Senin, 20 November 2017

SCIENCE TEACHER - PENDIDIKAN ANAK MAKMUR JAYA, PT

Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:53:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp3,000k - Rp5,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:53:00

kunjungi sumber

MANDARIN TEACHER - PENDIDIKAN ANAK MAKMUR JAYA, PT

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:53:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:53:00

kunjungi sumber

MATHS TEACHER - PENDIDIKAN ANAK MAKMUR JAYA, PT

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:53:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 3 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:53:00

kunjungi sumber

ENGLISH TEACHER - Modern Tadika Puri

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:04:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 1 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 09:04:00

kunjungi sumber

Music Teacher - YAYASAN BINA NUSANTARA

Lowongan - Rp5,000k - Rp8,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 07:58:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp5,000k - Rp8,000k, ---- thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 07:58:00

kunjungi sumber

Minggu, 19 November 2017

INTERNATIONAL MONTESSORI PRESCHOOL TEACHER KELAPA GADING & PIK - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 06:52:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 06:52:00

kunjungi sumber

ENGLISH TEACHER - YAY. PENDIDIKAN BUKIT SION (SEKOLAH BUKIT SION)

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 06:13:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 2 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 06:13:00

kunjungi sumber

Disdik Kota Bandung Raih Anugerah Kihajar 2017

Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana

Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana

DINAS  Pendidikan Kota Bandung berhasil meraih penghargaan bergengsi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2017.
Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah kabupaten dan kota yang telah menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana, mengatakan, semangat Kota Bandung dalam mengembangkan TIK selaras dengan visi-misi Bandung Smart City untuk menjadikan pelaksanaan dunia pendidikan menjadi lebih mudah dan akuntabel.
Dia menjelaskan, kondisi siswa di Kota Bandung saat ini sedang menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan dengan generasi silam.
Untuk itu, demi mendukung kualitas pembelajaran, Dinas Pendidikan Kota Bandung membuat prioritas mulai dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sampai kepada pengelolaan keuangan di sekolah.
“Kami perbaiki PPDB yang tadinya berbasis akademik kini menjadi zonasi. Mudah-mudahan ada unsur keadilan. Kedua, memperbaiki tata kelola sekolah berbasis online supaya dapat menghilangkan budaya yang negatif,” kata Elih ditemui di Aula Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Kamis (16/11).
Ke depan, lanjut Elih, Dinas Pendidikan Kota Bandung akan terus berusaha untuk bekerja menjawab masalah-masalah pendidikan di Kota Kembang untuk lebih diminimalisasikan. Anugerah Kihajar 2017 merupakan penyemangat untuk bekerja lebih baik lagi.
Salah satunya, dia akan mengusulkan penambahan tenaga administrasi yang khusus mengurusi bidang TIK di sekolah dasar (SD) yang selama ini dipegang oleh guru, yang sebetulnya sudah memiliki beban tanggungjawab mengajar yang cukup berat.
“Guru-guru yang saat ini memegang TIK di sekolah bukannya tidak mampu, tetapi kami tidak mau semakin memberatkan beban mereka,” ujar Elih.
Dinas Pendidikan Kota Bandung juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum terutama orangtua siswa agar mereka terbiasa dengan peralihan budaya dari masa birokrasi pendidikan lampau ke masa birokrasi keterbukaan online.
“Ini memerlukan komitmen bersama. Jadi, kalau sekarang kita sudah mengedukasi ke dalam lembaga pendidikan, maka perlu juga edukasi ke luar kepada masyarakat,” pungkas Elih.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2ixpBR6
via IFTTT
Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana

Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana

DINAS  Pendidikan Kota Bandung berhasil meraih penghargaan bergengsi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2017.
Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah kabupaten dan kota yang telah menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana, mengatakan, semangat Kota Bandung dalam mengembangkan TIK selaras dengan visi-misi Bandung Smart City untuk menjadikan pelaksanaan dunia pendidikan menjadi lebih mudah dan akuntabel.
Dia menjelaskan, kondisi siswa di Kota Bandung saat ini sedang menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan dengan generasi silam.
Untuk itu, demi mendukung kualitas pembelajaran, Dinas Pendidikan Kota Bandung membuat prioritas mulai dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sampai kepada pengelolaan keuangan di sekolah.
“Kami perbaiki PPDB yang tadinya berbasis akademik kini menjadi zonasi. Mudah-mudahan ada unsur keadilan. Kedua, memperbaiki tata kelola sekolah berbasis online supaya dapat menghilangkan budaya yang negatif,” kata Elih ditemui di Aula Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Kamis (16/11).
Ke depan, lanjut Elih, Dinas Pendidikan Kota Bandung akan terus berusaha untuk bekerja menjawab masalah-masalah pendidikan di Kota Kembang untuk lebih diminimalisasikan. Anugerah Kihajar 2017 merupakan penyemangat untuk bekerja lebih baik lagi.
Salah satunya, dia akan mengusulkan penambahan tenaga administrasi yang khusus mengurusi bidang TIK di sekolah dasar (SD) yang selama ini dipegang oleh guru, yang sebetulnya sudah memiliki beban tanggungjawab mengajar yang cukup berat.
“Guru-guru yang saat ini memegang TIK di sekolah bukannya tidak mampu, tetapi kami tidak mau semakin memberatkan beban mereka,” ujar Elih.
Dinas Pendidikan Kota Bandung juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum terutama orangtua siswa agar mereka terbiasa dengan peralihan budaya dari masa birokrasi pendidikan lampau ke masa birokrasi keterbukaan online.
“Ini memerlukan komitmen bersama. Jadi, kalau sekarang kita sudah mengedukasi ke dalam lembaga pendidikan, maka perlu juga edukasi ke luar kepada masyarakat,” pungkas Elih.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2ixpBR6
via IFTTT

