Kamis, 29 Juni 2017

Lestarikan Budaya pada Siswa, Mahasiswa Ciptakan Permainan Monopoli

Foto: Dok UNY

Foto: Dok UNY

KEBUDAYAAN adalah ciri khas sebuah bangsa. Pembelajaran budaya bagi generasi berikutnya sangat penting demi kelestarian tersebut. Apalagi di tengah gempuran modernisasi, pengenalan dan pembelajaran kebudayaan harus dilakukan agar tak luntur.

Inilah yang mengantar sekelompok mahasiswa asal Yogyakarta untuk terjun membuat pembelajaran budaya yang menarik bagi siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus seperti tunarungu.

Mahasiswa kreatif itu antara lain Yuly Imawati, Yeni Yulianti, Retno Wulan Juminarsih, Darul Hamim, dan Isnainul Fahrizal. Kelimanya tercatat sebagai mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Inovasi edukasi tersebut tertuang dalam sebuah permainan monopoli yang familier dan mampu menarik minat anak-anak untuk belajar budaya.

“Pembelajaran menggunakan permainan merupakan salah satu metode yang dapat menciptakan partisipasi langsung serta menjalin interaksi yang intensif antar siswa,” jelas Yuly seperti dilansir dari laman UNY, Kamis (29/6/2017).

Partisipasi langsung, jelas Yuly, mampu mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Terlebih bagi siswa tunarungu yang mengandalkan indera pengelihatan untuk belajar. Pasalnya, selain sebagai sarana memperoleh pengalaman persepsi visual, indera pengelihatan juga diandalkan sebagai pengganti persepsi auditory bagi siswa tunarungu.

Sementara Isnainul menambahkan, media pembelajaran yang ditawarkan timnya itu berbasis Augmented Reality yang berupa informasi digital dari komputer berupa gambar, suara, video di atas objek di lingkungan nyata.

“Augmented Reality adalah kombinasi antara dunia maya (virtual) dan dunia nyata (real) yang dibuat oleh komputer,” terangnya.

Para mahasiswa itu berharap media pembelajaran budaya ini bisa berhasil menarik minat siswa untuk mendalami kebudayaan bangsanya sendiri. Inovasi ini juga telah berhasil diujikan pada siswa kelas lima di salah satu Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) di Yogyakarta.(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2srJMC1
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Foto: Dok UNY

Foto: Dok UNY

KEBUDAYAAN adalah ciri khas sebuah bangsa. Pembelajaran budaya bagi generasi berikutnya sangat penting demi kelestarian tersebut. Apalagi di tengah gempuran modernisasi, pengenalan dan pembelajaran kebudayaan harus dilakukan agar tak luntur.

Inilah yang mengantar sekelompok mahasiswa asal Yogyakarta untuk terjun membuat pembelajaran budaya yang menarik bagi siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus seperti tunarungu.

Mahasiswa kreatif itu antara lain Yuly Imawati, Yeni Yulianti, Retno Wulan Juminarsih, Darul Hamim, dan Isnainul Fahrizal. Kelimanya tercatat sebagai mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Inovasi edukasi tersebut tertuang dalam sebuah permainan monopoli yang familier dan mampu menarik minat anak-anak untuk belajar budaya.

“Pembelajaran menggunakan permainan merupakan salah satu metode yang dapat menciptakan partisipasi langsung serta menjalin interaksi yang intensif antar siswa,” jelas Yuly seperti dilansir dari laman UNY, Kamis (29/6/2017).

Partisipasi langsung, jelas Yuly, mampu mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Terlebih bagi siswa tunarungu yang mengandalkan indera pengelihatan untuk belajar. Pasalnya, selain sebagai sarana memperoleh pengalaman persepsi visual, indera pengelihatan juga diandalkan sebagai pengganti persepsi auditory bagi siswa tunarungu.

Sementara Isnainul menambahkan, media pembelajaran yang ditawarkan timnya itu berbasis Augmented Reality yang berupa informasi digital dari komputer berupa gambar, suara, video di atas objek di lingkungan nyata.

“Augmented Reality adalah kombinasi antara dunia maya (virtual) dan dunia nyata (real) yang dibuat oleh komputer,” terangnya.

Para mahasiswa itu berharap media pembelajaran budaya ini bisa berhasil menarik minat siswa untuk mendalami kebudayaan bangsanya sendiri. Inovasi ini juga telah berhasil diujikan pada siswa kelas lima di salah satu Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) di Yogyakarta.(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2srJMC1
via IFTTT