Rabu, 26 April 2017

101.906 Siswa Dinyatakan Lolos SNMPTN 2017

snmptn-_160115192839-607

SEBANYAK 101.906 siswa lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017. Jumlah tersebut setara dengan 19,7 persen dari total pendaftar yang mencapai 517.116 siswa dari 14.790 sekolah.

Hasil tersebut menurun ketimbang penerimaan tahun lalu yang meluluskan 115.178 siswa dari 645.202 pendaftar asal 23.140 sekolah. Siswa yang lolos wajib melakukan daftar ulang pada 16 Mei 2017.

Tujuh dari sepuluh PTN yang paling banyak menerima siswa melalui jalur penelusuran nilai rapor tersebut berasal dari Pulau Jawa, yakni Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, dan Institut Pertanian Bogor. Tiga kampus lainnya yakni Universitas Haluoleo, Universitas Negeri Padang dan Universitas Sumater Utara.

Ketua Panitian Pusat SNMPTN/SBMPTN 2017 Ravik Karsidi menuturkan, meskipun menurun secara jumlah, persentase siswa yang lolos SNMPTN 2017 meningkat ketimbang tahun lalu yang hanya setara 17,8 persen. Menurut dia, siswa yang lulus SNMPTN tahun ini diterima di 78 PTN se-Indonesia.

“Bagi siswa yang tidak lulus jangan berkecil hati. Silakan langsung mendaftar SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri),” kata Ravik di Kantor Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta, Rabu, 26 April 2017.

Ia menjelaskan, proses penilaian SNMPTN 2017 berbeda dengan tahun lalu. Panitia tidak membedakan siswa yang berasal dari sekolah favorit, murid kelas akselerasi dan kelas regular. Panitia hanya menyeleksi dari nilai rapor siswa sejak semester 1.

“Ini untuk keadilan, standar penilaiannya sama. Siswa yang duduk di kelas akselerasi yang dianggap pintar tak mendapat hak tertentu. Yang tidak lulus berarti nilainya teralu rendah,” ucapnya.

Daftar Ulang

Ia menegaskan, kehadiran siswa pada saat daftar ulang akan menentukan proses verifikasi dan status penerimaan peserta SNMPTN sebagai mahasiswa PTN. Setelah peserta SNMPTN dinyatakan lolos verifikasi, maka status peserta SNMPTN ditetapkan diterima sebagai mahasiswa di PTN tujuan tersebut.

“Jadi jangan sampai tidak daftar ulang. Meskipun dinyatakan lulus, kalau tidak daftar ulang tidak dapat diterima kampus,” katanya.

Persyaratan utama untuk lulus daftar ulang setiap siswa wajib menyerahkan rapor dan portofolio asli serta menunjukkan ijazah atau surat keterangan tanda lulus (SKTL) asli. Bagi siswa SNMPTN yang juga merupakan peserta Bidikmisi, selain dilakukan verifikasi terhadap data akademik, PTN juga akan melakukan verifikasi data ekonomi dan mengunjungi alamat tinggal orang tua siswa. “Siswa yang diterima Bidikmisi sebanyak 27.058 siswa,” ujar Ravik.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad menuturkan, tujuan utama penyelenggaraan SNMPTN adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa berprestasi secara akademik. Ia mengklaim, SNMPTN masih menjadi model terbaik untuk menyeleksi siswa berprestasi tanpa diskiriminasi.

“Hasil prestasi siswa di sekolah jadi bahan pertimbangan kelulusan di SNMPTN, seluruh siswa Indonesia dapat berpartisipasi. Tidak melihat berasal dari mana sekolah tersebut, tapi nilai akademik,” ujar Intan.

Sepuluh besar siswa yang lulus SNMPTN 2017 berasal dari Jawa Timur (15.119 siswa), Jawa Barat (10.172), Jawa Tengah (8.275), Sumatera Utara (7.025), Aceh (4.838), Sulawesi Selatan (4.643), DKI Jakarta (3.955), Sumatera Barat (3.870), Sulawesi Tenggara (3.469), Riau (3.154).

“Saya memastikan, setiap kampus memiliki kuota berbeda, tergantung dari kapasitas gedung yang ada. Tapi, bukan berarti harus terpenuhi kuotanya, tetap berlandaskan pada nilai. Misalnya, ada kampus membuka kuota 100 kursi, tapi pendaftar yang layak masuk hanya 80 kursi, tidak dipaksakan. Ini untuk menjaga kualitas SNMPTN,” ujarnya.*



from Siap Belajar http://ift.tt/2oyIQil
via IFTTT

Tidak ada komentar:

snmptn-_160115192839-607

SEBANYAK 101.906 siswa lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017. Jumlah tersebut setara dengan 19,7 persen dari total pendaftar yang mencapai 517.116 siswa dari 14.790 sekolah.

