Sabtu, 29 Juli 2017

Aher Rotasi Ratusan Kepsek Agar Kualitas Pendidikan Merata

Ilustrasi : newstolitolilipuku.blogspot.com

Ilustrasi : newstolitolilipuku.blogspot.com

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat merotasi lebih dari 130 kepala SMA/SMK dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan rotasi tersebut merupakan sebuah hal yang wajar dalam sebuah pemerintahan, pasalnya dengan rotasi tersebut akan menjadikan dinamika yang baik dalam kinerja dan juga prestasi.
Termasuk dalam dunia pendidikan, pasca alih kelola SMA/SMK dari Pemerintah Kota/Kabupaten, Pemprov Jabar terus berbenah, kali ini dengan merotasi ratusan kepala sekolah demi mempersempit ketimpangan pendidikan yang saat ini terjadi.
“Rotasi itu kita maksudkan untuk pemerataan kualitas pendidikan, kemarin masalah PPDB, semua orang tertuju pada sekolah pavorit, kita akan sebar jadi sekolah pavorit merata seluruhnya,” ungkapnya usai melakukan Pelantikan ratusan pejabat struktural, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (28/7/2017).
Terlebih dengan adanya kebijakan zonasi yang diterapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, diharapkan masyarakat tidak lagi berebut untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah pavorit, karena dengan sistem pemerataan yang sedang diupayakan oleh Pemprov Jabar, seluruh sekolah nantinya akan memiliki kualitas yang sama.
“Saya ketemu pa menteri pendidikan dan kebudayaan, sekolah itu menjamin kawasan sekitar, jadi gaperlu kesitu (sekolah pavorit), tapi ke sekolah terdekat saja, dengan catatan kualitas sekolahnya relatif sama,” ungkapnya.
Gubernur yang biasa disapa Aher ini menambahkan, jika pemerataan pendidikan berhasil dilakukan, maka akan menjamin keselamatan serta efisiensi biaya sekolah anak. Karena selama ini, masyarskat rela merogoh kocek dalam dengan harapan anaknya bersekolah ditempat yang memiliki kualitas yang baik.
“Nanti gak usah lagi jauh-jauh, karena kualitasnya akan merata, kadang-kadang, kualitas itu image juga, padahal guru-guru itu biasa, kepseknya biasa tapi yang daftar orang cerdas, berarti bahan dasarnya bagus, sehingga munculah sekolah pavorit, “jelasnya.
Ia pun memastikan, rotasi kepala sekolah ini akan terus dilakukan, dan diikuti juga dengan rotasi guru-guru untuk memaksimalkan potensi dan juga mengembangkan sekolah-sekolah yang perlu untik ditingkatkan kualitasnya.
” Rotasi akan terus kita lakukan, kalau sekarang kita mulai kepsek, nanti guru-guru,” imbuhnya.
Pihaknya akan mengutamakan rotasi untuk daerah-daerah terpencil di Jawa Barat. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk guru-guru dan kepsek-kepsek muda dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
“Khususnya dibuka opsi untuk daerah terpencil, itu opsi lebih tebuka, karena daerah terpencil itu kan butuh sentuhan, siapa yang mau pindah ke pameungpeuk dari bandung, pameungpeuk di majukan, cipatujah dimajukan, kepsek2 muda ditaro di daerah, untuk jadi tantangan, untuk mendorong sekolah-sekolah yang perlu ditingkatkan kualitasnya, ” tandasnya.
Selain itu, dalam pelantikan pejabat struktural, Gubernur Jawa Barat melantik 242 pejabat, termasuk didalamnya empat pejabat eselon 2.
Diantaranya adalah, Hening Widiatmoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Sedangkan yang menggantikan Hening Widiatmoko adalah Enton Gustoni yang sebelumnya menjabst jabatan yang ditempati Hening.
Kemudian Dewi Sartika yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana kini menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Petetnakan.
Terakhir adalah Dody Firman Nugraha, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Petetnakan, saat ini menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2tSW5Nl
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi : newstolitolilipuku.blogspot.com

