Senin, 21 Agustus 2017

Kemendikbud Siapkan Rapor Karakter

logo-kemdikbud

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan akan mengeluarkan rapor baru untuk menilai perkembangan karakter siswa. Rapor tersebut berupa uraian penjelasan, bukan hanya angka seperti yang ada selama ini. Rapor itu dibuat oleh sekolah yang mulai menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, rapor karakter itu untuk menilai perkembangan sikap, minat dan bakat siswa. Menurut dia, rapor tersebut sebagai instrumen baru dari implementasi program PPK. Rapor karakter juga akan dipakai sekolah saat membuka penerimaan peserta didik baru. Siswa wajib menyerahkan rapor karakter saat akan melanjutkan pendidikan ke sekolah lebih tinggi.

“Jadi rapor karakter itu ke depannya akan jadi semacam portofolio siswa. Penilaiannya kualitatif. Sekolah wajib memasukkannya ke data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Sekarang memang belum diterapkan, tapi ke depannya akan diterapkan di semua sekolah. Saat siswa akan melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, yang dinilai ada dua rapor. Rapor kuantitatif dan kualitatif,”ujar Muhadjir di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juli 2017.

Ia menuturkan, rapor karakter sebetulnya sudah diterapkan di beberapa sekolah swasta. Namun, manfaatnya belum bisa dirasakan pihak di luar sekolah. Menurut dia, rapor karakter yang dimasukan ke Dapodik Kemendikbud bisa diakses semua pihak, termasuk kalangan industri.

“Kalangan industri yang butuh profil seseorang, dengan keahlian apa dan karakternya seperti apa nanti bisa dilihat di rapor karakter ini dan ditelusuri di Dapodik. Saya berharap demikian. Siswa yang berprestasi di OSIS, pernah jadi pemimpin, semua tercatat,” ujarnya.

Rapor akademik dipertahankan

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menambahkan, rapor akademik atau kuantitatif yang berupa angka tetap dipertahankan. Menurut dia, Kemendikbud sedang menyiapkan sistem untuk menampung rapor karakter yang sudah dirancang sejak awal tahun ini.

“Kemendikbud sekarang sedang mengembangkan rapor baru. Rapor pertama adalah rapor seperti yang selama ini ada, kemudian yang kedua nanti ada rapor karakter. Rapor karakter ini menyangkut semua karakter perilaku anak. Ini bertujuan agar anak yang berperilaku baik dan kurang baik bisa tetap dipantau oleh sekolah dan orang tua, termasuk sikap hidup bersihnya,” ucapnya.

Ia menyatakan, salah satu indikator penilaian karakter antara lain soal menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Menurut dia, rapor karakter ini juga jadi salah satu indikator penilaian bagi Kemendikbud yang setiap tahunnya memberikan apresiasi kepada sekolah yang mampu menjaga kebersihan. Pada tahun ini, sebanyak 16 sekolah dari 24 kabupaten/kota didapuk sebagai Sekolah Sehat Tingkat Nasional.

“Pemberian penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikbud dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Program sekolah sehat diharapkan dapat mendorong penerapan penguatan pendidikan karakter bagi seluruh siswa di Indonesia,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2g0s6Ni
via IFTTT

Tidak ada komentar:

logo-kemdikbud

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan akan mengeluarkan rapor baru untuk menilai perkembangan karakter siswa. Rapor tersebut berupa uraian penjelasan, bukan hanya angka seperti yang ada selama ini. Rapor itu dibuat oleh sekolah yang mulai menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, rapor karakter itu untuk menilai perkembangan sikap, minat dan bakat siswa. Menurut dia, rapor tersebut sebagai instrumen baru dari implementasi program PPK. Rapor karakter juga akan dipakai sekolah saat membuka penerimaan peserta didik baru. Siswa wajib menyerahkan rapor karakter saat akan melanjutkan pendidikan ke sekolah lebih tinggi.

“Jadi rapor karakter itu ke depannya akan jadi semacam portofolio siswa. Penilaiannya kualitatif. Sekolah wajib memasukkannya ke data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Sekarang memang belum diterapkan, tapi ke depannya akan diterapkan di semua sekolah. Saat siswa akan melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, yang dinilai ada dua rapor. Rapor kuantitatif dan kualitatif,”ujar Muhadjir di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juli 2017.

Ia menuturkan, rapor karakter sebetulnya sudah diterapkan di beberapa sekolah swasta. Namun, manfaatnya belum bisa dirasakan pihak di luar sekolah. Menurut dia, rapor karakter yang dimasukan ke Dapodik Kemendikbud bisa diakses semua pihak, termasuk kalangan industri.

“Kalangan industri yang butuh profil seseorang, dengan keahlian apa dan karakternya seperti apa nanti bisa dilihat di rapor karakter ini dan ditelusuri di Dapodik. Saya berharap demikian. Siswa yang berprestasi di OSIS, pernah jadi pemimpin, semua tercatat,” ujarnya.

Rapor akademik dipertahankan

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menambahkan, rapor akademik atau kuantitatif yang berupa angka tetap dipertahankan. Menurut dia, Kemendikbud sedang menyiapkan sistem untuk menampung rapor karakter yang sudah dirancang sejak awal tahun ini.

“Kemendikbud sekarang sedang mengembangkan rapor baru. Rapor pertama adalah rapor seperti yang selama ini ada, kemudian yang kedua nanti ada rapor karakter. Rapor karakter ini menyangkut semua karakter perilaku anak. Ini bertujuan agar anak yang berperilaku baik dan kurang baik bisa tetap dipantau oleh sekolah dan orang tua, termasuk sikap hidup bersihnya,” ucapnya.

Ia menyatakan, salah satu indikator penilaian karakter antara lain soal menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Menurut dia, rapor karakter ini juga jadi salah satu indikator penilaian bagi Kemendikbud yang setiap tahunnya memberikan apresiasi kepada sekolah yang mampu menjaga kebersihan. Pada tahun ini, sebanyak 16 sekolah dari 24 kabupaten/kota didapuk sebagai Sekolah Sehat Tingkat Nasional.

“Pemberian penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikbud dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Program sekolah sehat diharapkan dapat mendorong penerapan penguatan pendidikan karakter bagi seluruh siswa di Indonesia,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2g0s6Ni
via IFTTT