perlu terus dirawat dan didiseminasikan ke kampus dan sekolah lain melalui berbagai media dan kegiatan.

Prof Mahmud mengakui banyak perubahan penting telah terjadi di kampusnya, khususnya di ruang perkuliahan yang kini lebih bernuansakan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) di kelas-kelas perkuliahan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) dan bernuansa CTL (Contextual Teaching and Learning) di kelas-kelas program studi yang fokus ke MTs. Prof Mahmud menyebut, salah satu perubahan penting sebagai dampak program USAID PRIORITAS adalah model penyelenggaraan PPL.

“Secara khusus terkait PPL, USAID membantu UIN membangun kolaborasi sinergis antara dosen, guru pamong, dan mahasiwa praktikan,” tutur Prof Mahmud. Menggandeng USAID, UIN memfasilitasi mahasiswa untuk menempuh model PPL yang lebih terencana, terpola, dan terbimbing dengan baik oleh dosen dan guru pamong. “Dosen lebih mengerti jenis bantuan apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan agar PPL dapat lebih efektif membangun keprofesian praktikan sebagai calon guru,” lanjutnya. Rektor UIN juga mengklaim, PPL model kolaborasi ini telah masuk dalam panduan PPL Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung.

Memang USAID PRIORITAS dan para pengelola PPL di UPI dan UIN memandang perlu peningkatan peran efektif Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong (GP) dalam melakukan pembimbingan mahasiswa praktikan selagi melakoni PPL. Sebelumnya, komunikasi  antara DPL, GP, dan mahasiswa praktikan masih cenderung searah dan kurang intensif, sehingga pemantauan progress kemampuan mengajar praktikan kurang komprehensif. “Model PPL kolaboratif merupakan terobosan alternatif untuk mekanisme pembimbingan dalam kerangka PPL, suatu model baru yang lebih sitematis dan berpusat pada keperluan mahasiswa praktikan sebagai calon guru,” jelas Lynne Hill, Teaching and Learning Adviser program USAID PRIORITAS, pada pelatihan dosen, guru pamong, dan mahasiswa calon guru di Bandung, akhir September lalu. [DS/USAID Prioritas]

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2jzeJUs
via IFTTT
Dosen, guru pamong, dan mahasiswa berkolaborasi merancang praktik pembelajaran terbimbing dan mandiri (21/9/2016).(USAID Prioritas)

Dosen, guru pamong, dan mahasiswa berkolaborasi merancang praktik pembelajaran terbimbing dan mandiri (21/9/2016).(USAID Prioritas)

BANDUNG – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung telah mengalami sejumlah perubahan penting seiring dengan program USAID PRIORITAS yang sudah memasuki tahun kelima. Pola perkuliahan berlangsung lebih praktis dan para dosen melakukan serangkaian inovasi perkuliahan yang sekaligus menjadi pengalaman pembelajaran praktis bagi para mahasiswa calon guru. Perkuliahan manajemen sekolah pun ditempuh secara praktis layaknya pembelajaran aktif di sekolah. Sementara itu, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi para mahasiswa didesain secara kolaboratif antara mahasiswa, dosen pembimbing lapangan, dan guru pamong sehingga PPL berjalan lebih efektif bagi kesiapan mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan. UPI dan UIN juga mendiseminasikan praktik baik ini ke Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) konsorsium dan ke sekolah/madrasah lab dan binaannya.

Demikian diungkapkan oleh Rektor UPI Prof Furqon, Ph.D dan Rektor UIN Prof Dr Mahmud, M.Si. pada kesempatan terpisah.

Prof Furqon mengatakan, USAID telah menginspirasi para dosen menyiapkan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu mempraktikkan pembelajaran aktif dan manajemen kreatif. “Pada gilirannya, para mahasiswa juga mampu melakukan inovasi pembelajaran dan manajemen sekolah yang efektif untuk mewujudkan kultur yang kondusif bagi terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang produktif,” urainya. Rektor UPI ini juga menunjukkan komitmennya, praktik-praktik yang baik ini perlu terus dirawat dan didiseminasikan ke kampus dan sekolah lain melalui berbagai media dan kegiatan.

Prof Mahmud mengakui banyak perubahan penting telah terjadi di kampusnya, khususnya di ruang perkuliahan yang kini lebih bernuansakan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) di kelas-kelas perkuliahan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) dan bernuansa CTL (Contextual Teaching and Learning) di kelas-kelas program studi yang fokus ke MTs. Prof Mahmud menyebut, salah satu perubahan penting sebagai dampak program USAID PRIORITAS adalah model penyelenggaraan PPL.

