PEMERINTAH akan merekrut praktisi industri menjadi guru produktif untuk menutupi kekurangan sebanyak 91.861 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kendati demikian, para praktisi itu harus lulus seleksi yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) kejuruan untuk mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Guru-Pihak 2 (LSP-P2).
Realisasi perekrutan tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, perekrutan guru dari praktisi industri atau disebut guru produktif itu akan menjadi solusi untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK sehingga memiliki daya saing tinggi.
Kebijakan merekrut guru produktif sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9/2016 tentang Revitalisasi SMK.
“Instruksi pak Presiden itu untuk menyiapkan siswa SMK yang terampil. Untuk melahirkan siswa SMK yang terampil tidak lepas dari penyediaan guru yang berkualitas ditinjau dari aspek penguasaan materi bidang studi, keterampilan mengajar, dan juga kewirausahaan. Keterampilan dalam bidang kejuruan yang mumpuni,” ujar Mendikbud di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin, 13 Maret 2017.
Ia menyatakan, perekrutan guru produktif itu merupakan bagian dari revitalisasi SMK. Adapun uji kompetensi keahlian guru produktif dilakukan dengan dua cara, yakni formalisasi dan substansialisasi.(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2mUgHQA
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar