Kamis, 26 Oktober 2017

Kemenristekdikti Targetkan 15 Ribu Mahasiswa Bersertifikasi

Ilustrasi

Ilustrasi

KEMENTERIAN  Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menargetkan 15.600 mahasiswa memperoleh sertifikasi kompetensi pada 2019. Hal itu mendorong percepatan revitalisasi pendidikan tinggi.

“Target pada 2019, 15.600 mahasiswa peroleh sertifikasi kompetensi,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan membangun sumber daya manusia kompeten menghadapi tantangan ekonomi global. Salah satu upaya pemerintah, yakni menyiapkan pendidikan vokasi. Nasir mengatakan kondisi kompetensi lulusan perguruan tinggi masih rendah. Pun mereka tak sesuai kebutuhan industri. Dampaknya, ia mengatakan, industri harus melatih lulusan perguruan tinggi.

Ia beranggapan permasalahan itu terselesaikan dengan meningkatkan jumlah dan mutu politeknik secara drastis melalui afirmasi pendirian politeknik dan revitalisasi pendidikan vokasi. Pun pemerintah berupaya meningkatkan kontribusi industri di pendidikan tinggi, yakni, pertama, industri mendirikan politeknik. Kedua, industri menyediakan dosen politeknik. Ketiga, industri menyediakan tempat magang.

“Hasil diharapkan, adalah lulusan politeknik kompeten dan industri dapat pasokan tenaga kerja terampil dan siap pakai,” ujar dia.

Ia memerinci, jumlah mahasiswa memperoleh sertifikasi kompetensi meningkat dari tahun 2015 sampai triwulan III pada 2017. Pada 2015 terdapat 2.527 mahasiswa, 2016 terdapat 9.280, dan triwulan III pada 2017 terdapat 12.333 mahasiswa. Pemerintah menargetkan 14.400 mahasiswa bersertifikasi kompetensi pada 2018.

Kemenristekdikti memaparkan jumlah dosen politeknik tersertifikasi mengalami peningkatan pada 2015 sebanyak 1.442 dosen, 2016 sebanyak 3.126, dan triwulan III pada 2017 sebanyak 3.836. Target Kemenristekditi pada 2018 yakni 4.286 dosen. Sementara pada 2019 sebanyak 4.786 dosen.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2llteNK
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi

Ilustrasi

KEMENTERIAN  Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menargetkan 15.600 mahasiswa memperoleh sertifikasi kompetensi pada 2019. Hal itu mendorong percepatan revitalisasi pendidikan tinggi.

“Target pada 2019, 15.600 mahasiswa peroleh sertifikasi kompetensi,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan membangun sumber daya manusia kompeten menghadapi tantangan ekonomi global. Salah satu upaya pemerintah, yakni menyiapkan pendidikan vokasi. Nasir mengatakan kondisi kompetensi lulusan perguruan tinggi masih rendah. Pun mereka tak sesuai kebutuhan industri. Dampaknya, ia mengatakan, industri harus melatih lulusan perguruan tinggi.

Ia beranggapan permasalahan itu terselesaikan dengan meningkatkan jumlah dan mutu politeknik secara drastis melalui afirmasi pendirian politeknik dan revitalisasi pendidikan vokasi. Pun pemerintah berupaya meningkatkan kontribusi industri di pendidikan tinggi, yakni, pertama, industri mendirikan politeknik. Kedua, industri menyediakan dosen politeknik. Ketiga, industri menyediakan tempat magang.

“Hasil diharapkan, adalah lulusan politeknik kompeten dan industri dapat pasokan tenaga kerja terampil dan siap pakai,” ujar dia.

Ia memerinci, jumlah mahasiswa memperoleh sertifikasi kompetensi meningkat dari tahun 2015 sampai triwulan III pada 2017. Pada 2015 terdapat 2.527 mahasiswa, 2016 terdapat 9.280, dan triwulan III pada 2017 terdapat 12.333 mahasiswa. Pemerintah menargetkan 14.400 mahasiswa bersertifikasi kompetensi pada 2018.

Kemenristekdikti memaparkan jumlah dosen politeknik tersertifikasi mengalami peningkatan pada 2015 sebanyak 1.442 dosen, 2016 sebanyak 3.126, dan triwulan III pada 2017 sebanyak 3.836. Target Kemenristekditi pada 2018 yakni 4.286 dosen. Sementara pada 2019 sebanyak 4.786 dosen.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2llteNK
via IFTTT