Rabu, 21 Maret 2018

Pemerintah Izinkan Pendirian Perguruan Tinggi Kewirausahaan

Suasana workshop pendidikan kewirausahaan bagi guru yang diselenggarakan Prasetiya Mulya Businsess School. (Foto: dok. PMBS)

KEMENTERIAN Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terus mendorong lahirnya wirausaha muda Indonesia. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan pemberian ijin pendirian perguruan tinggi dengan program studi ilmu kewirausahaan.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, berdirinya Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia (SPI) merupakan salah satu bentuk upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menghasilkan sumberdaya wirausaha yang berkualitas dan dapat melahirkan wirausaha yang baru di Indonesia.

“Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2017 menunjukan bahwa jumlah wirausaha Indonesia mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jadi perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mencetak lulusan namun kemudian menjadi pengangguran,” kata Nasir melalui siaran pers, Selasa (20/3).

Nasir mengatakan, Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI merupakan perguruan tinggi pertama khusus di bidang kewirausahaan di Indonesia. Kehadiran SPI ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk turut berkontribusi menghasilkan wirausaha di Indonesia.

“Saya harap agar nantinya para mahasiswa di SPI dapat memiliki dedikasi tinggi untuk mendalami ilmu kewirausahaan serta menguasai teknologi, sehingga dapat memasarkan hasil usahanya ke dunia International,” jelas dia.

Sementara itu, Pendiri Sekolah Tinggi SPI Julianto Eka Putra mengatakan, SPI merupakan perguruan tinggi berbasis praktek dengan persentase kurikulum yaitu 70 persen praktek dan 30 persen teori. SPI pun, kata dia, memiliki sarana belajar yang disebut dengan Kampoeng Succezz yang digunakan sebagai laboratorium tempat menerapkan teori-teori yang di dapat di dalam kelas.

“Kami pun menerapkan muatan lokal enterpreneurship untuk memacu kemampuan life skill peserta didik sehingga nanti lulusannya siap kerja dan mampu bersaing di era global,” tegas Julianto.

Julianto mengatakan Sekolah Menengah Atas (SMA) Selamat Pagi Indonesia di kota Batu, merupakan cikal bakal Sekolah Tinggi SPI yang didirikan atas dasar keprihatinan melihat banyaknya kalangan tidak mampu dan anak yatim yang putus sekolah. Sekolah ini gratis bagi anak-anak yatim piatu. Dengan berdirinya Sekolah Tinggi SPI diharapkan ada kesinambungan antara pendidikan menengah dan pendidikan tinggi bagi anak-anak tidak mampu tersebut.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2IFeukp
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Suasana workshop pendidikan kewirausahaan bagi guru yang diselenggarakan Prasetiya Mulya Businsess School. (Foto: dok. PMBS)

KEMENTERIAN Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terus mendorong lahirnya wirausaha muda Indonesia. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan pemberian ijin pendirian perguruan tinggi dengan program studi ilmu kewirausahaan.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, berdirinya Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia (SPI) merupakan salah satu bentuk upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menghasilkan sumberdaya wirausaha yang berkualitas dan dapat melahirkan wirausaha yang baru di Indonesia.

“Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2017 menunjukan bahwa jumlah wirausaha Indonesia mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jadi perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mencetak lulusan namun kemudian menjadi pengangguran,” kata Nasir melalui siaran pers, Selasa (20/3).

Nasir mengatakan, Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI merupakan perguruan tinggi pertama khusus di bidang kewirausahaan di Indonesia. Kehadiran SPI ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk turut berkontribusi menghasilkan wirausaha di Indonesia.

“Saya harap agar nantinya para mahasiswa di SPI dapat memiliki dedikasi tinggi untuk mendalami ilmu kewirausahaan serta menguasai teknologi, sehingga dapat memasarkan hasil usahanya ke dunia International,” jelas dia.

Sementara itu, Pendiri Sekolah Tinggi SPI Julianto Eka Putra mengatakan, SPI merupakan perguruan tinggi berbasis praktek dengan persentase kurikulum yaitu 70 persen praktek dan 30 persen teori. SPI pun, kata dia, memiliki sarana belajar yang disebut dengan Kampoeng Succezz yang digunakan sebagai laboratorium tempat menerapkan teori-teori yang di dapat di dalam kelas.

“Kami pun menerapkan muatan lokal enterpreneurship untuk memacu kemampuan life skill peserta didik sehingga nanti lulusannya siap kerja dan mampu bersaing di era global,” tegas Julianto.

Julianto mengatakan Sekolah Menengah Atas (SMA) Selamat Pagi Indonesia di kota Batu, merupakan cikal bakal Sekolah Tinggi SPI yang didirikan atas dasar keprihatinan melihat banyaknya kalangan tidak mampu dan anak yatim yang putus sekolah. Sekolah ini gratis bagi anak-anak yatim piatu. Dengan berdirinya Sekolah Tinggi SPI diharapkan ada kesinambungan antara pendidikan menengah dan pendidikan tinggi bagi anak-anak tidak mampu tersebut.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2IFeukp
via IFTTT