Jumat, 30 Juni 2017
CUSTOMER SERVICES - BIMBEL ONE LEARNING CENTRE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Kebijakan LHS, Bukan Berarti Full Day School
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, kebijakan tentang lima hari sekolah (LHS) bukanlah full day school. Hari sekolah yang diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tersebut bertujuan untuk menguatkan karakter peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuker.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Ari Santoso. Dia menjelaskan, kebijakan LHS bukan berarti siswa harus belajar di dalam kelas terus menerus. Namun, bisa dimanfaatkan dengan beragam aktivitas belajar yang dilakukan dengan bimbingan dan pembinaan guru.
“Lima hari sekolah bukan full day school. Itu istilah untuk jenis penyelenggaraan pendidikan di sekolah tertentu,” ujar Ari melalui siaran pers pada Republika.co.id, Jumat (30/6).
Beragam kegiatan yang bisa dilakukan, papar Ari, misalnya dengan mengaji, kegiatan pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) ataupun kegiatan yang terkait upaya mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Seperti, belajar budaya bangsa di museum atau sanggar seni budaya, atau dengan memupuk mental sportif siswa dengan kegiatan olahraga.
Dengan begitu, kata Ari, diharapkan aktivitas belajar peserta didik tidak membosankan karena dilakukan secara tatap muka di kelas saja. Sebaliknya, bisa lebih menyenangkan karena melalui beragam metode belajar yang dikelola guru dan sekolah.
Ari menyampaikan, kebijakan lima hari bersekolah akan dilakukan secara bertahap, tanpa ada paksaan. Sehingga diterapkan atau tidaknya kebijakan tersebut bergantung pada kesiapan dari masing-masing sekolah. Mengingat sarana prasarana dan faktor pendukung setiap sekolah berbeda. “Sekolah lima hari hanya untuk sekolah yang siap. Tidak ada paksaan bagi satuan pendidikan untuk melaksanakan pada tahun ajaran baru 2017/2018sesuai dengan pasal 9,” kata Ari.
Karenanya, Ari mengimbau agar masyarakat tidak terjebak pada perdebatan tentang lima hari atau enam hari, namun kembali pada semangat penguatan karakter melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Menurut Ari, sebelum kebijakan tersebut dibuat, sudah ada sekolah-sekolah percontohan penerapan praktik baik PPK di berbagai wilayah di Indonesia yang melaksanakan kegiatan lima hari sekolah. “Jadi hari Sabtu dan Minggu bisa digunakan menjadi hari keluarga. Pertemuan anak dan orang tua menjadi lebih berkualitas,” tegas Ari. (republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2svKL49
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, kebijakan tentang lima hari sekolah (LHS) bukanlah full day school. Hari sekolah yang diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tersebut bertujuan untuk menguatkan karakter peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuker.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Ari Santoso. Dia menjelaskan, kebijakan LHS bukan berarti siswa harus belajar di dalam kelas terus menerus. Namun, bisa dimanfaatkan dengan beragam aktivitas belajar yang dilakukan dengan bimbingan dan pembinaan guru.
“Lima hari sekolah bukan full day school. Itu istilah untuk jenis penyelenggaraan pendidikan di sekolah tertentu,” ujar Ari melalui siaran pers pada Republika.co.id, Jumat (30/6).
Beragam kegiatan yang bisa dilakukan, papar Ari, misalnya dengan mengaji, kegiatan pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) ataupun kegiatan yang terkait upaya mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Seperti, belajar budaya bangsa di museum atau sanggar seni budaya, atau dengan memupuk mental sportif siswa dengan kegiatan olahraga.
Dengan begitu, kata Ari, diharapkan aktivitas belajar peserta didik tidak membosankan karena dilakukan secara tatap muka di kelas saja. Sebaliknya, bisa lebih menyenangkan karena melalui beragam metode belajar yang dikelola guru dan sekolah.
Ari menyampaikan, kebijakan lima hari bersekolah akan dilakukan secara bertahap, tanpa ada paksaan. Sehingga diterapkan atau tidaknya kebijakan tersebut bergantung pada kesiapan dari masing-masing sekolah. Mengingat sarana prasarana dan faktor pendukung setiap sekolah berbeda. “Sekolah lima hari hanya untuk sekolah yang siap. Tidak ada paksaan bagi satuan pendidikan untuk melaksanakan pada tahun ajaran baru 2017/2018sesuai dengan pasal 9,” kata Ari.
