SUATU hal berbahaya apabila siswa-siswa hanya mengandalkan kepandaian, namun tak memiliki yang moral baik. Namun, bermoral saja tak cukup sebab tantangan pekerjaan juga membutuhkan kepandaian dan profesionalitas.
Hal tersebut diutarakan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan saat meresmikan SMA Al Ma’soem, Jln. Raya Rancaekek, Kamis, 25 Mei 2017. “Tak ada negara yang bisa maju tanpa pendidikan. Tanpa sekolah yang baik,” katanya.
Dia mengutip sejarah Jepang yang hancur lebur akibat dibom nuklir oleh AS dan sekutunya. “Kaisar Hirohito sampai pingsan setelah mengetahui Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur dengan bom nuklir. Banyak korban berjatuhan baik tentara maupun masyarakat sipil,” ujarnya.
Namun kaisar setelah siuman lantas bertanya kondisi guru-guru yang masih hidup dan mengajar di sekolah. “Kaisar bukan bertanya soal tentara yang masih hidup melainkan guru-guru. Ini menandakan betapa pentingnya keberadaan guru atau pendidikan dalam membangun kembali bangsa,” katanya.
Aher menambahkan, guru yang menentukan pembentukan karakter atau moral anak didik bukan sebatas kepandaian akalnya. “Kalau sebatas pandai tapi tak bermoral bisa jadi menipu orang lain, tapi kalau sebatas bermoral tapi tak profesional juga bisa sering kena tipu. Idealnya lulusan sekolah tak boleh menipu atau kena tipu. Bahasa lainnya tidak menzalimi atau dizalimi orang lain,” katanya.
Pemprov Jabar mencanangkan sekolah ramah anak sehingga harus ada keakraban antara anak-anak dengan orangtua di rumah maupun orangtua di sekolah. “Kalau anak sudah bisa curhat masalahnya ke orangtua atau gurunya, maka sudah terjadi keakraban. Jangan sampai orangtua atau guru merasa senang ketika anaknya malah tak mau curhat,” ucapnya.(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2raFvFV
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar