Selasa, 17 Oktober 2017

ART AND DRAWING TEACHER - KIDZART GADING SERPONG

Lowongan - Rp2,500k - Rp4,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 10:21:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp2,500k - Rp4,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 10:21:00

kunjungi sumber

COURSE CONSULTANT (Kelapa Gading) - ENGLISH FIRST KELAPA GADING

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 09:46:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 09:46:00

kunjungi sumber

STAFF TRANSLATOR MANDARIN - PT. Pocket Network Technology

Lowongan - Rp5,000k - Rp8,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 07:33:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp5,000k - Rp8,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 07:33:00

kunjungi sumber

GURU PRESCHOOL - NURSERY (ENGLISH) - NATION FIRST SCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 07:32:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 17 Oct 2017 07:32:00

kunjungi sumber

Kesiapan Guru dan Isi Buku Kurikulum 2013 Dikeluhkan

Ilustrasi: buku pelajaran kurikulum 2013. (Foto: dok. Kemendikbud)

Ilustrasi: buku pelajaran kurikulum 2013. (Foto: dok. Kemendikbud)

WAKIL Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah mengungkapkan isi dan distribusi buku pelajaran kurikulum 2013 (K13) kerap dikeluhkan oleh para guru. Kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 ini juga dinilai belum maksimal.

“Isi buku K13 itu ternyata masih perlu banyak dikoreksi,” kata Ferdiansyah kepada Republika, Senin (16/10).

Tidak hanya menyangkut kearifan lokal, melainkan juga kesesuaian isi buku tersebut dengan para siswa di daerah terpencil dan wilayah perbatasan. Ketika buku ajar mencontohkan sesuatu, Ferdi menjelaskan, hendaknya harus bisa berlaku se-Indonesia. Misalnya, buku pelajaran itu menyebutkan seorang anak naik kereta api dari Jakarta ke Solo, sementara di Papua tidak ada kereta api. Bicara naik pesawat terbang, sementara di wilayah perbatasan gurunya pun belum pernah naik pesawat terbang.

Wakil Ketua Komisi X ini menegaskan, kurikulum adalah suatu alat atau perangkat untuk memberikan bekal kepada peserta didik. Jika guru belum tahu, murid juga tidak akan bisa paham. Karena itu, ia menyarankan pemerintah harus memberikan pelatihan kepada guru-guru, di samping membenahi isi buku pelajaran kurikulum 2013.

“Jadi yang kami tekankan dari Komisi X adalah persiapan dan kesiapan dari penerapan kurikulum. Pemerintah jangan memaksakan diri memberlakukan K 13, karena guru belum dilatih secara matang untuk penerapan kurikulum K13,” kata Ferdiansyah.

Ferdi meminta pemerintah tidak memaksakan diri menerapkan kurikulum K13. Ferdi mengungkap, buku pelajaran K13 sering terlambat, terutama buku pegangan siswa. Jangankan di wilayah perbatasan, kata Ferdi, di Jawa Barat dan pulau Jawa pun buku-buku sering terlambat. Bahkan, masih ada guru yang belum menerima buku pegangan pada saat tahun ajaran dimulai.

Ferdi mengatakan keterlambatan pengiriman ini sangat mengganggu proses belajar mengajar. Sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini juga dinilai belum memadai. “Di pulau Jawa pun masih banyak pengiriman buku yang sangat terlambat. Itu baru aspek pengiriman belum guru dan isi bukunya,” ujar politisi Golkar ini.

Sebelumnya, guru sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Titis Kartikawati mengungkapkan banyak guru yang mengajar di sekolah-sekolah di Kabupaten Sanggau belum mengetahui penerapan kurikulum 2013 (K-13). Menurut Titis, para guru membutuhkan contoh dan model untuk menerapkan kurikulum ini.

Titis mengaku pemerintah sudah bagus telah membuatkan buku teks untuk guru. Hanya saja, kata Titis, guru membutuhkan buku teks yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing. Ini karena buku tersebut hanya terpusat di Jawa, Jakarta.Sementara, anak-anak di Sanggau yang setiap hari berangkat ke sekolah menggunakan sampan mungkin sangat asing dengan Jakarta.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2yrs5qZ
via IFTTT
Ilustrasi: buku pelajaran kurikulum 2013. (Foto: dok. Kemendikbud)

Ilustrasi: buku pelajaran kurikulum 2013. (Foto: dok. Kemendikbud)

WAKIL Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah mengungkapkan isi dan distribusi buku pelajaran kurikulum 2013 (K13) kerap dikeluhkan oleh para guru. Kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 ini juga dinilai belum maksimal.

“Isi buku K13 itu ternyata masih perlu banyak dikoreksi,” kata Ferdiansyah kepada Republika, Senin (16/10).

Tidak hanya menyangkut kearifan lokal, melainkan juga kesesuaian isi buku tersebut dengan para siswa di daerah terpencil dan wilayah perbatasan. Ketika buku ajar mencontohkan sesuatu, Ferdi menjelaskan, hendaknya harus bisa berlaku se-Indonesia. Misalnya, buku pelajaran itu menyebutkan seorang anak naik kereta api dari Jakarta ke Solo, sementara di Papua tidak ada kereta api. Bicara naik pesawat terbang, sementara di wilayah perbatasan gurunya pun belum pernah naik pesawat terbang.

Wakil Ketua Komisi X ini menegaskan, kurikulum adalah suatu alat atau perangkat untuk memberikan bekal kepada peserta didik. Jika guru belum tahu, murid juga tidak akan bisa paham. Karena itu, ia menyarankan pemerintah harus memberikan pelatihan kepada guru-guru, di samping membenahi isi buku pelajaran kurikulum 2013.

“Jadi yang kami tekankan dari Komisi X adalah persiapan dan kesiapan dari penerapan kurikulum. Pemerintah jangan memaksakan diri memberlakukan K 13, karena guru belum dilatih secara matang untuk penerapan kurikulum K13,” kata Ferdiansyah.

Ferdi meminta pemerintah tidak memaksakan diri menerapkan kurikulum K13. Ferdi mengungkap, buku pelajaran K13 sering terlambat, terutama buku pegangan siswa. Jangankan di wilayah perbatasan, kata Ferdi, di Jawa Barat dan pulau Jawa pun buku-buku sering terlambat. Bahkan, masih ada guru yang belum menerima buku pegangan pada saat tahun ajaran dimulai.

Ferdi mengatakan keterlambatan pengiriman ini sangat mengganggu proses belajar mengajar. Sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini juga dinilai belum memadai. “Di pulau Jawa pun masih banyak pengiriman buku yang sangat terlambat. Itu baru aspek pengiriman belum guru dan isi bukunya,” ujar politisi Golkar ini.

Sebelumnya, guru sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Titis Kartikawati mengungkapkan banyak guru yang mengajar di sekolah-sekolah di Kabupaten Sanggau belum mengetahui penerapan kurikulum 2013 (K-13). Menurut Titis, para guru membutuhkan contoh dan model untuk menerapkan kurikulum ini.

Titis mengaku pemerintah sudah bagus telah membuatkan buku teks untuk guru. Hanya saja, kata Titis, guru membutuhkan buku teks yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing. Ini karena buku tersebut hanya terpusat di Jawa, Jakarta.Sementara, anak-anak di Sanggau yang setiap hari berangkat ke sekolah menggunakan sampan mungkin sangat asing dengan Jakarta.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2yrs5qZ
via IFTTT

Penguatan Pendidikan Karakter Dimulai Semester Depan

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

MENTERI  Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) secara serentak akan dimulai pada semester genap tahun ajaran 2017-2018. Kemendikbud masih menyerap beragam pendapat dari berbagai kalangan termasuk masyarakat untuk mengeluarkan permendikbud baru pengganti Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Permendikbud yang masih digodok tersebut merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang PPK. Muhadjir menuturkan, Kemendikbud sedang menyiapkan banyak permen untuk menindaklanjuti perpres tersebut. Kendati demikian, revisi permendikbud tentang Hari Sekolah menjadi prioritas.

“Sosialisasi turunannya masih dalam tahap dimintai pendapat kepada masyarakat agar tak disalahpahami lagi. Daripada nanti akan menghabiskan energi untuk menutupi salah paham.

Secepatnya, nanti banyak permen turunan dari perpres itu, ada tentang hari sekolah, beban kerja guru,” ucap Muhadjir di Gedung A Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.

Ia mengatakan, implementasi PPK pada semester depan akan dimulai di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kemendikbud juga akan mencoba menerapkan rapor karakter untuk melengkapi rapor akademis yang selama ini dipakai untuk menilai siswa. “Kami masih menyiapkan petunjuk pelaksanaan penguatan karakter di semua jenjang. Mulai dari PAUD-SMK. Pelaksanaannya berutut-turut, dobel rapor dulu mungkin akan kami dulukan pada semester depan SD. Hari sekolah juga semester depan,” ujarnya.

Rapor karakter

Rapor karakter akan berupa uraian penjelasan, bukan hanya angka seperti yang ada selama ini. Muhadjir menuturkan, rapor karakter untuk menilai perkembangan sikap, minat dan bakat siswa. Menurut dia, rapor tersebut sebagai instrumen baru dari implementasi program PPK. Rapor karakter juga akan dipakai sekolah saat membuka penerimaan peserta didik baru. Siswa wajib menyerahkan rapor karakter saat akan melanjutkan pendidikan ke sekolah lebih tinggi.