PAUD Universal untuk Masa Depan Anak Lebih Baik

(pikiran-rakyat.com)

(pikiran-rakyat.com)

DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud) menggelar acara Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Semiloka PAUD 2017 mengangkat tema “PAUD Berkualitas Universal untuk Masa Depan Bangsa”. Semiloka ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Internasional 2017 yang diperingati setiap tanggal 20 November dan Penghargaan Anugerah PAUD Tingkat Nasional tahun 2017.

Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Ella Yulaelawati mengatakan, Semiloka diikuti oleh 400 guru PAUD terpilih dari seluruh Indonesia. “Beberapa narasumber yang tampil antara lain sejumlah bupati dan walikota yang berbagi pengalaman terkait komitmen daerahnya yang menjadi pembelajaran terpetik dari sukses pelaksanaan program PAUD yang mereka laksanakan,” ujar Ella.

Semiloka PAUD berlangsung di Kota Tangerang, Banten, pada Minggu, (19/11/2017). Sesi pertama seminar mengambil topik “Status Terkini dan Strategi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PAUD”. Sesi ini menghadirkan Bupati Passer, Kalimantan Selatan, yang menceritakan pelaksanaan dan kebijakan PAUD di daerahnya. Kemudian ada juga topik mengenai “Strategi PAUD Integritas” dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang disajikan  Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur.

Sesi kedua Semiloka memilih tema “Kebijakan Pemerintah Daerah dalam PAUD Berkualitas Universal”. Ada dua topik yang dibahas dalam sesi kedua ini, yakni “Kebijakan Wajib PAUD Pra-SD di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat”, dan “Peran Pemerintah Daerah dalam Gerakan PAUD Universal di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta”.

Sesi ketiga Semiloka mengangkat topik tentang “Pendidikan yang Berkualitas, Berkeadilan, dan Inklusif untuk Meningkatkan Kemampuan Sepanjang Hayat”. Selain itu ada juga topik tentang Tumbuh Kembang dan Layanan PAUD Inklusif oleh dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ, Faktor-Faktor Penyebab Utama Stunting pada Anak Usia Dini oleh Prof. Dr. Hardiansyah dari Institut Pertanian Bogor, dan Pentingnya Emosi Positif  Untuk  Kesehatan Jiwa dan Raga Anak Usia Dini oleh Dr. Ratna Megawangi.

Ella menuturkan, tema seminar dan lokakarya nasional ini dipilih karena pemerintah menyadari peningkatan kualitas pengembangan anak usia dini menjadi komitmen dunia. Agenda Perkembangan Anak Usia Dini telah masuk dalam agenda PBB melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG).

“Tahun 2030, dunia berkomitmen memastikan semua anak perempuan dan laki-laki memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan, dan pendidikan anak usia dini bermutu atau disebut dengan PAUD Universal.  Dengan begitu mereka siap memasuki pendidikan dasar. Pemerintah Indonesia telah mewujudkan komitmen itu melalui Peraturan Presiden (Perpes) No. 59 Tahun 2017,” ujar Ella.

Ia menambahkan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting dalam tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Secara khusus di bidang pendidikan juga ada kesepakatan internasional seperti Deklarasi Pendidikan 2030 di Incheon pada tahun 2015. Dalam kesepakatan itu, para menteri pendidikan di dunia berkomitmen mendorong adanya pendidikan pra-dasar wajib dan bebas biaya minimal satu tahun.

Saat ini, tutur Ella, tingkat keikutsertaan anak-anak pada program PAUD meningkat pesat di tingkat Asia dan dunia. Estimasi persentase anak-anak berusia 3-6 tahun pada layanan PAUD di Indonesia sudah mencapai lebih dari 72,35 persen. Sebagian besar mendapatkan layanan PAUD yang berbasis masyarakat lokal di lebih dari 57.526 desa.
Dari data tersebut, masih ada sekitar 6,5 juta anak atau sekitar 34,84 persen anak yang belum memperoleh layanan anak usia dini. Sementara dari data desa, masih ada 23.737 desa yang belum ada layanan pendidikan anak usia dini.

