Rabu, 25 Januari 2017

Kabupaten Bandung Miliki Jumlah Guru Terbanyak se-Indonesia

Ilustrasi

Ilustrasi

BADAN Kepegawaian Negara (BKN) menilai penyebaran guru di Indonesia masih tergolong belum merata. Antara satu kota/kabupaten dengan lainnya cukup signifikan perbedaannya.

Berdasarkan data yang diterima dari BKN, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Mohammad Ridwan mengatakan Kabupaten Bandung menjadi wilayah dengan jumlah guru terbanyak di Indonesia. Jumlahnya mencapai belasan ribu. “Pada tingkat Kabupaten, sebaran guru terbanyak berada di Pemerintah Kabupaten Bandung dengan jumlah 11.657 guru,” kata Ridwan, Rabu (25/1).

Kondisi ini berbanding terbalik dengan Kabupaten Pegunungan Arfak yang masuk dalam lingkup Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini menjadi wilayah dengan jumlah guru terendah yakni hanya 42 guru.

Kondisi demikian, ujarnya, menunjukkan ketimpangan penyebaran guru terutama di wilayah-wilayah pelosok. “Data-data persebaran guru di tingkat Provinsi dan Kabupaten tersebut memperlihatkan bahwa penyebaran guru yang belum merata. Bahkan ketimpangan kuantitas profesi guru antar Provinsi/Kabupaten berkisar jauh perbedaannya,” tuturnya.

Selain itu, sebaran komposisi Guru di tingkat Provinsi maka yang paling banyak berada di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 33.037 guru. Untuk komposisi sebaran guru terendah tingkat Provinsi terletak di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dengan jumlah 1.116 guru.

Ia menyebutkan jumlah sebaran guru yang tidak merata juga menjadi bahan sorotan Presiden RI Jokowi dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu. Untuk itu pemerintah kemudian perlu lakukan penghitungan kembali terhadap penyebaran ASN agar merata di seluruh Indonesia.

BKN dan Menpan RB juga fokus pada pendistribusian ASN ke daerah-daerah di tanah air akan lebih fokus pada profesi guru. BKN kemudian petakan komposisi Guru berdasarkan sebaran kuantitas tertinggi dan terendah. “Menyikapi itu, BKN siap bersinergi dengan Kemenpan dan RB serta Kemendikbud untuk melakukan redistribusi sebaran guru yang dianggap belum proporsional,” ujarnya.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2klwUuo
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi

Ilustrasi

BADAN Kepegawaian Negara (BKN) menilai penyebaran guru di Indonesia masih tergolong belum merata. Antara satu kota/kabupaten dengan lainnya cukup signifikan perbedaannya.

Berdasarkan data yang diterima dari BKN, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Mohammad Ridwan mengatakan Kabupaten Bandung menjadi wilayah dengan jumlah guru terbanyak di Indonesia. Jumlahnya mencapai belasan ribu. “Pada tingkat Kabupaten, sebaran guru terbanyak berada di Pemerintah Kabupaten Bandung dengan jumlah 11.657 guru,” kata Ridwan, Rabu (25/1).

Kondisi ini berbanding terbalik dengan Kabupaten Pegunungan Arfak yang masuk dalam lingkup Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini menjadi wilayah dengan jumlah guru terendah yakni hanya 42 guru.

Kondisi demikian, ujarnya, menunjukkan ketimpangan penyebaran guru terutama di wilayah-wilayah pelosok. “Data-data persebaran guru di tingkat Provinsi dan Kabupaten tersebut memperlihatkan bahwa penyebaran guru yang belum merata. Bahkan ketimpangan kuantitas profesi guru antar Provinsi/Kabupaten berkisar jauh perbedaannya,” tuturnya.

Selain itu, sebaran komposisi Guru di tingkat Provinsi maka yang paling banyak berada di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 33.037 guru. Untuk komposisi sebaran guru terendah tingkat Provinsi terletak di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dengan jumlah 1.116 guru.

Ia menyebutkan jumlah sebaran guru yang tidak merata juga menjadi bahan sorotan Presiden RI Jokowi dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu. Untuk itu pemerintah kemudian perlu lakukan penghitungan kembali terhadap penyebaran ASN agar merata di seluruh Indonesia.

BKN dan Menpan RB juga fokus pada pendistribusian ASN ke daerah-daerah di tanah air akan lebih fokus pada profesi guru. BKN kemudian petakan komposisi Guru berdasarkan sebaran kuantitas tertinggi dan terendah. “Menyikapi itu, BKN siap bersinergi dengan Kemenpan dan RB serta Kemendikbud untuk melakukan redistribusi sebaran guru yang dianggap belum proporsional,” ujarnya.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2klwUuo
via IFTTT