Ilustrasi : newstolitolilipuku.blogspot.com

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat merotasi lebih dari 130 kepala SMA/SMK dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan rotasi tersebut merupakan sebuah hal yang wajar dalam sebuah pemerintahan, pasalnya dengan rotasi tersebut akan menjadikan dinamika yang baik dalam kinerja dan juga prestasi.
Termasuk dalam dunia pendidikan, pasca alih kelola SMA/SMK dari Pemerintah Kota/Kabupaten, Pemprov Jabar terus berbenah, kali ini dengan merotasi ratusan kepala sekolah demi mempersempit ketimpangan pendidikan yang saat ini terjadi.
“Rotasi itu kita maksudkan untuk pemerataan kualitas pendidikan, kemarin masalah PPDB, semua orang tertuju pada sekolah pavorit, kita akan sebar jadi sekolah pavorit merata seluruhnya,” ungkapnya usai melakukan Pelantikan ratusan pejabat struktural, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (28/7/2017).
Terlebih dengan adanya kebijakan zonasi yang diterapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, diharapkan masyarakat tidak lagi berebut untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah pavorit, karena dengan sistem pemerataan yang sedang diupayakan oleh Pemprov Jabar, seluruh sekolah nantinya akan memiliki kualitas yang sama.
“Saya ketemu pa menteri pendidikan dan kebudayaan, sekolah itu menjamin kawasan sekitar, jadi gaperlu kesitu (sekolah pavorit), tapi ke sekolah terdekat saja, dengan catatan kualitas sekolahnya relatif sama,” ungkapnya.
Gubernur yang biasa disapa Aher ini menambahkan, jika pemerataan pendidikan berhasil dilakukan, maka akan menjamin keselamatan serta efisiensi biaya sekolah anak. Karena selama ini, masyarskat rela merogoh kocek dalam dengan harapan anaknya bersekolah ditempat yang memiliki kualitas yang baik.
“Nanti gak usah lagi jauh-jauh, karena kualitasnya akan merata, kadang-kadang, kualitas itu image juga, padahal guru-guru itu biasa, kepseknya biasa tapi yang daftar orang cerdas, berarti bahan dasarnya bagus, sehingga munculah sekolah pavorit, “jelasnya.
Ia pun memastikan, rotasi kepala sekolah ini akan terus dilakukan, dan diikuti juga dengan rotasi guru-guru untuk memaksimalkan potensi dan juga mengembangkan sekolah-sekolah yang perlu untik ditingkatkan kualitasnya.
” Rotasi akan terus kita lakukan, kalau sekarang kita mulai kepsek, nanti guru-guru,” imbuhnya.
Pihaknya akan mengutamakan rotasi untuk daerah-daerah terpencil di Jawa Barat. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk guru-guru dan kepsek-kepsek muda dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
“Khususnya dibuka opsi untuk daerah terpencil, itu opsi lebih tebuka, karena daerah terpencil itu kan butuh sentuhan, siapa yang mau pindah ke pameungpeuk dari bandung, pameungpeuk di majukan, cipatujah dimajukan, kepsek2 muda ditaro di daerah, untuk jadi tantangan, untuk mendorong sekolah-sekolah yang perlu ditingkatkan kualitasnya, ” tandasnya.
Selain itu, dalam pelantikan pejabat struktural, Gubernur Jawa Barat melantik 242 pejabat, termasuk didalamnya empat pejabat eselon 2.
Diantaranya adalah, Hening Widiatmoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Sedangkan yang menggantikan Hening Widiatmoko adalah Enton Gustoni yang sebelumnya menjabst jabatan yang ditempati Hening.
Kemudian Dewi Sartika yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana kini menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Petetnakan.
Terakhir adalah Dody Firman Nugraha, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Petetnakan, saat ini menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2tSW5Nl
via IFTTT