“Jadi rapor karakter itu ke depannya akan jadi semacam portofolio siswa. Penilaiannya kualitatif. Sekolah wajib memasukkannya ke data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Sekarang memang belum diterapkan, tapi ke depannya akan diterapkan di semua sekolah. Saat siswa akan melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, yang dinilai ada dua rapor. Rapor kuantitatif dan kualitatif,”ujarnya.

Ia menuturkan, rapor karakter sebetulnya sudah diterapkan di beberapa sekolah swasta. Namun, manfaatnya belum bisa dirasakan pihak di luar sekolah. Rapor karakter yang akan dipakai semester depan harus didata di Dapodik Kemendikbud agar bisa diakses semua pihak, termasuk kalangan industri. “Kalangan industri yang butuh profil seseorang, dengan keahlian apa dan karakternya seperti apa nanti bisa dilihat di rapor karakter ini dan ditelusuri di Dapodik. Saya berharap demikian. Siswa yang berprestasi di OSIS, pernah jadi pemimpin, semua tercatat,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2gfYo3T
via IFTTT
Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

MENTERI  Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) secara serentak akan dimulai pada semester genap tahun ajaran 2017-2018. Kemendikbud masih menyerap beragam pendapat dari berbagai kalangan termasuk masyarakat untuk mengeluarkan permendikbud baru pengganti Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Permendikbud yang masih digodok tersebut merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang PPK. Muhadjir menuturkan, Kemendikbud sedang menyiapkan banyak permen untuk menindaklanjuti perpres tersebut. Kendati demikian, revisi permendikbud tentang Hari Sekolah menjadi prioritas.

“Sosialisasi turunannya masih dalam tahap dimintai pendapat kepada masyarakat agar tak disalahpahami lagi. Daripada nanti akan menghabiskan energi untuk menutupi salah paham.

Secepatnya, nanti banyak permen turunan dari perpres itu, ada tentang hari sekolah, beban kerja guru,” ucap Muhadjir di Gedung A Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.

Ia mengatakan, implementasi PPK pada semester depan akan dimulai di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kemendikbud juga akan mencoba menerapkan rapor karakter untuk melengkapi rapor akademis yang selama ini dipakai untuk menilai siswa. “Kami masih menyiapkan petunjuk pelaksanaan penguatan karakter di semua jenjang. Mulai dari PAUD-SMK. Pelaksanaannya berutut-turut, dobel rapor dulu mungkin akan kami dulukan pada semester depan SD. Hari sekolah juga semester depan,” ujarnya.

Rapor karakter

Rapor karakter akan berupa uraian penjelasan, bukan hanya angka seperti yang ada selama ini. Muhadjir menuturkan, rapor karakter untuk menilai perkembangan sikap, minat dan bakat siswa. Menurut dia, rapor tersebut sebagai instrumen baru dari implementasi program PPK. Rapor karakter juga akan dipakai sekolah saat membuka penerimaan peserta didik baru. Siswa wajib menyerahkan rapor karakter saat akan melanjutkan pendidikan ke sekolah lebih tinggi.

“Jadi rapor karakter itu ke depannya akan jadi semacam portofolio siswa. Penilaiannya kualitatif. Sekolah wajib memasukkannya ke data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Sekarang memang belum diterapkan, tapi ke depannya akan diterapkan di semua sekolah. Saat siswa akan melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, yang dinilai ada dua rapor. Rapor kuantitatif dan kualitatif,”ujarnya.

Ia menuturkan, rapor karakter sebetulnya sudah diterapkan di beberapa sekolah swasta. Namun, manfaatnya belum bisa dirasakan pihak di luar sekolah. Rapor karakter yang akan dipakai semester depan harus didata di Dapodik Kemendikbud agar bisa diakses semua pihak, termasuk kalangan industri. “Kalangan industri yang butuh profil seseorang, dengan keahlian apa dan karakternya seperti apa nanti bisa dilihat di rapor karakter ini dan ditelusuri di Dapodik. Saya berharap demikian. Siswa yang berprestasi di OSIS, pernah jadi pemimpin, semua tercatat,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2gfYo3T
via IFTTT

Senin, 16 Oktober 2017

ENGLISH TEACHER AND ADMINISTRATION - SUKSES BERSAMA SINAR GEMILANG, PT

Lowongan - Rp1,000k - Rp2,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp1,000k - Rp2,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber

GURU BAHASA JEPANG-CARINGIN BOGOR - SANSHIRO HARAPAN MAKMUR, PT

Lowongan - Rp2,000k - Rp3,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp2,000k - Rp3,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber

SPORT INSTRUCTOR - BINA PUTERA RAYA, PT

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber

PRESCHOOL TEACHER - MAGNA INTELLIQ, PT

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 16 Oct 2017 07:20:00

kunjungi sumber