Minggu, 18 Maret 2018

Menristekdikti Ajak Santri Kuliah di PTN Lewat Bidikmisi

Menristekdikti Muhammad Nasir (antaranews.com)

MENTERI  Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan dengan adanya program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, pemerataan pendidikan di Indonesia dapat terealisasikan. Akses pendidikan tinggi saat ini dapat diraih kalangan tidak mampu, termasuk kalangan tidak mampu yang menuntut ilmu di pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia.

“Tahun 2018, Program Bidikmisi menyasar siswa SMA/sederajat yang berprestasi dari keluarga kurang mampu sebanyak 90 ribu orang untuk masuk perguruan tinggi. Anak-anak pondok pesantren dapat turut mendaftarkan diri di program Bidikmisi ini,” kata Nasir melalui siaran pers kepada Republika, Ahad (18/3).

Nasir menjelaskan, melalui program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi 2018, uang kuliah dan biaya hidup selama kuliah ditanggung pemerintah. Ada tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri yang dapat dimanfaatkan peserta Bidikmisi yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Pergururan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM) dibuka 122 PTN di Indonesia.

“Program Beasiswa Bidikmisi diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan yang ada di Indonesia,” kata Nasir.

Menurut Nasir, program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi dapat menjembatani putra-putri penerus bangsa untuk mendapat pendidikan tinggi yang layak dan merata. Nasir meyakinkan anak pesantren bisa bersaing untuk bisa masuk ke PTN terkemuka di Indonesia.

“Belajar yang rajin dan jaga kesehatan serta berdoa,” kata Nasir, memberikan tips untuk masuk PTN.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2DD8vsF
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Menristekdikti Muhammad Nasir (antaranews.com)

MENTERI  Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan dengan adanya program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, pemerataan pendidikan di Indonesia dapat terealisasikan. Akses pendidikan tinggi saat ini dapat diraih kalangan tidak mampu, termasuk kalangan tidak mampu yang menuntut ilmu di pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia.

“Tahun 2018, Program Bidikmisi menyasar siswa SMA/sederajat yang berprestasi dari keluarga kurang mampu sebanyak 90 ribu orang untuk masuk perguruan tinggi. Anak-anak pondok pesantren dapat turut mendaftarkan diri di program Bidikmisi ini,” kata Nasir melalui siaran pers kepada Republika, Ahad (18/3).

Nasir menjelaskan, melalui program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi 2018, uang kuliah dan biaya hidup selama kuliah ditanggung pemerintah. Ada tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri yang dapat dimanfaatkan peserta Bidikmisi yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Pergururan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM) dibuka 122 PTN di Indonesia.

“Program Beasiswa Bidikmisi diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan yang ada di Indonesia,” kata Nasir.

Menurut Nasir, program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi dapat menjembatani putra-putri penerus bangsa untuk mendapat pendidikan tinggi yang layak dan merata. Nasir meyakinkan anak pesantren bisa bersaing untuk bisa masuk ke PTN terkemuka di Indonesia.

“Belajar yang rajin dan jaga kesehatan serta berdoa,” kata Nasir, memberikan tips untuk masuk PTN.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2DD8vsF
via IFTTT