Hasil tersebut menurun ketimbang penerimaan tahun lalu yang meluluskan 115.178 siswa dari 645.202 pendaftar asal 23.140 sekolah. Siswa yang lolos wajib melakukan daftar ulang pada 16 Mei 2017.

Tujuh dari sepuluh PTN yang paling banyak menerima siswa melalui jalur penelusuran nilai rapor tersebut berasal dari Pulau Jawa, yakni Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, dan Institut Pertanian Bogor. Tiga kampus lainnya yakni Universitas Haluoleo, Universitas Negeri Padang dan Universitas Sumater Utara.

Ketua Panitian Pusat SNMPTN/SBMPTN 2017 Ravik Karsidi menuturkan, meskipun menurun secara jumlah, persentase siswa yang lolos SNMPTN 2017 meningkat ketimbang tahun lalu yang hanya setara 17,8 persen. Menurut dia, siswa yang lulus SNMPTN tahun ini diterima di 78 PTN se-Indonesia.

“Bagi siswa yang tidak lulus jangan berkecil hati. Silakan langsung mendaftar SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri),” kata Ravik di Kantor Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta, Rabu, 26 April 2017.

Ia menjelaskan, proses penilaian SNMPTN 2017 berbeda dengan tahun lalu. Panitia tidak membedakan siswa yang berasal dari sekolah favorit, murid kelas akselerasi dan kelas regular. Panitia hanya menyeleksi dari nilai rapor siswa sejak semester 1.

“Ini untuk keadilan, standar penilaiannya sama. Siswa yang duduk di kelas akselerasi yang dianggap pintar tak mendapat hak tertentu. Yang tidak lulus berarti nilainya teralu rendah,” ucapnya.

Daftar Ulang

Ia menegaskan, kehadiran siswa pada saat daftar ulang akan menentukan proses verifikasi dan status penerimaan peserta SNMPTN sebagai mahasiswa PTN. Setelah peserta SNMPTN dinyatakan lolos verifikasi, maka status peserta SNMPTN ditetapkan diterima sebagai mahasiswa di PTN tujuan tersebut.

“Jadi jangan sampai tidak daftar ulang. Meskipun dinyatakan lulus, kalau tidak daftar ulang tidak dapat diterima kampus,” katanya.

Persyaratan utama untuk lulus daftar ulang setiap siswa wajib menyerahkan rapor dan portofolio asli serta menunjukkan ijazah atau surat keterangan tanda lulus (SKTL) asli. Bagi siswa SNMPTN yang juga merupakan peserta Bidikmisi, selain dilakukan verifikasi terhadap data akademik, PTN juga akan melakukan verifikasi data ekonomi dan mengunjungi alamat tinggal orang tua siswa. “Siswa yang diterima Bidikmisi sebanyak 27.058 siswa,” ujar Ravik.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad menuturkan, tujuan utama penyelenggaraan SNMPTN adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa berprestasi secara akademik. Ia mengklaim, SNMPTN masih menjadi model terbaik untuk menyeleksi siswa berprestasi tanpa diskiriminasi.

“Hasil prestasi siswa di sekolah jadi bahan pertimbangan kelulusan di SNMPTN, seluruh siswa Indonesia dapat berpartisipasi. Tidak melihat berasal dari mana sekolah tersebut, tapi nilai akademik,” ujar Intan.

Sepuluh besar siswa yang lulus SNMPTN 2017 berasal dari Jawa Timur (15.119 siswa), Jawa Barat (10.172), Jawa Tengah (8.275), Sumatera Utara (7.025), Aceh (4.838), Sulawesi Selatan (4.643), DKI Jakarta (3.955), Sumatera Barat (3.870), Sulawesi Tenggara (3.469), Riau (3.154).

“Saya memastikan, setiap kampus memiliki kuota berbeda, tergantung dari kapasitas gedung yang ada. Tapi, bukan berarti harus terpenuhi kuotanya, tetap berlandaskan pada nilai. Misalnya, ada kampus membuka kuota 100 kursi, tapi pendaftar yang layak masuk hanya 80 kursi, tidak dipaksakan. Ini untuk menjaga kualitas SNMPTN,” ujarnya.*



from Siap Belajar http://ift.tt/2oyIQil
via IFTTT