Karenanya, Ari mengimbau agar masyarakat tidak terjebak pada perdebatan tentang lima hari atau enam hari, namun kembali pada semangat penguatan karakter melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Menurut Ari, sebelum kebijakan tersebut dibuat, sudah ada sekolah-sekolah percontohan penerapan praktik baik PPK di berbagai wilayah di Indonesia yang melaksanakan kegiatan lima hari sekolah. “Jadi hari Sabtu dan Minggu bisa digunakan menjadi hari keluarga. Pertemuan anak dan orang tua menjadi lebih berkualitas,” tegas Ari. (republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2svKL49
via IFTTT
Kebijakan Guru Mengajar 40 Jam Seminggu Jalan Terus
KENDATI kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan sedang dikaji ulang, pemerintah tetap akan mulai menerapkan kebijakan menambah jam mengajar guru dari 24 jam menjadi 40 jam dalam seminggu pada tahun ajaran 2017/2018. Kebijakan tersebut akan dituangkan dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan yang akan keluar dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, belum lama ini, di Jakarta mengatakan, penerapan belajar 8 jam sehari selama 5 hari akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah sedang merumuskan aturannya yang akan dituangkan dalam peraturan presiden. Menurut dia, kebijakan mengajar 40 jam seminggu sudah final.
“Sekolah yang belum siap menggelar lima hari sekolah dengan delapan jam belejar per hari, bisa tetap membuka enam hari sekolah. Tapi, gurunya yang berstatus PNS tetap harus mengajar 40 jam seminggu. Mengajar 40 jam seminggu agar guru menerima tunjangan profesi penuh,” ujarnya.
Kebijakan mengajar 40 jam dalam seminggu akan ditetapkan dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sudah rampung. “Jadi tahun ajaran baru sudah bisa diterapkan,” ujar Sumarna
Sumarna menuturkan, perubahan beban jam kerja tersebut untuk mendukung program lima hari sekolah dalam sepekan yang juga akan diterapkan Juli depan secara beratahap. Untuk memenuhi kewajiban mengajar 40 jam seminggu, guru bisa melaksanakan rumus 5 M. “Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka, menilai, membimbing, dan melaksanakan tugas tambahan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan rumus tersebut, guru tidak lagi harus mencari sekolah lain hanya untuk memenuhi kekurangan bebak kerja tatap muka seperti yang diwajibkan dalam pemenuhan 24 jam seminggu. “Ini yang membedakan 24 dengan 40 jam seminggu. Guru yang menjadi pembinging pramuka tetap dihitung jam kerja, membuat silabus mata pelajaran juga dihitung jam kerja, melakukan penilaian juga sama,” katanya.
Ia menyatakan, jam kerja juga menghitung guru yang aktif dalam organisasi guru dan tenaga kependidikan. “Selama ini beban jam kerja guru hanya dihitung saat berada di sekolah. Sekarang tidak, dalam aturan ini selama guru berada di sekolah dan atau luar sekolah untuk melaksanakan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler maka guru tetap akan mendapatkan hak tunjangan profesi,” ujarnya.
Lima hari sekolah
Sementara itu, kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan dipastikan tetap berlanjut meskipun tak dilakukan secara serentak. Kemendikbud dan Kementerian Agama membentuk tim bersama untuk merumuskan perpres. Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, penerapan lima hari sekolah akan diterapkan di 5.000 sekolah percontohan.
“Permendikbud (23/2017 tentang Hari Sekolah) kan belum dicabut. Perpres untuk mengganti aturan tersebut juga belum ada, masih dikaji. Jadi kebijakan tersebut ya jalan terus. Diterapkan secara bertahap, nanti dalam perpres akan dikuatkan. Dari tahun lalu juga kan sebetulnya sudah ada 1.500 sekolah yang menerapkan lima hari sekolah,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sb4YwO
via IFTTT
KENDATI kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan sedang dikaji ulang, pemerintah tetap akan mulai menerapkan kebijakan menambah jam mengajar guru dari 24 jam menjadi 40 jam dalam seminggu pada tahun ajaran 2017/2018. Kebijakan tersebut akan dituangkan dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan yang akan keluar dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, belum lama ini, di Jakarta mengatakan, penerapan belajar 8 jam sehari selama 5 hari akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah sedang merumuskan aturannya yang akan dituangkan dalam peraturan presiden. Menurut dia, kebijakan mengajar 40 jam seminggu sudah final.
“Sekolah yang belum siap menggelar lima hari sekolah dengan delapan jam belejar per hari, bisa tetap membuka enam hari sekolah. Tapi, gurunya yang berstatus PNS tetap harus mengajar 40 jam seminggu. Mengajar 40 jam seminggu agar guru menerima tunjangan profesi penuh,” ujarnya.