“Secara khusus terkait PPL, USAID membantu UIN membangun kolaborasi sinergis antara dosen, guru pamong, dan mahasiwa praktikan,” tutur Prof Mahmud. Menggandeng USAID, UIN memfasilitasi mahasiswa untuk menempuh model PPL yang lebih terencana, terpola, dan terbimbing dengan baik oleh dosen dan guru pamong. “Dosen lebih mengerti jenis bantuan apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan agar PPL dapat lebih efektif membangun keprofesian praktikan sebagai calon guru,” lanjutnya. Rektor UIN juga mengklaim, PPL model kolaborasi ini telah masuk dalam panduan PPL Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung.

Memang USAID PRIORITAS dan para pengelola PPL di UPI dan UIN memandang perlu peningkatan peran efektif Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong (GP) dalam melakukan pembimbingan mahasiswa praktikan selagi melakoni PPL. Sebelumnya, komunikasi  antara DPL, GP, dan mahasiswa praktikan masih cenderung searah dan kurang intensif, sehingga pemantauan progress kemampuan mengajar praktikan kurang komprehensif. “Model PPL kolaboratif merupakan terobosan alternatif untuk mekanisme pembimbingan dalam kerangka PPL, suatu model baru yang lebih sitematis dan berpusat pada keperluan mahasiswa praktikan sebagai calon guru,” jelas Lynne Hill, Teaching and Learning Adviser program USAID PRIORITAS, pada pelatihan dosen, guru pamong, dan mahasiswa calon guru di Bandung, akhir September lalu. [DS/USAID Prioritas]

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2jzeJUs
via IFTTT

Ini Pelajaran yang Akan Dinilai Dalam SNMPTN 2017

snmptn-_160115192839-607

RANGKAIAN pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017 telah dimulai sejak 14 Januari lalu. Di tahap awal, setiap sekolah akan melakukan pengisian pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Proses pendaftaran SNMPTN sendiri baru mulai dilaksanakan pada 21 Februari sampai 6 Maret, setelah pengisian dan verifikasi PDSS rampung. Oleh karena itu, sudahkah kamu tahu apa saja yang akan dinilai dalam SNMPTN?

Dilansir dari laman resmi SNMPTN 2017, panitia pusat melalui sistem akan membuat pemeringkatan siswa berdasarkan nilai mata pelajaran. Data tersebut sesuai dengan yang sudah dimasukkan oleh sekolah dalam PDSS.

Untuk siswa jurusan IPA, mata pelajaran yang akan dinilai, yakni matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, kimia, fisika, dan biologi. Sedangkan bagi kelompok IPS mata pelajaran yang dilihat, meliputi matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sosiologi, ekonomi, dan geografi.

Kemudian, mata pelajaran yang dinilai untuk siswa jurusan bahasa, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sastra Indonesia, antropologi, dan salah satu bahasa asing. Sementara siswa SMK, nilai pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan kompetensi keahlianlah yang akan diperingkatkan.

Berdasarkan pemeringkatan prestasi akademis yang dilakukan panitia pusat tersebut, siswa yang memenuhi syarat diizinkan untuk mendaftar SNMPTN 2017. Adapun pendaftaran dilakukan dengan memilih perguruan tinggi negeri (PTN) dan program studi (prodi).(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2jz4HCW
via IFTTT

snmptn-_160115192839-607

RANGKAIAN pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017 telah dimulai sejak 14 Januari lalu. Di tahap awal, setiap sekolah akan melakukan pengisian pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Proses pendaftaran SNMPTN sendiri baru mulai dilaksanakan pada 21 Februari sampai 6 Maret, setelah pengisian dan verifikasi PDSS rampung. Oleh karena itu, sudahkah kamu tahu apa saja yang akan dinilai dalam SNMPTN?

Dilansir dari laman resmi SNMPTN 2017, panitia pusat melalui sistem akan membuat pemeringkatan siswa berdasarkan nilai mata pelajaran. Data tersebut sesuai dengan yang sudah dimasukkan oleh sekolah dalam PDSS.

Untuk siswa jurusan IPA, mata pelajaran yang akan dinilai, yakni matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, kimia, fisika, dan biologi. Sedangkan bagi kelompok IPS mata pelajaran yang dilihat, meliputi matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sosiologi, ekonomi, dan geografi.

