Sabtu, 20 Mei 2017

Pelajar SMK Turun ke Jalan Bagikan Stiker Ajakan Tertib Berlalu Lintas

Para siswa memberikan teguran dan membagikan stiker ajakan tertib berlalu lintas kepada beberapa pengendara yang melakukan pelanggaran di perempatan Jalan Simpang Lima, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2017). (jabar.tribunnews.com)

Para siswa memberikan teguran dan membagikan stiker ajakan tertib berlalu lintas kepada beberapa pengendara yang melakukan pelanggaran di perempatan Jalan Simpang Lima, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2017). (jabar.tribunnews.com)

SEBANYAK  35 siswa yang tergabung dalam OSIS SMK BPI Bandung membagi-bagikan beberapa tangkai bunga mawar kepada petugas kepolisian, dan stiker ajakan untuk menaati lalu lintas di tiga area perempatan jalan utama di Kota Bandung, yang meliputi Jalan Laswi, Jalab Buah Batu, dan Jalan Simpang Lima, Sabtu (20/5/2017)

Selain membagikan bunga dan stiker, para siswa pun mengawasi para pengguna jalan yang terbukti melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas, sepeti tidak mengenakan helm, tidak menyalakan lampu, atau melampaui batas marka jalan.

Pembina OSIS SMK BPI Bandung, Andry Refianto, mengungkapkan aksi simpatik yang dilakukan oleh para siswanya tersebut dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2017.

Dalam kegiatan yang berlangsung serempak selama satu jam tersebut, Andry menyebut selain membantu tugas dari pihak kepolisian, tujuan dari kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada para siswa untuk sadar akan keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan pentingnya sikap keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Bukan hanya untuk masyarakat, tetapi juga untuk pribadi kami sendiri,” ujarnya saat di temui di perempatan Jalan Simpang Lima, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2017).(jabar.tribunnews.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2q7witT
via IFTTT
Para siswa memberikan teguran dan membagikan stiker ajakan tertib berlalu lintas kepada beberapa pengendara yang melakukan pelanggaran di perempatan Jalan Simpang Lima, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2017). (jabar.tribunnews.com)

Para siswa memberikan teguran dan membagikan stiker ajakan tertib berlalu lintas kepada beberapa pengendara yang melakukan pelanggaran di perempatan Jalan Simpang Lima, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2017). (jabar.tribunnews.com)

SEBANYAK  35 siswa yang tergabung dalam OSIS SMK BPI Bandung membagi-bagikan beberapa tangkai bunga mawar kepada petugas kepolisian, dan stiker ajakan untuk menaati lalu lintas di tiga area perempatan jalan utama di Kota Bandung, yang meliputi Jalan Laswi, Jalab Buah Batu, dan Jalan Simpang Lima, Sabtu (20/5/2017)

Selain membagikan bunga dan stiker, para siswa pun mengawasi para pengguna jalan yang terbukti melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas, sepeti tidak mengenakan helm, tidak menyalakan lampu, atau melampaui batas marka jalan.

Pembina OSIS SMK BPI Bandung, Andry Refianto, mengungkapkan aksi simpatik yang dilakukan oleh para siswanya tersebut dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2017.

Dalam kegiatan yang berlangsung serempak selama satu jam tersebut, Andry menyebut selain membantu tugas dari pihak kepolisian, tujuan dari kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada para siswa untuk sadar akan keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan pentingnya sikap keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Bukan hanya untuk masyarakat, tetapi juga untuk pribadi kami sendiri,” ujarnya saat di temui di perempatan Jalan Simpang Lima, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2017).(jabar.tribunnews.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2q7witT
via IFTTT

Dosen Ketinggalan Zaman Bila tak Menulis

Ilustrasi

Ilustrasi

SEORANG dosen sebagai bagian dari kaum intelektual bisa dicap ketinggalan zaman bila tak menulis di media massa maupun jurnal internasional. Apalagi tiap dosen diwajibkan menulis di jurnal ilmiah internasional sesuai dengan peraturan Kemenristek Dikti.

“Sekurang-kurangnya dosen yang memiliki jabatan lektor kepala menulis di jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional,” kata ketua panitia workshop penulisan ilmiah jurnal internasional bereputasi, Meilinda Nurbanasari.

Workshop diadakan Itenas bekerja sama dengan persatuan guru besar Indonesia (Pergubi) Jabar. Workshop tersebut diikuti 50 orang dari dosen dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai kota.

“Peserta datang dari Serang, Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Surakarta, Bandung, dan Jakarta. Sedangkan pemateri Ketua Pergubi Jabar Rully Indrawan, guru besar ITB Yanuarsyah Harun, dan guru besar UI Bondan T. Sofyan, serta saya sebagai guru besar Itenas,” ujarnya.

Menulis jurnal internasional bereputasi, kata Meilinda, merupakan syarat utama untuk menjadi guru besar. “Kalau sudah menjadi guru besar minimal menghasilkan publikasi di jurnal internasional sekali dalam setahun,” ujarnya, Sabtu, 20 Mei 2017 di aula Gedung 14 Itenas.

Menurut Meilinda, persyaratan untuk menulis di media internasional tidak akan dianggap beban bila dijalani. “Publikasi merupakan hasil dari penelitian ilmiah yang merujuk kepada artikel terbaru. Kesulitan biasanya dari kemampuan Bahasa Inggris dan akses ke jurnal internasional bereputasi,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2q7cdEe
via IFTTT
Ilustrasi

Ilustrasi

SEORANG dosen sebagai bagian dari kaum intelektual bisa dicap ketinggalan zaman bila tak menulis di media massa maupun jurnal internasional. Apalagi tiap dosen diwajibkan menulis di jurnal ilmiah internasional sesuai dengan peraturan Kemenristek Dikti.

“Sekurang-kurangnya dosen yang memiliki jabatan lektor kepala menulis di jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional,” kata ketua panitia workshop penulisan ilmiah jurnal internasional bereputasi, Meilinda Nurbanasari.

Workshop diadakan Itenas bekerja sama dengan persatuan guru besar Indonesia (Pergubi) Jabar. Workshop tersebut diikuti 50 orang dari dosen dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai kota.

“Peserta datang dari Serang, Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Surakarta, Bandung, dan Jakarta. Sedangkan pemateri Ketua Pergubi Jabar Rully Indrawan, guru besar ITB Yanuarsyah Harun, dan guru besar UI Bondan T. Sofyan, serta saya sebagai guru besar Itenas,” ujarnya.

Menulis jurnal internasional bereputasi, kata Meilinda, merupakan syarat utama untuk menjadi guru besar. “Kalau sudah menjadi guru besar minimal menghasilkan publikasi di jurnal internasional sekali dalam setahun,” ujarnya, Sabtu, 20 Mei 2017 di aula Gedung 14 Itenas.

Menurut Meilinda, persyaratan untuk menulis di media internasional tidak akan dianggap beban bila dijalani. “Publikasi merupakan hasil dari penelitian ilmiah yang merujuk kepada artikel terbaru. Kesulitan biasanya dari kemampuan Bahasa Inggris dan akses ke jurnal internasional bereputasi,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2q7cdEe
via IFTTT

UI Terpilih sebagai Kampus Terkemuka Bidang Iptek

 

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia

UNIVERSITAS  Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi dan mendapatkan penghargaan khusus dari Islamic Development Bank (IDB). UI disebut sebagai kampus terkemuka dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) atau “Outstanding Scientific & Technological Contribution to Social & Economic Development” pada ajang IDB Prizes .

Rektor UI Profesor Anis mengatakan, UI menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan IDB Prizes pada tahun ini. UI bersanding dengan dua kampus dunia lainnya, seperti Universiti Teknologi, Malaysia dan University of Gezira, Sudan.

“Kami sangat bangga atas penghargaan ini,” ujar Anis dalam siaran pers, Jumat (19/5).

Pada ajang penghargaan tersebut, UI juga memperoleh hibah sebesar 100 ribu dolar AS dari IDB. Menurut Anis, hibah ini nantinya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapabilitas dan produktivitas serta inovasi di UI. Dengan demikian, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Salah satunya melalui pengoptimalan Riset Kedokteran di Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) UI serta pengembangan Indonesia Maritime Research Center (IMAREC) UI,” kata Anis.

IDB merupakan lembaga keuangan pembangunan multilateral yang memiliki misi utama pengentasan kemiskinan bagi negara-negara anggotanya. Salah satu upaya IDB untuk mengentaskan kemiskinan tersebut dengan mendorong inovasi atau kreasi dari individu atau lembaga penelitian di negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Inovasi diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara IDB Prizes sendiri menjadi salah satu dukungan IDB untuk mewujudkan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan masyarakat serta bentuk kepedulian IDB pada pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). IDB Prizes terbagi dalam tiga kategori yaitu kontribusi wanita bagi pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi dan keuangan Islam.

IDB Prizes for Sciences and Technology telah diberikan sejak tahun 2002 dengan sejumlah negara penerima Hibah di antaranya Azerbaijan, Bangladesh, Iran, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Moroko, Pakistan, Palestina, Senegal, Sudan, dan Turki.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2rD7Kv2
via IFTTT

 

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia

UNIVERSITAS  Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi dan mendapatkan penghargaan khusus dari Islamic Development Bank (IDB). UI disebut sebagai kampus terkemuka dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) atau “Outstanding Scientific & Technological Contribution to Social & Economic Development” pada ajang IDB Prizes .

Rektor UI Profesor Anis mengatakan, UI menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan IDB Prizes pada tahun ini. UI bersanding dengan dua kampus dunia lainnya, seperti Universiti Teknologi, Malaysia dan University of Gezira, Sudan.

“Kami sangat bangga atas penghargaan ini,” ujar Anis dalam siaran pers, Jumat (19/5).

Pada ajang penghargaan tersebut, UI juga memperoleh hibah sebesar 100 ribu dolar AS dari IDB. Menurut Anis, hibah ini nantinya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapabilitas dan produktivitas serta inovasi di UI. Dengan demikian, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Salah satunya melalui pengoptimalan Riset Kedokteran di Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) UI serta pengembangan Indonesia Maritime Research Center (IMAREC) UI,” kata Anis.

IDB merupakan lembaga keuangan pembangunan multilateral yang memiliki misi utama pengentasan kemiskinan bagi negara-negara anggotanya. Salah satu upaya IDB untuk mengentaskan kemiskinan tersebut dengan mendorong inovasi atau kreasi dari individu atau lembaga penelitian di negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Inovasi diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara IDB Prizes sendiri menjadi salah satu dukungan IDB untuk mewujudkan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan masyarakat serta bentuk kepedulian IDB pada pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). IDB Prizes terbagi dalam tiga kategori yaitu kontribusi wanita bagi pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi dan keuangan Islam.

IDB Prizes for Sciences and Technology telah diberikan sejak tahun 2002 dengan sejumlah negara penerima Hibah di antaranya Azerbaijan, Bangladesh, Iran, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Moroko, Pakistan, Palestina, Senegal, Sudan, dan Turki.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2rD7Kv2
via IFTTT

DPRD Jabar setuju Pendidikan Pancasila diajarkan lagi sampai SMA

Garuda Pancasila

Garuda Pancasila

DPRD Provinsi Jawa Barat menyetujui usul Ketua MPR Zulkifli Hasan agar mata pelajaran Pendidikan Pancasila kembali diajarkan sebagai mata pelajaran utama kepada siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

“Saya pikir implementasi pendidikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk anak usia dini bisa dimulai dengan dimunculkan kembali pelajaran yang berjudul semacam Pendidikan Pendidikan kepada siswa SD hingga SMA,” kata Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung di Bandung, Kamis.

Ia menyontohkan saat dia menempuh pendidikan sekolah dasar ada mata pelajaran PMP atau Pendidikan Moral Pancasila yang dirasa sangat membantu dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Zaman saya SD itu ada mata pelajaran PMP, setelah itu diganti jadi PPKn atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran dan itu kita diajarkan bahwa Pancasila bukan sekadar mata pelajaran atau aspek kognitif semata tapi kita benar-benar ditanamkan bahwa Pancasila itu menjadi falsafah bangsa,” kata dia.

Menurut dia, derasnya pengaruh media massa dan kemajuan teknologi dan informasi serta pengaruh globalisasi membuat generasi bangsa harus memiliki filter.

“Nah filternya itu yang sekarang enggak ada, meski filternya itu adalah Pendidikan Pancasila. Pancasila itu padahal bisa menjadi semacam way of life bagi kita semua dan bisa menyadari bahwa bangsa kita ini bisa hidup rukun tanpa harus mempertentangkan perbedaan yang ada,” kata dia.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta agar Pendidikan Pancasila kembali diajarkan.

“Saya setuju dibuat massive lagi di sekolah-sekolah dasar dan seterusnya, pendidikan dasar Pancasila atau apa pun nanti judulnya, itu bagus sekali,” kata Zulkifli. “Mulai dari SD harus ada pendidikan Pancasila, guru-guru memberikan contoh, memberikan pelajaran, sekarang kan enggak ada lagi ini, 19 tahun enggak ada lagi.”(antaranews.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2rDhdlW
via IFTTT
Garuda Pancasila

Garuda Pancasila

DPRD Provinsi Jawa Barat menyetujui usul Ketua MPR Zulkifli Hasan agar mata pelajaran Pendidikan Pancasila kembali diajarkan sebagai mata pelajaran utama kepada siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

“Saya pikir implementasi pendidikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk anak usia dini bisa dimulai dengan dimunculkan kembali pelajaran yang berjudul semacam Pendidikan Pendidikan kepada siswa SD hingga SMA,” kata Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung di Bandung, Kamis.

Ia menyontohkan saat dia menempuh pendidikan sekolah dasar ada mata pelajaran PMP atau Pendidikan Moral Pancasila yang dirasa sangat membantu dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Zaman saya SD itu ada mata pelajaran PMP, setelah itu diganti jadi PPKn atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran dan itu kita diajarkan bahwa Pancasila bukan sekadar mata pelajaran atau aspek kognitif semata tapi kita benar-benar ditanamkan bahwa Pancasila itu menjadi falsafah bangsa,” kata dia.

Menurut dia, derasnya pengaruh media massa dan kemajuan teknologi dan informasi serta pengaruh globalisasi membuat generasi bangsa harus memiliki filter.

“Nah filternya itu yang sekarang enggak ada, meski filternya itu adalah Pendidikan Pancasila. Pancasila itu padahal bisa menjadi semacam way of life bagi kita semua dan bisa menyadari bahwa bangsa kita ini bisa hidup rukun tanpa harus mempertentangkan perbedaan yang ada,” kata dia.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta agar Pendidikan Pancasila kembali diajarkan.

“Saya setuju dibuat massive lagi di sekolah-sekolah dasar dan seterusnya, pendidikan dasar Pancasila atau apa pun nanti judulnya, itu bagus sekali,” kata Zulkifli. “Mulai dari SD harus ada pendidikan Pancasila, guru-guru memberikan contoh, memberikan pelajaran, sekarang kan enggak ada lagi ini, 19 tahun enggak ada lagi.”(antaranews.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2rDhdlW
via IFTTT

PRINCIPAL PIK/KG - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL

Lowongan - Rp6,000k - Rp8,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp6,000k - Rp8,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber

INTERNATIONAL PRIMARY TEACHER KELAPA GADING - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber

INTERNATIONAL MONTESSORI PRESCHOOL TEACHER KELAPA GADING & PIK - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber

SECONDARY BIOLOGY TEACHER - YAYASAN E & P INDONESIA

Lowongan - Rp8,000k - Rp13,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp8,000k - Rp13,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber

SECONDARY DIGITAL MEDIA TEACHER - Springfield School

Lowongan - Rp8,000k - Rp13,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp8,000k - Rp13,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber

COURSE TEACHER - Phytagoras My Study Club

Lowongan - Rp2,000k - Rp3,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp2,000k - Rp3,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 May 2017 05:55:00

kunjungi sumber