“Guna memenuhi komitmen pemerintah dalam pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs), pemerintah memandang perlu adanya penyelerasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,” kata Ella.(kemdikbud.go.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2ixpzIY
via IFTTT
(pikiran-rakyat.com)

(pikiran-rakyat.com)

DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud) menggelar acara Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Semiloka PAUD 2017 mengangkat tema “PAUD Berkualitas Universal untuk Masa Depan Bangsa”. Semiloka ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Internasional 2017 yang diperingati setiap tanggal 20 November dan Penghargaan Anugerah PAUD Tingkat Nasional tahun 2017.

Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Ella Yulaelawati mengatakan, Semiloka diikuti oleh 400 guru PAUD terpilih dari seluruh Indonesia. “Beberapa narasumber yang tampil antara lain sejumlah bupati dan walikota yang berbagi pengalaman terkait komitmen daerahnya yang menjadi pembelajaran terpetik dari sukses pelaksanaan program PAUD yang mereka laksanakan,” ujar Ella.

Semiloka PAUD berlangsung di Kota Tangerang, Banten, pada Minggu, (19/11/2017). Sesi pertama seminar mengambil topik “Status Terkini dan Strategi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PAUD”. Sesi ini menghadirkan Bupati Passer, Kalimantan Selatan, yang menceritakan pelaksanaan dan kebijakan PAUD di daerahnya. Kemudian ada juga topik mengenai “Strategi PAUD Integritas” dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang disajikan  Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur.

Sesi kedua Semiloka memilih tema “Kebijakan Pemerintah Daerah dalam PAUD Berkualitas Universal”. Ada dua topik yang dibahas dalam sesi kedua ini, yakni “Kebijakan Wajib PAUD Pra-SD di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat”, dan “Peran Pemerintah Daerah dalam Gerakan PAUD Universal di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta”.

Sesi ketiga Semiloka mengangkat topik tentang “Pendidikan yang Berkualitas, Berkeadilan, dan Inklusif untuk Meningkatkan Kemampuan Sepanjang Hayat”. Selain itu ada juga topik tentang Tumbuh Kembang dan Layanan PAUD Inklusif oleh dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ, Faktor-Faktor Penyebab Utama Stunting pada Anak Usia Dini oleh Prof. Dr. Hardiansyah dari Institut Pertanian Bogor, dan Pentingnya Emosi Positif  Untuk  Kesehatan Jiwa dan Raga Anak Usia Dini oleh Dr. Ratna Megawangi.

Ella menuturkan, tema seminar dan lokakarya nasional ini dipilih karena pemerintah menyadari peningkatan kualitas pengembangan anak usia dini menjadi komitmen dunia. Agenda Perkembangan Anak Usia Dini telah masuk dalam agenda PBB melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG).

“Tahun 2030, dunia berkomitmen memastikan semua anak perempuan dan laki-laki memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan, dan pendidikan anak usia dini bermutu atau disebut dengan PAUD Universal.  Dengan begitu mereka siap memasuki pendidikan dasar. Pemerintah Indonesia telah mewujudkan komitmen itu melalui Peraturan Presiden (Perpes) No. 59 Tahun 2017,” ujar Ella.

Ia menambahkan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting dalam tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Secara khusus di bidang pendidikan juga ada kesepakatan internasional seperti Deklarasi Pendidikan 2030 di Incheon pada tahun 2015. Dalam kesepakatan itu, para menteri pendidikan di dunia berkomitmen mendorong adanya pendidikan pra-dasar wajib dan bebas biaya minimal satu tahun.

Saat ini, tutur Ella, tingkat keikutsertaan anak-anak pada program PAUD meningkat pesat di tingkat Asia dan dunia. Estimasi persentase anak-anak berusia 3-6 tahun pada layanan PAUD di Indonesia sudah mencapai lebih dari 72,35 persen. Sebagian besar mendapatkan layanan PAUD yang berbasis masyarakat lokal di lebih dari 57.526 desa.
Dari data tersebut, masih ada sekitar 6,5 juta anak atau sekitar 34,84 persen anak yang belum memperoleh layanan anak usia dini. Sementara dari data desa, masih ada 23.737 desa yang belum ada layanan pendidikan anak usia dini.

“Guna memenuhi komitmen pemerintah dalam pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs), pemerintah memandang perlu adanya penyelerasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,” kata Ella.(kemdikbud.go.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2ixpzIY
via IFTTT

ENGLISH TEACHER (NATIVE SPEAKERS FROM USA, UK) - GLOBAL SEVILLA SCHOOL

Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 03:37:00

kunjungi sumber
Lowongan - Rp4,000k - Rp6,000k, 5 thn pengalaman, tayangkan pada 20 Nov 2017 03:37:00

kunjungi sumber