Kamis, 24 Agustus 2017

Tunjang Dunia Industri, Pemerintah Revitalisasi 219 SMK

Ilustrasi

Ilustrasi

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merevitalisasi 219 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun ini. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas SMK di dunia industri.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, ada tiga aspek yang akan menjadi sasaran revitalisasi SMK yakni yang pertama fisik bangunan dan peralatannya.
“Tujuannya supaya sarana dan prasarana di SMK dapat semakin menunjang pendidikan siswa di sekolah,” kata Hamid kepada wartawan usai penandatanganan skema sertifikasi KKNI Level IV di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/8).
Dia melanjutkan, revitalisasi yang kedua mencakup kurikulum SMK yang akan lebih dispesifikasikan operasionalnya. Nantinya, kurikulum tersebut akan disesuaikan dengan potensi sumber daya di masing-masing daerah dan juga kebutuhan industri.
Kemudian yang ketiga adalah revitalisasi kerjasama dengan industri. Hamid mengakui jika selama ini lulusan SMK belum begitu dapat memenuhi kebutuhan industri.
Untuk memenuhi permintaan industri, kata Hamid, bahkan pemerintah akan mengubah pakemnya yang memungkinkan perusahaan dapat mengajukan permintaan kebutuhan yang diinginkan.
“Sudah ada beberapa kelas yang mengajukan permintaan, misalnya Alfamart. Itu sudah pesan dan sudah berjalan. Pesan kelas Alfamart. Nanti belajarnya juga menggunakan seragam itu,” kata Hamid.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2iua1YR
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi

Ilustrasi

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merevitalisasi 219 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun ini. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas SMK di dunia industri.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, ada tiga aspek yang akan menjadi sasaran revitalisasi SMK yakni yang pertama fisik bangunan dan peralatannya.
“Tujuannya supaya sarana dan prasarana di SMK dapat semakin menunjang pendidikan siswa di sekolah,” kata Hamid kepada wartawan usai penandatanganan skema sertifikasi KKNI Level IV di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/8).
Dia melanjutkan, revitalisasi yang kedua mencakup kurikulum SMK yang akan lebih dispesifikasikan operasionalnya. Nantinya, kurikulum tersebut akan disesuaikan dengan potensi sumber daya di masing-masing daerah dan juga kebutuhan industri.
Kemudian yang ketiga adalah revitalisasi kerjasama dengan industri. Hamid mengakui jika selama ini lulusan SMK belum begitu dapat memenuhi kebutuhan industri.
Untuk memenuhi permintaan industri, kata Hamid, bahkan pemerintah akan mengubah pakemnya yang memungkinkan perusahaan dapat mengajukan permintaan kebutuhan yang diinginkan.
“Sudah ada beberapa kelas yang mengajukan permintaan, misalnya Alfamart. Itu sudah pesan dan sudah berjalan. Pesan kelas Alfamart. Nanti belajarnya juga menggunakan seragam itu,” kata Hamid.(inilahkoran.com)


from Siap Belajar http://ift.tt/2iua1YR
via IFTTT