Senin, 23 Januari 2017

Memiliki 20 Komputer, Sekolah Wajib Gelar UNBK

smktelkom-mks.sch.id

smktelkom-mks.sch.id

BAGI SMA/SMK yang memiliki lebih dari 20 komputer dan 1 unit server wajib menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017. Namun, bagi sekolah yang tak memiliki komputer, bisa mengirimkan siswanya ke sekolah lain dalam radius maksimal 5 kilometer. Pemerintah pusat meminta Gubernur dan Walikota/Bupati untuk menginstruksikan kepada semua kepala dinas untuk segera menetapkan sekolah yang tak dapat melaksanakan UNBK.

Untuk memastikan kelancaran UNBK, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 1/2017 tentang Pelaksanaan UN tahun ajaran 2016/2017. Dalam surat tersebut, Mendikbud menegaskan bahwa pelaksanaan UN akan diprioritaskan melalui UNBK. “Kalau di tempatnya sudah ada komputer terus menolak (melaksanakan UNBK), menurut saya ya gak tahu malu lah,” ujar Muhadjir, akhir pekan kemarin di Jakarta.

Ia mengimbau, pemerintah daerah, sesuai kewenangan daerahnya, agar dapat membantu pemenuhan atau pengadaan kelengkapan komputer bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki komputer, terutama sekolah yang berlokasi jauh dari sekolah pelaksana UNBK. Menurut dia, pemerintah daerah juga harus menyediakan ketersediaan listrik yang memadai untuk mendukung sekolah pelaksana UNBK. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat melaporkan kesiapan pelaksanaan UNBK di wilayahnya kepada Kemendikbud paling lambat tanggal 25 Januari 2017 secara online.

Untuk memungkinkan pemanfaatan bersama komputer yang dimiliki sekolah, madrasah, maupun pendidikan kesetaraan, Kemendikbud telah menetapkan jadwal pelaksanaan UN yang berbeda untuk setiap jenjang. UN untuk SMA/MAK akan dilaksanakan terlebih dahulu pada 3-6 April 2017. Untuk SMA/MA, pada 10- 13 April 2017. Muhadjir menuturkan, untuk UN SMP/MTs akan dirancang menjadi dua gelombang sebagai solusi untuk masalah kekurangan komputer. Gelombang pertama berlangsung pada 2, 3, 4, dan 15 Mei 2017, sedangkan gelombang kedua pada 8, 9, 10, dan 16 Mei 2017.

Ia menegaskan, UN berbasis kertas pensil hanya akan digelar pada sekolah yang tak memiliki komputer dan jauh dari sekolah pelaksana UNBK. Menurut dia, jarak antarsekolah menjadi pertimbangan pemerintah untuk tak memaksakan semua sekolah melaksanakan UNBK. “Untuk tahun ini yang berbasis kertas masih sangat dimungkinkan kalau memeng ada tempat tempat yang keberatan untuk penyelenggaraan UNBK. kami tidak akan memaksakan,” katanya.

19.1 Persen
Jumlah sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ini meningkat lebih dari 400%, yakni dari 4.382 pada 2016 menjadi 18.701 sekolah. Berdasarkan data dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Minggu (22/1/2017) sekolah penyelenggara UNBK jenjang SMP/MTs sebanyak 5.760 sekolah, SMA/MA sebanyak 5.598 SMA/MA dan SMK sebanyak 7.343 sekolah.

Jumlah tersebut setara dengan 19.1% dari total sekolah menengah yang sebanyak 97.645 sekolah.

Kapuspendik Kemendikbud Nizam menyatakan, meningkatnya partisipasi sekolah yang siap menyelenggarakan UNBK 2017 melebihi target. Ia mengatakan, peningkatan partisipasi sekolah akan membuat penyelenggaraan UNBK lebih kredibel dan efisien. Hal tersebut juga akan mengatrol tingkat kejujuran sekolah dan siswa. Menurut dia, provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta menjadi yang paling siap menggelar UNBK.