Kemudian, mata pelajaran yang dinilai untuk siswa jurusan bahasa, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sastra Indonesia, antropologi, dan salah satu bahasa asing. Sementara siswa SMK, nilai pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan kompetensi keahlianlah yang akan diperingkatkan.

Berdasarkan pemeringkatan prestasi akademis yang dilakukan panitia pusat tersebut, siswa yang memenuhi syarat diizinkan untuk mendaftar SNMPTN 2017. Adapun pendaftaran dilakukan dengan memilih perguruan tinggi negeri (PTN) dan program studi (prodi).(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2jz4HCW
via IFTTT

Jual LKS Termasuk Pungutan Liar

Ilustrasi (republika.co.id)

Ilustrasi (republika.co.id)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan, praktik jual beli lembar kerja siswa (LKS) yang dilakukan pihak sekolah dan biasanya bekerja sama dengan penerbit atau pihak ketiga lainnya merupakan pungutan liar. Pasalnya, jual beli LKS telah melanggar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 75/2016 tentang Komite Sekolah Pasal 12 ayat 1.

Dalam permen tersebut ditegaskan Komite Sekolah baik perseorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam atau bahan pakaian seragam di sekolah.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyatakan, praktik jual beli LKS masuk dalam kategori bahan ajar di sekolah dan tidak bisa dibenarkan sehingga harus dihentikan. “LKS sebenarnya boleh digunakan asal dibuat oleh guru dan tidak diperjualbelikan,” ucap Hamid kepada “PR”, di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Ia menjelaskan, dalam Kurikulum 2013, LKS sudah diintegrasikan dalam buku pelajaran yang diberikan pemerintah. Menurut dia, LKS yang diperjualbelikan terpisah dengan buku melanggar Permendikbud tersebut.

“Komite sekolah harus mengingatkan kepala sekolah dan guru untuk segera menghentikan jual beli LKS ini, bahan ajar itu termasuk LKS,” kata Hamid.

Seperti diberitakan “PR” sebelumnya, praktik jual beli LKS ini terjadi di antaranya terjadi beberapa sekolah di Kota Bogor. Hal tersebut membuat orang tua siswa resah. Padahal, tahun ini Dinas Pendidikan Kota Bogor sudah menyediakan anggaran Rp 2 miliar untuk penyediaan LKS gratis.



from Siap Belajar http://ift.tt/2iTm9kg
via IFTTT
Ilustrasi (republika.co.id)

Ilustrasi (republika.co.id)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan, praktik jual beli lembar kerja siswa (LKS) yang dilakukan pihak sekolah dan biasanya bekerja sama dengan penerbit atau pihak ketiga lainnya merupakan pungutan liar. Pasalnya, jual beli LKS telah melanggar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 75/2016 tentang Komite Sekolah Pasal 12 ayat 1.

Dalam permen tersebut ditegaskan Komite Sekolah baik perseorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam atau bahan pakaian seragam di sekolah.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyatakan, praktik jual beli LKS masuk dalam kategori bahan ajar di sekolah dan tidak bisa dibenarkan sehingga harus dihentikan. “LKS sebenarnya boleh digunakan asal dibuat oleh guru dan tidak diperjualbelikan,” ucap Hamid kepada “PR”, di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Ia menjelaskan, dalam Kurikulum 2013, LKS sudah diintegrasikan dalam buku pelajaran yang diberikan pemerintah. Menurut dia, LKS yang diperjualbelikan terpisah dengan buku melanggar Permendikbud tersebut.

“Komite sekolah harus mengingatkan kepala sekolah dan guru untuk segera menghentikan jual beli LKS ini, bahan ajar itu termasuk LKS,” kata Hamid.

Seperti diberitakan “PR” sebelumnya, praktik jual beli LKS ini terjadi di antaranya terjadi beberapa sekolah di Kota Bogor. Hal tersebut membuat orang tua siswa resah. Padahal, tahun ini Dinas Pendidikan Kota Bogor sudah menyediakan anggaran Rp 2 miliar untuk penyediaan LKS gratis.



from Siap Belajar http://ift.tt/2iTm9kg
via IFTTT

DOCUMENT CONTROL STAFF - UTAC MANUFACTURING SERVICES INDONESIA

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:00:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 19 Jan 2017 02:00:00

kunjungi sumber