Kamis, 15 Juni 2017

Terapkan Full Day School, Kurikulum Akan Alami Perubahan

Siswa bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan mengembangkan kemampuan saintifik.(prioritaspendidikan.org)

Siswa bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan mengembangkan kemampuan saintifik.(prioritaspendidikan.org)

PEMERINTAH  melalui Kemdikbud akan menerapkan lima hari sekolah (full day school) untuk tahun ajaran baru 2017-2018 nanti. Artinya, ada penambahan jam pelajaran di sekolah selama hari Senin hingga Jumat, karena pada hari Sabtu sekolah libur.

“Sebenarnya lima hari sekolah itu bukan wacana baru, sudah lama bergulir,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemda DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji, Rabu (14/6/2017).

Pihaknya jauh hari meminta sekolah untuk persiapan jika penerapan lima hari sekolah itu dilakukan. Baskara mengakui ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan lima hari masuk sekolah.

“Kita atur perubahan kurikulum dan jadwal pelajarannya nanti,” katanya.

Kebijakan full day school diharapkan mampu mengurangi aksi kenakalan remaja yang sering terjadi. Pihaknya juga meminta orang tua untuk aktif melakukan pengawasan.

“Kebijakan lima hari sekolah juga diharapkan bisa mengurangi kenakalan remaja, khususnya klitih. Sebab dalam kebijakan ini pengawasan guru sekolah dan orang tua ke siswa lebih panjang dibandingkan sebelumnya,” katanya.

Dengan lebih panjangnya pengawasan, maka siswa oleh sekolah bisa diarahkan semangatnya kepada hal-hal positif yang membangun. Kebijakan ini memerlukan dukungan sepenuhnya orang tua.

Jika sebelumnya sekolah bertanggung jawab penuh selama enam hari meski dengan jam yang lebih sedikit, nantinya siswa sepenuhnya diawasi orang tua pada Sabtu dan Minggu.

“Dari pagi sampai malam sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua, maka pengawasan lebih bisa ditingkatkan dan diarahkan ke hal-hal positif selama dua hari libur,” katanya.

Namun, kata dia, tidak semua orang tua bisa melakukannya karena berbagai faktor seperti bekerja dan lainnya. Untuk itu, Pemda akan perhatian permasalahan itu untuk menemukan formula terbaik.

Baskara mengaku Pemda DIY sudah siap melaksanakan lima hari sekolah pada tahun ajaran baru nanti. Pihaknya sudah mengeluarkan intruksi untuk tidak memberikan mata pelajaran yang sama dalam satu hari dan diselingi tatap muka pada dua-tiga jam terakhir pelajaran.

Sekolah juga diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan luar sekolah yang sebelumnya dilakukan siswa seperti bimbingan belajar dan mengaji.(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2sgBIp7
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Siswa bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan mengembangkan kemampuan saintifik.(prioritaspendidikan.org)

Siswa bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan mengembangkan kemampuan saintifik.(prioritaspendidikan.org)

PEMERINTAH  melalui Kemdikbud akan menerapkan lima hari sekolah (full day school) untuk tahun ajaran baru 2017-2018 nanti. Artinya, ada penambahan jam pelajaran di sekolah selama hari Senin hingga Jumat, karena pada hari Sabtu sekolah libur.

“Sebenarnya lima hari sekolah itu bukan wacana baru, sudah lama bergulir,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemda DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji, Rabu (14/6/2017).

Pihaknya jauh hari meminta sekolah untuk persiapan jika penerapan lima hari sekolah itu dilakukan. Baskara mengakui ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan lima hari masuk sekolah.

“Kita atur perubahan kurikulum dan jadwal pelajarannya nanti,” katanya.

Kebijakan full day school diharapkan mampu mengurangi aksi kenakalan remaja yang sering terjadi. Pihaknya juga meminta orang tua untuk aktif melakukan pengawasan.

“Kebijakan lima hari sekolah juga diharapkan bisa mengurangi kenakalan remaja, khususnya klitih. Sebab dalam kebijakan ini pengawasan guru sekolah dan orang tua ke siswa lebih panjang dibandingkan sebelumnya,” katanya.

Dengan lebih panjangnya pengawasan, maka siswa oleh sekolah bisa diarahkan semangatnya kepada hal-hal positif yang membangun. Kebijakan ini memerlukan dukungan sepenuhnya orang tua.

Jika sebelumnya sekolah bertanggung jawab penuh selama enam hari meski dengan jam yang lebih sedikit, nantinya siswa sepenuhnya diawasi orang tua pada Sabtu dan Minggu.

“Dari pagi sampai malam sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua, maka pengawasan lebih bisa ditingkatkan dan diarahkan ke hal-hal positif selama dua hari libur,” katanya.

Namun, kata dia, tidak semua orang tua bisa melakukannya karena berbagai faktor seperti bekerja dan lainnya. Untuk itu, Pemda akan perhatian permasalahan itu untuk menemukan formula terbaik.

Baskara mengaku Pemda DIY sudah siap melaksanakan lima hari sekolah pada tahun ajaran baru nanti. Pihaknya sudah mengeluarkan intruksi untuk tidak memberikan mata pelajaran yang sama dalam satu hari dan diselingi tatap muka pada dua-tiga jam terakhir pelajaran.

Sekolah juga diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan luar sekolah yang sebelumnya dilakukan siswa seperti bimbingan belajar dan mengaji.(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2sgBIp7
via IFTTT