“Target pemerintah yang ditetapkan tahun lalu sekitar 11.000 sekolah, tapi nyatanya sekarang hampir menyentuh 20.000 sekolah. Untuk daerah lainnya diusahakan semaksimal mungkin tapi tidak memaksakan,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2jjWEsK
via IFTTT

Tidak ada komentar:

smktelkom-mks.sch.id

smktelkom-mks.sch.id

BAGI SMA/SMK yang memiliki lebih dari 20 komputer dan 1 unit server wajib menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017. Namun, bagi sekolah yang tak memiliki komputer, bisa mengirimkan siswanya ke sekolah lain dalam radius maksimal 5 kilometer. Pemerintah pusat meminta Gubernur dan Walikota/Bupati untuk menginstruksikan kepada semua kepala dinas untuk segera menetapkan sekolah yang tak dapat melaksanakan UNBK.

Untuk memastikan kelancaran UNBK, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 1/2017 tentang Pelaksanaan UN tahun ajaran 2016/2017. Dalam surat tersebut, Mendikbud menegaskan bahwa pelaksanaan UN akan diprioritaskan melalui UNBK. “Kalau di tempatnya sudah ada komputer terus menolak (melaksanakan UNBK), menurut saya ya gak tahu malu lah,” ujar Muhadjir, akhir pekan kemarin di Jakarta.

Ia mengimbau, pemerintah daerah, sesuai kewenangan daerahnya, agar dapat membantu pemenuhan atau pengadaan kelengkapan komputer bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki komputer, terutama sekolah yang berlokasi jauh dari sekolah pelaksana UNBK. Menurut dia, pemerintah daerah juga harus menyediakan ketersediaan listrik yang memadai untuk mendukung sekolah pelaksana UNBK. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat melaporkan kesiapan pelaksanaan UNBK di wilayahnya kepada Kemendikbud paling lambat tanggal 25 Januari 2017 secara online.

Untuk memungkinkan pemanfaatan bersama komputer yang dimiliki sekolah, madrasah, maupun pendidikan kesetaraan, Kemendikbud telah menetapkan jadwal pelaksanaan UN yang berbeda untuk setiap jenjang. UN untuk SMA/MAK akan dilaksanakan terlebih dahulu pada 3-6 April 2017. Untuk SMA/MA, pada 10- 13 April 2017. Muhadjir menuturkan, untuk UN SMP/MTs akan dirancang menjadi dua gelombang sebagai solusi untuk masalah kekurangan komputer. Gelombang pertama berlangsung pada 2, 3, 4, dan 15 Mei 2017, sedangkan gelombang kedua pada 8, 9, 10, dan 16 Mei 2017.

Ia menegaskan, UN berbasis kertas pensil hanya akan digelar pada sekolah yang tak memiliki komputer dan jauh dari sekolah pelaksana UNBK. Menurut dia, jarak antarsekolah menjadi pertimbangan pemerintah untuk tak memaksakan semua sekolah melaksanakan UNBK. “Untuk tahun ini yang berbasis kertas masih sangat dimungkinkan kalau memeng ada tempat tempat yang keberatan untuk penyelenggaraan UNBK. kami tidak akan memaksakan,” katanya.

19.1 Persen
Jumlah sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ini meningkat lebih dari 400%, yakni dari 4.382 pada 2016 menjadi 18.701 sekolah. Berdasarkan data dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Minggu (22/1/2017) sekolah penyelenggara UNBK jenjang SMP/MTs sebanyak 5.760 sekolah, SMA/MA sebanyak 5.598 SMA/MA dan SMK sebanyak 7.343 sekolah.

Jumlah tersebut setara dengan 19.1% dari total sekolah menengah yang sebanyak 97.645 sekolah.

Kapuspendik Kemendikbud Nizam menyatakan, meningkatnya partisipasi sekolah yang siap menyelenggarakan UNBK 2017 melebihi target. Ia mengatakan, peningkatan partisipasi sekolah akan membuat penyelenggaraan UNBK lebih kredibel dan efisien. Hal tersebut juga akan mengatrol tingkat kejujuran sekolah dan siswa. Menurut dia, provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta menjadi yang paling siap menggelar UNBK.

“Target pemerintah yang ditetapkan tahun lalu sekitar 11.000 sekolah, tapi nyatanya sekarang hampir menyentuh 20.000 sekolah. Untuk daerah lainnya diusahakan semaksimal mungkin tapi tidak memaksakan,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2jjWEsK
via IFTTT