TASIKMALAYA, SB – Mayoritas sekolah di Kabupaten Tasikmalaya masih menggunakan kertas dalam Ujian Nasional (UN) 2017. Wawan Hermawan M.Si, sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan, hal itu salah satunya disebabkan karena belum tersedianya perangkat untuk menggelar ujian dengan sistem Computer Based Test (CBT).
Maka, pilihannya memakai sistem Paper based Test (PBT). Masih mengandalkan kertas. Tahun depan, kata Wawan, instansinya akan berupaya semaksimal mungkin agar sekolah-sekolah bisa melaksanakan UN dengan sistem CBT.
Berdasarkan data yang diterima Siap Belajar, sekolah penyelenggara UN sistem PBT untuk tingkat SMP terdiri dari 195 sekolah, 16.518 siswa, 931 ruangan, dan 1.862 pengawas. Sedangkan MTs ada 149 sekolah, 11.396 siswa, 696 ruangan, 1.392 pengawas.
Untuk Paket B ada 53 lembaga, 2.346 siswa, 144 ruangan, 170 pengawas. Paket C ada 61 penyelenggara dengan jumlah siswa 2.346, jumlah ruangan ada 144 dan pengawas 288.
Sedangkan sekolah yang menyelenggarakan sistem CBT jumlahnya jauh di bawah sekolah yang masih menggunakan PBT, yaitu SMP sebanyak 20 sekolah, 3.143 siswa, 36 ruangan dan 36 jumlah pengawas. Sedangkan MTs ada dua sekolah, 173 siswa, empat ruangan dan 14 pengawas
Untuk SMP sendiri dari 20 sekolah penyelenggara yang menggunakan sistim CBT hanya satu sekolah yang menyatakan sudah siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri, yaitu SMP Negeri 2 Singaparna, sedangkan 19 lainnya masih bergabung ke SMA atau SMK terdekat penyelenggara UNBK.
Pelaksanaan UN akan digelar serentak secara nasional sesuai jenjang pendidikan, yang dimulai UN tingkat SMA, kemudian SMP, lalu SD. (Asop ahmad/Siap Belajar)
from Siap Belajar http://ift.tt/2nCd2DJ
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar