Kamis, 02 Maret 2017

Kemendikbud Canangkan Program Seniman Masuk Sekolah

 

logo-kemdikbud

KEMENTERIAN  Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan program Seniman Masuk Sekolah (SMS).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menilai jumlah guru kesenian di seluruh sekolah Indonesia saat ini masih dirasa sangat minim. Hal ini jika dilihat dan dibandingkan dengan jumlah sekolah yang cukup banyak di seluruh daerah.

Dia meyakinkan, program ini tidak akan berbenturan dengan guru kesenian yang sudah ada si sekolah-sekolah. “Apakah bertabrakan dengan guru seni, jumlah guru seni itu jauh di bawah jumpa sekolah dan banyak sekolah tidak ada guru kesenian,” ujar dia di Lombok Barat, Rabu (1/3).

Titik kosong inilah yang akan dimasuki para seniman untuk memberikan pengajaran kepada para siswa di sekolah. Ia menyebutkan, mayoritas guru kesenian berada di sekolah yang ada di kota besar.

Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan mengatakan akan menggandeng dewan budaya, dewan kesenian, dan dinas yang menangani kebudayaan di daerah untuk menyeleksi para seniman yang dinilai layak untuk program SMS. “Meski masuk sekolah, mereka (seniman) tetap non-PNS, ini kegiatan ekstrakulikuler di luar jam sekolah,” ucap dia.

Dia menambahkan, program SMS direncanakan mulai bergulir pada Juli hingga Oktober dengan 32 kali pertemuan. “Nah, di akhir pertemuan, siswa bisa presentasi, pameran lukisan, atau pementasan,” katanya menambahkan.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2m0G7eB
via IFTTT

Tidak ada komentar:

 

logo-kemdikbud

KEMENTERIAN  Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan program Seniman Masuk Sekolah (SMS).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menilai jumlah guru kesenian di seluruh sekolah Indonesia saat ini masih dirasa sangat minim. Hal ini jika dilihat dan dibandingkan dengan jumlah sekolah yang cukup banyak di seluruh daerah.

Dia meyakinkan, program ini tidak akan berbenturan dengan guru kesenian yang sudah ada si sekolah-sekolah. “Apakah bertabrakan dengan guru seni, jumlah guru seni itu jauh di bawah jumpa sekolah dan banyak sekolah tidak ada guru kesenian,” ujar dia di Lombok Barat, Rabu (1/3).

Titik kosong inilah yang akan dimasuki para seniman untuk memberikan pengajaran kepada para siswa di sekolah. Ia menyebutkan, mayoritas guru kesenian berada di sekolah yang ada di kota besar.

Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan mengatakan akan menggandeng dewan budaya, dewan kesenian, dan dinas yang menangani kebudayaan di daerah untuk menyeleksi para seniman yang dinilai layak untuk program SMS. “Meski masuk sekolah, mereka (seniman) tetap non-PNS, ini kegiatan ekstrakulikuler di luar jam sekolah,” ucap dia.

Dia menambahkan, program SMS direncanakan mulai bergulir pada Juli hingga Oktober dengan 32 kali pertemuan. “Nah, di akhir pertemuan, siswa bisa presentasi, pameran lukisan, atau pementasan,” katanya menambahkan.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2m0G7eB
via IFTTT