Jumat, 19 Mei 2017

Perguruan Tinggi Negeri tak Bisa Lagi Jorjoran Terima Mahasiswa Baru

Ilustrasi

Ilustrasi

PERGURUAN tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) tak bisa lagi jorjoran menerima mahasiswa baru. Hal itu disebabkan pemerintah menetapkan batasan jumlah mahasiswa disesuaikan dengan jumlah nisbah dosen.

“Jumlah seluruh mahasiswa dari tingkat awal sampai akhir dibatasi dengan ketersediaan jumlah dosen tetap. Misalnya, di satu program studi hanya ada enam dosen tetap, maka jumlah seluruh mahasiswanya maksimal 180 orang untuk program eksakta dan 210 orang untuk sosial,” kata Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (ABPPTSI) Jabar dan Banten Sali Iskandar pada diskusi di Aula PR Jln. Asia Afrika, Jumat, 19 Mei 2017.

Hadir Ketua Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jabar Eddy Yusuf. Hadir pula sejumlah perwakilan PTS seperti Unpas, Universitas Maranatha, A2B, dan Unibba.

Lebih jauh Sali menyatakan, sebelumnya PTN begitu leluasa menerima calon mahasiswanya tanpa ada pembatasan jumlah. “Sehingga membuat PTS kesulitan mendapatkan mahasiswa baru karena tersedot oleh PTN,” ucapnya.

Dengan adanya aturan nisbah dosen dengan jumlah mahasiswa, kata Sali, membuat batasan tegas terkait jumlah maksimal mahasiswa yang bisa diterima. Satu prodi eksakta dengan enam dosen hanya boleh menerima maksimal 180 mahasiswa baru.

“Satu dosen di prodi eksakta maksimal untuk 30 mahasiswa dan prodi sosial satu dosenbuat 35 mahasiswa,” katanya.

Buka cabang

ABPPTSI Jabar dan Banten juga mendesak agar PTN tak membuka cabang di daerah-daerah.

“Apalagi setelah kami survei ternyata PTN membuka cabang di daerah dengan menempati gedung sekolah lain. Ini kan sudah menyalahi aturan. PTS saja sudah tak diperbolehkan membuka kelas jauh,” ucapnya.

Beberapa tahun terakhir, pemerintah menambah jumlah PTN di Jabar. Pada 2014 lalu, Universitas Siliwangi (Unsil) di Tasikmalaya dan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) resmi berstatus PTN. Lalu terhitung 2016, terdapat tiga PTN yang menyelenggarakan Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU), yakni Unpad yang membuka kampus di Pangandaran, ITB di Cirebon, dan IPB di Sukabumi.

Sementara PTN di Jabar yang berada di bawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi berjumlah enam perguruan tinggi. Keenamnya adalah ITB, Unpad, IPB, Universitas Pendidikan Indoensia (UPI), Unsil, dan Unsika. Dua PTN lainnya, Universitas Islam Negeri Bandung dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, berada di bawah naungan Kementerian Agama.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2q29EUN
via IFTTT
Ilustrasi

Ilustrasi

PERGURUAN tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) tak bisa lagi jorjoran menerima mahasiswa baru. Hal itu disebabkan pemerintah menetapkan batasan jumlah mahasiswa disesuaikan dengan jumlah nisbah dosen.

“Jumlah seluruh mahasiswa dari tingkat awal sampai akhir dibatasi dengan ketersediaan jumlah dosen tetap. Misalnya, di satu program studi hanya ada enam dosen tetap, maka jumlah seluruh mahasiswanya maksimal 180 orang untuk program eksakta dan 210 orang untuk sosial,” kata Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (ABPPTSI) Jabar dan Banten Sali Iskandar pada diskusi di Aula PR Jln. Asia Afrika, Jumat, 19 Mei 2017.

Hadir Ketua Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jabar Eddy Yusuf. Hadir pula sejumlah perwakilan PTS seperti Unpas, Universitas Maranatha, A2B, dan Unibba.

Lebih jauh Sali menyatakan, sebelumnya PTN begitu leluasa menerima calon mahasiswanya tanpa ada pembatasan jumlah. “Sehingga membuat PTS kesulitan mendapatkan mahasiswa baru karena tersedot oleh PTN,” ucapnya.

Dengan adanya aturan nisbah dosen dengan jumlah mahasiswa, kata Sali, membuat batasan tegas terkait jumlah maksimal mahasiswa yang bisa diterima. Satu prodi eksakta dengan enam dosen hanya boleh menerima maksimal 180 mahasiswa baru.

