Minggu, 30 Juli 2017

Arkeologi Punya Peran Dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

KEMENTERIAN  Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta para arkeolog untuk membantu program penguatan pendidikan karakter (PPK) di sekolah.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, para arkeolog dapat membantu program PPK untuk anak sekolah dengan cara yang sederhana.
“Pemerintah ingin anak sekolah dapat mempelajari sejarah masa lampau nenek moyangnya dengan cara menyentuh langsung artefak, saya kira hanya arkeolog yang bisa melakukan mewujudkan itu,” kata Hilmar dalam pidato sambutan Kongres Ilmiah Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia 2017 di Novotel Resort Golf, Bogor, Senin (24/7).
Secara eksplisit dia mencontohkan bentuk penguatan pendidikan karakter di sekolah bisa dilakukan dengan cara bagaimana proses ekskavasi (penggalian) arkeologi di sekolah.
Atau bisa juga dibuatkan artefak imitasi seperti prasasti yang menjelaskan tentang sejarah kerajaan-kerajaan di masa lampau.
“Harapannya di masa depan di sekolah ada kotak gali agar anak dapat mempelajari masa lalu dengan baik. Ini termasuk juga dengan pendidikan karakter yang selaras dengan pemahaman sains,” ujarnya.
Lebih lanjut Hilmar juga mendukung jika para ahli arkeologi dan bidang humaniora lainnya duduk bersama dalam sebuah pertemuan ilmiah untuk mencari formulasi terbaik sumbangsih kebudayaan bagi penguatan pendidikan karakter.
Sebab, dengan disahkannya Undang-undang Kemajuan Kebudayaan maka yang akan menjadi inti utama dari pembangunan berkelanjutan adalah kebudayaan.
“Karena sekarang kebudayaan sudah menjadi inti pembangunan berkelanjutan, maka tentunya dibutuhkan landasan yang lebih luas untuk dasarnya,” pungkas Hilmar.
Di tempat yang sama, Kepala Pengembangan Pembangunan Daerah (BP2D) Jawa Barat Lukman Salahudin mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong kebudayaan dan pariwisata sebagai motor ekonomi masa depan.
“Ada beberapa situs cagar budaya yang menjadi andalan Jawa Barat untuk memajukan sektor tersebut yakni situs Gunung Padang dan Cilegon Geopark,” katanya.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2tPPrmU
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

Ilustrasi (syahsmkn2tb.wordpress.com)

KEMENTERIAN  Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta para arkeolog untuk membantu program penguatan pendidikan karakter (PPK) di sekolah.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, para arkeolog dapat membantu program PPK untuk anak sekolah dengan cara yang sederhana.
“Pemerintah ingin anak sekolah dapat mempelajari sejarah masa lampau nenek moyangnya dengan cara menyentuh langsung artefak, saya kira hanya arkeolog yang bisa melakukan mewujudkan itu,” kata Hilmar dalam pidato sambutan Kongres Ilmiah Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia 2017 di Novotel Resort Golf, Bogor, Senin (24/7).
Secara eksplisit dia mencontohkan bentuk penguatan pendidikan karakter di sekolah bisa dilakukan dengan cara bagaimana proses ekskavasi (penggalian) arkeologi di sekolah.
Atau bisa juga dibuatkan artefak imitasi seperti prasasti yang menjelaskan tentang sejarah kerajaan-kerajaan di masa lampau.
“Harapannya di masa depan di sekolah ada kotak gali agar anak dapat mempelajari masa lalu dengan baik. Ini termasuk juga dengan pendidikan karakter yang selaras dengan pemahaman sains,” ujarnya.
Lebih lanjut Hilmar juga mendukung jika para ahli arkeologi dan bidang humaniora lainnya duduk bersama dalam sebuah pertemuan ilmiah untuk mencari formulasi terbaik sumbangsih kebudayaan bagi penguatan pendidikan karakter.
Sebab, dengan disahkannya Undang-undang Kemajuan Kebudayaan maka yang akan menjadi inti utama dari pembangunan berkelanjutan adalah kebudayaan.
“Karena sekarang kebudayaan sudah menjadi inti pembangunan berkelanjutan, maka tentunya dibutuhkan landasan yang lebih luas untuk dasarnya,” pungkas Hilmar.
Di tempat yang sama, Kepala Pengembangan Pembangunan Daerah (BP2D) Jawa Barat Lukman Salahudin mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong kebudayaan dan pariwisata sebagai motor ekonomi masa depan.
“Ada beberapa situs cagar budaya yang menjadi andalan Jawa Barat untuk memajukan sektor tersebut yakni situs Gunung Padang dan Cilegon Geopark,” katanya.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2tPPrmU
via IFTTT