Selasa, 25 Juli 2017

PAUD Jadi Perhatian Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara

Ribuan Siswa PAUD Serbu Pemkab KBB.(jabar.tribunnews.com)

Ribuan Siswa PAUD Serbu Pemkab KBB.(jabar.tribunnews.com)

PENDIDIKAN Anak Usia Dini (PAUD) mendapat perhatian khusus dari Organisasi Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara (SEAMEO). Pembenahan dan peningkatan kualitas PAUD akan dijadikan program prioritas dalam penyelenggaraan pendidikan di Asia Tenggara.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, hingga saat ini, PAUD belum diberdayakan secara maksimal oleh pemerintah di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam dan termasuk Indonesia. Menurut dia, Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) periode 2017-2019 juga menetapkan enam program lain untuk dikembangkan bersama.

“Yakni mengatasi hambatan pendidikan inklusi, ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat, mempromosikan pendidikan keahlian dan kejuruan serta pelatihan, revitalisasi pendidikan guru, harmonisasi pendidikan tinggi dan penelitian, dan adopsi kurikulum abad ke-21,” ujar Muhadjir dalam konferensi pers SEAMEO ke-49 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Dalam acara tersebut, Muhadjir ditetapkan sebagai presiden SEAMEO periode 2017-2019 menggantikan Menteri Pendidikan Thailand Teerakiat Jareonsettasin. Muhadjir berharap tujuh agenda bersama tersebut dapat dijalankan dengan baik dan mendapat dukungan semua negara anggota.

“Semoga kinerha SEAMEO dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di asia tenggara. Saya menjamin Indonesia fokus pada PAUD. Indonesia juga berkomitmen mendukung program SEAMEO dan merespon tuntutan global untuk lebih memperhatikan kebutuhan pendidikan dan kesehatan ibu dan anak,” katanya.

Jaringan kawasan

Ia menyatakan, manfaat dari tujuh program SEAMEO akan dirasakan paling lambat 2035. Menurut dia, bentuk realisasi konkret pembenahan PAUD di Indonesia, pemerintah akan mendirikan regional center ketujuh SEAMEO yaitu Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP) di Lembang, Jawa Barat. Sebelumnya, Indonesia juga telah membangun enam regional center yakni BIOTROP di Bogor, RECFON di Salemba, Jakarta, SEAMOLEC di Tangerang Selatan, QITEP in Language di Lenteng Agung, Jakarta, QITEP in Mathematic di Yogyakarta, QITEP in Science di Bandung.

“Saya berharap rumusan dan program CECCEP dapat meningkatkan pendidikan anak usia dini di kawasan asia tenggara,” ucapnya.

Sekretaris SEAMEO Gatot Hari Priowirjanto menambahkan, regional center CECCEP merupakan usulan dari Indonesia yang disetujui 11 negara asia tenggara yang menjadi anggota SEAMEO. “Program yang disiapkan adalah membangun jaringan di kawasan asia tenggara yang berhubungan dengan PAUD, standarisasi negara, dan bagaimana studi guru PAUD. Kita kembangkan bersama dan menyinergikan dari masing-masing daerah,” ujar Gatot.

Hingga saat ini, SEAMEO memiliki 21 regional center di kawasan asia tenggara, tersebar di 11 negara anggota, yakni Indonesia, Malaysia, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam). SEAMEO juga memiliki 8 negara afiliasi seperti Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Spanyol dan Inggris.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2h1tEa0
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ribuan Siswa PAUD Serbu Pemkab KBB.(jabar.tribunnews.com)

Ribuan Siswa PAUD Serbu Pemkab KBB.(jabar.tribunnews.com)

PENDIDIKAN Anak Usia Dini (PAUD) mendapat perhatian khusus dari Organisasi Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara (SEAMEO). Pembenahan dan peningkatan kualitas PAUD akan dijadikan program prioritas dalam penyelenggaraan pendidikan di Asia Tenggara.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, hingga saat ini, PAUD belum diberdayakan secara maksimal oleh pemerintah di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam dan termasuk Indonesia. Menurut dia, Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) periode 2017-2019 juga menetapkan enam program lain untuk dikembangkan bersama.

“Yakni mengatasi hambatan pendidikan inklusi, ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat, mempromosikan pendidikan keahlian dan kejuruan serta pelatihan, revitalisasi pendidikan guru, harmonisasi pendidikan tinggi dan penelitian, dan adopsi kurikulum abad ke-21,” ujar Muhadjir dalam konferensi pers SEAMEO ke-49 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Dalam acara tersebut, Muhadjir ditetapkan sebagai presiden SEAMEO periode 2017-2019 menggantikan Menteri Pendidikan Thailand Teerakiat Jareonsettasin. Muhadjir berharap tujuh agenda bersama tersebut dapat dijalankan dengan baik dan mendapat dukungan semua negara anggota.

“Semoga kinerha SEAMEO dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di asia tenggara. Saya menjamin Indonesia fokus pada PAUD. Indonesia juga berkomitmen mendukung program SEAMEO dan merespon tuntutan global untuk lebih memperhatikan kebutuhan pendidikan dan kesehatan ibu dan anak,” katanya.

Jaringan kawasan

Ia menyatakan, manfaat dari tujuh program SEAMEO akan dirasakan paling lambat 2035. Menurut dia, bentuk realisasi konkret pembenahan PAUD di Indonesia, pemerintah akan mendirikan regional center ketujuh SEAMEO yaitu Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP) di Lembang, Jawa Barat. Sebelumnya, Indonesia juga telah membangun enam regional center yakni BIOTROP di Bogor, RECFON di Salemba, Jakarta, SEAMOLEC di Tangerang Selatan, QITEP in Language di Lenteng Agung, Jakarta, QITEP in Mathematic di Yogyakarta, QITEP in Science di Bandung.

“Saya berharap rumusan dan program CECCEP dapat meningkatkan pendidikan anak usia dini di kawasan asia tenggara,” ucapnya.

Sekretaris SEAMEO Gatot Hari Priowirjanto menambahkan, regional center CECCEP merupakan usulan dari Indonesia yang disetujui 11 negara asia tenggara yang menjadi anggota SEAMEO. “Program yang disiapkan adalah membangun jaringan di kawasan asia tenggara yang berhubungan dengan PAUD, standarisasi negara, dan bagaimana studi guru PAUD. Kita kembangkan bersama dan menyinergikan dari masing-masing daerah,” ujar Gatot.

Hingga saat ini, SEAMEO memiliki 21 regional center di kawasan asia tenggara, tersebar di 11 negara anggota, yakni Indonesia, Malaysia, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam). SEAMEO juga memiliki 8 negara afiliasi seperti Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Spanyol dan Inggris.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2h1tEa0
via IFTTT