Senin, 27 November 2017

Ini Penyebab Siswa Gampang Tawuran

ILustrasi (inilahkoran.com)

ILustrasi (inilahkoran.com)

PENGAMAT  Pendidikan Doni Koesoema menilai kurangnya penanaman karakter moral terhadap siswa untuk bersikap ramah menjadi salah satu penyebab pelajar sering kali melakukan perkelahian maupun tawuran. Sikap tersebut kurang ditanamkan oleh para tenaga pengajar di sekolah.

“Proses penanaman bahwa bagaimana kita bersahabat satu sama lain itu tidak dilatihkan dengan begitu intensif di sekolah kita. Maka muncullah tawuran,” ujar Doni, Ahad (26/11).

Menurut dia, sentimen antarsekolah yang kemudian berlanjut pada aksi tawuran antarpelajar tak hanya terjadi di tingkat siswa SMP maupun SMA. Bahkan, saat ini sentimen antarsekolah juga terjadi di tingkat pelajar SD.

Karena itu, menurut dia, kemampuan tenaga pendidik untuk menanamkan budaya ramah tamah serta keterbukaan terhadap siswa kepada gurunya perlu ditingkatkan.

Doni mengatakan, pihak sekolah biasanya tidak mengetahui jika akan terjadi tawuran maupun perkelahian antarsiswa. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya keterbukaan, yakni tak ada pihak yang mau melaporkan kepada guru di sekolah.

“Saya melihat karena sistem kepercayaan itu belum terbangun di sekolah, membangun //trust// kepercayaan satu sama lain di sekolah, keterbukaan belum ada budaya, membangun budaya yang ramah di sekolah itu juga kurang,” kata dia.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2zJX1Xp
via IFTTT

Tidak ada komentar:

ILustrasi (inilahkoran.com)

ILustrasi (inilahkoran.com)

PENGAMAT  Pendidikan Doni Koesoema menilai kurangnya penanaman karakter moral terhadap siswa untuk bersikap ramah menjadi salah satu penyebab pelajar sering kali melakukan perkelahian maupun tawuran. Sikap tersebut kurang ditanamkan oleh para tenaga pengajar di sekolah.

“Proses penanaman bahwa bagaimana kita bersahabat satu sama lain itu tidak dilatihkan dengan begitu intensif di sekolah kita. Maka muncullah tawuran,” ujar Doni, Ahad (26/11).

Menurut dia, sentimen antarsekolah yang kemudian berlanjut pada aksi tawuran antarpelajar tak hanya terjadi di tingkat siswa SMP maupun SMA. Bahkan, saat ini sentimen antarsekolah juga terjadi di tingkat pelajar SD.

Karena itu, menurut dia, kemampuan tenaga pendidik untuk menanamkan budaya ramah tamah serta keterbukaan terhadap siswa kepada gurunya perlu ditingkatkan.

Doni mengatakan, pihak sekolah biasanya tidak mengetahui jika akan terjadi tawuran maupun perkelahian antarsiswa. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya keterbukaan, yakni tak ada pihak yang mau melaporkan kepada guru di sekolah.

“Saya melihat karena sistem kepercayaan itu belum terbangun di sekolah, membangun //trust// kepercayaan satu sama lain di sekolah, keterbukaan belum ada budaya, membangun budaya yang ramah di sekolah itu juga kurang,” kata dia.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2zJX1Xp
via IFTTT