“Satu dosen di prodi eksakta maksimal untuk 30 mahasiswa dan prodi sosial satu dosenbuat 35 mahasiswa,” katanya.

Buka cabang

ABPPTSI Jabar dan Banten juga mendesak agar PTN tak membuka cabang di daerah-daerah.

“Apalagi setelah kami survei ternyata PTN membuka cabang di daerah dengan menempati gedung sekolah lain. Ini kan sudah menyalahi aturan. PTS saja sudah tak diperbolehkan membuka kelas jauh,” ucapnya.

Beberapa tahun terakhir, pemerintah menambah jumlah PTN di Jabar. Pada 2014 lalu, Universitas Siliwangi (Unsil) di Tasikmalaya dan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) resmi berstatus PTN. Lalu terhitung 2016, terdapat tiga PTN yang menyelenggarakan Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU), yakni Unpad yang membuka kampus di Pangandaran, ITB di Cirebon, dan IPB di Sukabumi.

Sementara PTN di Jabar yang berada di bawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi berjumlah enam perguruan tinggi. Keenamnya adalah ITB, Unpad, IPB, Universitas Pendidikan Indoensia (UPI), Unsil, dan Unsika. Dua PTN lainnya, Universitas Islam Negeri Bandung dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, berada di bawah naungan Kementerian Agama.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2q29EUN
via IFTTT

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Dibuka 28 Mei 2017

Ilustrasi.(kabar-priangan.com)

Ilustrasi.(kabar-priangan.com)

PENDAFTARAN  Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan dibuka 28 Mei 2017. Pemerintah menyediakan kuota sebanyak 2.500 kursi untuk masa pelatihan dan pembelajaran selama 4 bulan. PPG menyasar guru normatif seperti guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk menjadi guru produktif dan akan ditempatkan di sekolah menengah kejuruan.

Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dn Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwandani mengatakan, PGG bukan hanya untuk guru normatif. Pendidikan Profesi Guru juga dapat diikuti sarjana yang berminat menjadi guru produktif.

“PPG sebelumnya kan hanya untuk sarjana baru lulus. Kalau terus seperti itu, upaya untuk memenuhi kekurangan jumlah guru produktif bisa puluhan tahun,” ujar Paristiyanti di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat 19 Mei 2017.

Ia menjelaskan, pelatihan Pendidikan Profesi Guru akan berjalan selama 16 kali pertemuan dalam rentang waktu 4 bulan. Menurut dia, PPG merupakan implementasi dari perintah Presiden Joko Widodo yang menginginkan proses revitalisasi SMK berjalan cepat dan bermutu. “Pak Presiden sudah mencanangkan program revitalisasi pendidikan vokasi berjalan lebih cepat untuk menyambut bonus demografi 2030,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah kekurangan sebanyak 91.861 guru produktif. Jumlah guru produktif yang ada saat ini sekitar 8.000 guru. Jika PPG digelar setahun tiga kali dengan kuota 2.500 per pelatihan, kekurangan guru tersebut diharapkan bisa terpenuhi dalam jangka waktu 12 tahun. “Jumlah pelamar PPG pasti lebih banyak dari kuota yang disediakan. Sehingga nanti dilakukan seleksi tulis. Bagi yang tidak lulus seleksi bisa mengikuti PPG tahap berikutnya,” kata Paristiyanti.

Meningkatkan kompetensi guru

Program PPG akan dibuka di perguruan tinggi terakreditasi A dan B. Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo mengatakan, selain untuk menutupi kekurangan jumlah guru, PPG juga untuk meningkatkan kompetensi guru. Menurut dia, program PPG sesuai dengan UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen.

“Agar tenaga pengajar lebih kompeten. PPG ini dibuka untuk mahasiswa baru atau guru yang belum mengikuti program SM3T,” kata Patdono.

Dia menjelaskan, kuota PPG akan disesuikan dengan kebutuhan guru berdasarkan jenjang dan jenis mata pelajaran di setiap sekolah. Menurut dia, setiap kampus maksimal akan menerima 250 peserta untuk masa pembelajaran selama setahun.

“Kalau kampusnya biasa saja, paling sedikit 50 peserta. PPG ini untuk mempercepat memenuhi kebutuhan jumlah guru, terutama guru SD dan SMK. Tergantung penghitungan dari Kemendikbud,” katanya.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata menuturkan, pada tahun ini pemerintah telah merekrut sebanyak 15.000 guru produktif untuk mengajar di SMK. Menurut dia, upaya pemerataan guru harus mendapat dukungan dari pemerintah provinsi dan daerah. “Ini yang harus disinergiskan,” katanya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2rBtJkZ
via IFTTT
Ilustrasi.(kabar-priangan.com)

Ilustrasi.(kabar-priangan.com)

PENDAFTARAN  Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan dibuka 28 Mei 2017. Pemerintah menyediakan kuota sebanyak 2.500 kursi untuk masa pelatihan dan pembelajaran selama 4 bulan. PPG menyasar guru normatif seperti guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk menjadi guru produktif dan akan ditempatkan di sekolah menengah kejuruan.

Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dn Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwandani mengatakan, PGG bukan hanya untuk guru normatif. Pendidikan Profesi Guru juga dapat diikuti sarjana yang berminat menjadi guru produktif.

“PPG sebelumnya kan hanya untuk sarjana baru lulus. Kalau terus seperti itu, upaya untuk memenuhi kekurangan jumlah guru produktif bisa puluhan tahun,” ujar Paristiyanti di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat 19 Mei 2017.

Ia menjelaskan, pelatihan Pendidikan Profesi Guru akan berjalan selama 16 kali pertemuan dalam rentang waktu 4 bulan. Menurut dia, PPG merupakan implementasi dari perintah Presiden Joko Widodo yang menginginkan proses revitalisasi SMK berjalan cepat dan bermutu. “Pak Presiden sudah mencanangkan program revitalisasi pendidikan vokasi berjalan lebih cepat untuk menyambut bonus demografi 2030,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah kekurangan sebanyak 91.861 guru produktif. Jumlah guru produktif yang ada saat ini sekitar 8.000 guru. Jika PPG digelar setahun tiga kali dengan kuota 2.500 per pelatihan, kekurangan guru tersebut diharapkan bisa terpenuhi dalam jangka waktu 12 tahun. “Jumlah pelamar PPG pasti lebih banyak dari kuota yang disediakan. Sehingga nanti dilakukan seleksi tulis. Bagi yang tidak lulus seleksi bisa mengikuti PPG tahap berikutnya,” kata Paristiyanti.

Meningkatkan kompetensi guru

Program PPG akan dibuka di perguruan tinggi terakreditasi A dan B. Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo mengatakan, selain untuk menutupi kekurangan jumlah guru, PPG juga untuk meningkatkan kompetensi guru. Menurut dia, program PPG sesuai dengan UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen.

“Agar tenaga pengajar lebih kompeten. PPG ini dibuka untuk mahasiswa baru atau guru yang belum mengikuti program SM3T,” kata Patdono.

Dia menjelaskan, kuota PPG akan disesuikan dengan kebutuhan guru berdasarkan jenjang dan jenis mata pelajaran di setiap sekolah. Menurut dia, setiap kampus maksimal akan menerima 250 peserta untuk masa pembelajaran selama setahun.

“Kalau kampusnya biasa saja, paling sedikit 50 peserta. PPG ini untuk mempercepat memenuhi kebutuhan jumlah guru, terutama guru SD dan SMK. Tergantung penghitungan dari Kemendikbud,” katanya.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata menuturkan, pada tahun ini pemerintah telah merekrut sebanyak 15.000 guru produktif untuk mengajar di SMK. Menurut dia, upaya pemerataan guru harus mendapat dukungan dari pemerintah provinsi dan daerah. “Ini yang harus disinergiskan,” katanya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2rBtJkZ
via IFTTT

COUNSELOR - IPH SCHOOLS

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, N/A thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

MANDARIN TEACHER - Integrated Children's Academy

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

ECONOMICS TEACHER - SAINT NICHOLAS SCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

TERAPIS SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS - YAY. MASDALIFAH

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

KEPALA SEKSI BIDANG IPSA - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA

Lowongan - Rp8,000k - Rp13,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp8,000k - Rp13,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

KEPALA SEKSI BIDANG STUDI MIPA - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA

Lowongan - Rp6,000k - Rp10,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp6,000k - Rp10,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

ENGLISH TEACHER (MAKASSAR) - SUN EDUCATION, PT (SUN EDUCATION GROUP)

Lowongan - Rp3,000k - Rp4,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp4,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber

IGCSE - AS/A LEVEL ENGLISH TEACHER - KANAAN GLOBAL SCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 4 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 4 thn pengalaman, tayangkan pada 19 May 2017 07:49:00

kunjungi sumber