Jumat, 21 Juli 2017

Guru Harus Rekam Catatan Kepribadian Anak Sejak SD

Ilustrasi.(prioritaspendidikan.org)

Ilustrasi.(prioritaspendidikan.org)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu) Muhadjir Effendy berharap guru bisa membuat portofolio anak sejak jenjang sekolah dasar (SD). Tujuannya, guru tidak mengabaikan bakat istimewa masing-masing anak.

“Rapor anak disamping akademik ada, seharusnya ada catatan kepribadian di sekolah,” kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Mendikbud menyebutkan, rekam jejak kepribadian dan bakat bisa merupakan implementasi pendidikan karakter. Rekam jejak anak tersebut dapat dijadikan portofilio hingga siswa tersebut dewasa.

Dengan demikian, ia mengatakan, ketika ada perusahaan membutuhkan tenaga kerja bisa meminta file Dapodik di Kemendikbud sesuai keahlian yang diinginkan. Jangan sampai, ia mengatakan, perusahaan merekrut manajer tetapi tidak memiliki rekam jejak sebagai pemimpin saat bersekolah.

“Biar matematika nilai empat, tapi ada rekam jejak kepemimpinan OSIS, ekstrakulikuler, lebih bagus jadi manajer daripada yang nilainya bagus, tapi nggak pernah berorganisasi,” ujar dia.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyebut, portoflio anak tidak lepas dari peran guru sebagai katalisator. Guru harus bisa menggali potensi dan bakat terpendam masing-masing anak. Guru tidak boleh menyamaratakan dalam memperlakukan anak didik. (republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2tnKAcg
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi.(prioritaspendidikan.org)

Ilustrasi.(prioritaspendidikan.org)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu) Muhadjir Effendy berharap guru bisa membuat portofolio anak sejak jenjang sekolah dasar (SD). Tujuannya, guru tidak mengabaikan bakat istimewa masing-masing anak.

“Rapor anak disamping akademik ada, seharusnya ada catatan kepribadian di sekolah,” kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Mendikbud menyebutkan, rekam jejak kepribadian dan bakat bisa merupakan implementasi pendidikan karakter. Rekam jejak anak tersebut dapat dijadikan portofilio hingga siswa tersebut dewasa.

Dengan demikian, ia mengatakan, ketika ada perusahaan membutuhkan tenaga kerja bisa meminta file Dapodik di Kemendikbud sesuai keahlian yang diinginkan. Jangan sampai, ia mengatakan, perusahaan merekrut manajer tetapi tidak memiliki rekam jejak sebagai pemimpin saat bersekolah.

“Biar matematika nilai empat, tapi ada rekam jejak kepemimpinan OSIS, ekstrakulikuler, lebih bagus jadi manajer daripada yang nilainya bagus, tapi nggak pernah berorganisasi,” ujar dia.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyebut, portoflio anak tidak lepas dari peran guru sebagai katalisator. Guru harus bisa menggali potensi dan bakat terpendam masing-masing anak. Guru tidak boleh menyamaratakan dalam memperlakukan anak didik. (republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2tnKAcg
via IFTTT