Selasa, 24 Januari 2017

Belajar Tanaman Obat lewat PAKEM

Belajar Tanaman Obat lewat PAKEM.(proiritaspendidika.com)

Belajar Tanaman Obat lewat PAKEM.(proiritaspendidika.com)

ENIH Sukanah SPd, guru kelas IV yang sedang mengajar bahasa Indonesia di SDIT Khairunnas, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, tidak menyangka bahwa bungkusan yang dibawanya ke kelas pagi itu membuat riuh siswa kelas IV. Tema pembelajaran kali ini adalah mengenal jenis dan manfaat tanaman obat. Setiap kelompok siswa mendapatkan satu bungkusan plastik hitam dengan kertas plano dan spidol untuk menuliskan hasil kelompok.

Sebelum membuka bungkus plastik yang sudah membuat penasaran setiap siswa, Enih membagikan lembar teks cerita untuk dibaca setiap siswa dengan hening selama lima menit. Lembar cerita berisi kisah IbuSiti yang memiliki sebidang tanah untuk ditanami dengan tanaman obat.

Usai membaca teks, siswa diminta membuka bungkusan di tiap kelompok. Setiap siswa sangat antusias untuk menuliskan nama tanaman yang ditemukan dalam bungkus plastik hitam tersebut. Kemudian mereka mendiskusikan jenis dan kegunaan tanaman tersebut di setiap kelompok. Siswa bisa menuliskan berdasar hasil bacaan dalam teks dan hasil diskusi bersama.

Siswa pun antusias saling bercerita tentang tanaman yang ditemukan. “Saya menemukan jahe. Jahe banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Jahe juga digunakan sebagai jamu untuk menghilangkan pegal-pegal,” tutur seorang siswa dengan lantang berpendapat.

“Saya menemukan kunyit. Menurut saya, kunyit sangat membantu untuk menyembuhkan batuk,” kata seorang siswa yang lain menjelaskan tanaman obat yang ditemukannya.

“Setelah kalian berdiskusi, kini kalian jadi mengetahui manfaat dan kegunaan tanaman obat tersebut dalam kelompoknya. Tugas berikutnya adalah kalian tentukan siapa yang jadi juru bicara kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompoknya. Anggota kelompok yang lainnya diminta untuk berkunjung ke kelompok yang membahas tanaman obat yang sama,” seru Enih menegaskan tugas berikutnya.

Siswa pun melengkapi hasil kunjungan antarkelompok dengan menuliskan temuan tersebut dalam kertas plano. Hasil akhirnya, setiap kelompok memajang dan menempelkan bagian dari tanaman obat untuk ditampilkan di dinding kelas.

“Awalnya, tidak banyak siswa yang paham dengan jenis dan manfaat tanaman obat jika hanya diberikan penjelasan. Setelah diskusi dan melihat secara langsung tanaman obat, kini siswa mampu mengidentifikasikan jenis dan kegunaan tanaman obat. Mengapa? Sebab, mereka belajar menemukan konsep secara langsung,” paparnya.(prioritaspendidikan.com)

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2kqLCj4
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Belajar Tanaman Obat lewat PAKEM.(proiritaspendidika.com)

Belajar Tanaman Obat lewat PAKEM.(proiritaspendidika.com)

ENIH Sukanah SPd, guru kelas IV yang sedang mengajar bahasa Indonesia di SDIT Khairunnas, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, tidak menyangka bahwa bungkusan yang dibawanya ke kelas pagi itu membuat riuh siswa kelas IV. Tema pembelajaran kali ini adalah mengenal jenis dan manfaat tanaman obat. Setiap kelompok siswa mendapatkan satu bungkusan plastik hitam dengan kertas plano dan spidol untuk menuliskan hasil kelompok.

Sebelum membuka bungkus plastik yang sudah membuat penasaran setiap siswa, Enih membagikan lembar teks cerita untuk dibaca setiap siswa dengan hening selama lima menit. Lembar cerita berisi kisah IbuSiti yang memiliki sebidang tanah untuk ditanami dengan tanaman obat.

Usai membaca teks, siswa diminta membuka bungkusan di tiap kelompok. Setiap siswa sangat antusias untuk menuliskan nama tanaman yang ditemukan dalam bungkus plastik hitam tersebut. Kemudian mereka mendiskusikan jenis dan kegunaan tanaman tersebut di setiap kelompok. Siswa bisa menuliskan berdasar hasil bacaan dalam teks dan hasil diskusi bersama.

Siswa pun antusias saling bercerita tentang tanaman yang ditemukan. “Saya menemukan jahe. Jahe banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Jahe juga digunakan sebagai jamu untuk menghilangkan pegal-pegal,” tutur seorang siswa dengan lantang berpendapat.

“Saya menemukan kunyit. Menurut saya, kunyit sangat membantu untuk menyembuhkan batuk,” kata seorang siswa yang lain menjelaskan tanaman obat yang ditemukannya.

“Setelah kalian berdiskusi, kini kalian jadi mengetahui manfaat dan kegunaan tanaman obat tersebut dalam kelompoknya. Tugas berikutnya adalah kalian tentukan siapa yang jadi juru bicara kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompoknya. Anggota kelompok yang lainnya diminta untuk berkunjung ke kelompok yang membahas tanaman obat yang sama,” seru Enih menegaskan tugas berikutnya.

Siswa pun melengkapi hasil kunjungan antarkelompok dengan menuliskan temuan tersebut dalam kertas plano. Hasil akhirnya, setiap kelompok memajang dan menempelkan bagian dari tanaman obat untuk ditampilkan di dinding kelas.

“Awalnya, tidak banyak siswa yang paham dengan jenis dan manfaat tanaman obat jika hanya diberikan penjelasan. Setelah diskusi dan melihat secara langsung tanaman obat, kini siswa mampu mengidentifikasikan jenis dan kegunaan tanaman obat. Mengapa? Sebab, mereka belajar menemukan konsep secara langsung,” paparnya.(prioritaspendidikan.com)

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2kqLCj4
via IFTTT