Kebijakan mengajar 40 jam dalam seminggu akan ditetapkan dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sudah rampung. “Jadi tahun ajaran baru sudah bisa diterapkan,” ujar Sumarna
Sumarna menuturkan, perubahan beban jam kerja tersebut untuk mendukung program lima hari sekolah dalam sepekan yang juga akan diterapkan Juli depan secara beratahap. Untuk memenuhi kewajiban mengajar 40 jam seminggu, guru bisa melaksanakan rumus 5 M. “Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka, menilai, membimbing, dan melaksanakan tugas tambahan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan rumus tersebut, guru tidak lagi harus mencari sekolah lain hanya untuk memenuhi kekurangan bebak kerja tatap muka seperti yang diwajibkan dalam pemenuhan 24 jam seminggu. “Ini yang membedakan 24 dengan 40 jam seminggu. Guru yang menjadi pembinging pramuka tetap dihitung jam kerja, membuat silabus mata pelajaran juga dihitung jam kerja, melakukan penilaian juga sama,” katanya.
Ia menyatakan, jam kerja juga menghitung guru yang aktif dalam organisasi guru dan tenaga kependidikan. “Selama ini beban jam kerja guru hanya dihitung saat berada di sekolah. Sekarang tidak, dalam aturan ini selama guru berada di sekolah dan atau luar sekolah untuk melaksanakan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler maka guru tetap akan mendapatkan hak tunjangan profesi,” ujarnya.
Lima hari sekolah
Sementara itu, kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan dipastikan tetap berlanjut meskipun tak dilakukan secara serentak. Kemendikbud dan Kementerian Agama membentuk tim bersama untuk merumuskan perpres. Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, penerapan lima hari sekolah akan diterapkan di 5.000 sekolah percontohan.
“Permendikbud (23/2017 tentang Hari Sekolah) kan belum dicabut. Perpres untuk mengganti aturan tersebut juga belum ada, masih dikaji. Jadi kebijakan tersebut ya jalan terus. Diterapkan secara bertahap, nanti dalam perpres akan dikuatkan. Dari tahun lalu juga kan sebetulnya sudah ada 1.500 sekolah yang menerapkan lima hari sekolah,” ujarnya.(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sb4YwO
via IFTTT
HIGH SCHOOL ENGLISH TEACHER - Charisma Global School
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LAB ASSISTANT - SINGAPORE SCHOOL, PANTAI INDAH KAPUK
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN TEACHER - LITTLE EDEN KINDERGARTEN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN SCHOOL TEACHER & ASSISTANT (Code: KG) - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN BUAH HATI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EXTRACURRICULAR TEACHERS (CODE : EXCUR) - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN BUAH HATI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU EKSAKTA - RUMAH BELAJAR CLAVIUS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SALES & MARKETING (JAPANESE SPEAKER) - NIPPON EXPRESS INDONESIA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS TUTOR TEACHER - Excite! Learning Club
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ART TEACHER FOR PRIMARY SCHOOL - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PART TIME MUSIC TEACHER FOR KINDERGARTEN - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PHYSICAL EDUCATION (PE) TEACHER - JAKARTA NANYANG SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN KINDERGARTEN TEACHER - JAKARTA NANYANG SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHEMISTRY TEACHER - JAKARTA NANYANG SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU - SEMPOA SIP
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS TEACHER PRIMARY KELAPA GADING - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER - PRESCHOOLER
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Kamis, 29 Juni 2017
Lestarikan Budaya pada Siswa, Mahasiswa Ciptakan Permainan Monopoli
KEBUDAYAAN adalah ciri khas sebuah bangsa. Pembelajaran budaya bagi generasi berikutnya sangat penting demi kelestarian tersebut. Apalagi di tengah gempuran modernisasi, pengenalan dan pembelajaran kebudayaan harus dilakukan agar tak luntur.
Inilah yang mengantar sekelompok mahasiswa asal Yogyakarta untuk terjun membuat pembelajaran budaya yang menarik bagi siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus seperti tunarungu.
Mahasiswa kreatif itu antara lain Yuly Imawati, Yeni Yulianti, Retno Wulan Juminarsih, Darul Hamim, dan Isnainul Fahrizal. Kelimanya tercatat sebagai mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Inovasi edukasi tersebut tertuang dalam sebuah permainan monopoli yang familier dan mampu menarik minat anak-anak untuk belajar budaya.
“Pembelajaran menggunakan permainan merupakan salah satu metode yang dapat menciptakan partisipasi langsung serta menjalin interaksi yang intensif antar siswa,” jelas Yuly seperti dilansir dari laman UNY, Kamis (29/6/2017).
Partisipasi langsung, jelas Yuly, mampu mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Terlebih bagi siswa tunarungu yang mengandalkan indera pengelihatan untuk belajar. Pasalnya, selain sebagai sarana memperoleh pengalaman persepsi visual, indera pengelihatan juga diandalkan sebagai pengganti persepsi auditory bagi siswa tunarungu.
Sementara Isnainul menambahkan, media pembelajaran yang ditawarkan timnya itu berbasis Augmented Reality yang berupa informasi digital dari komputer berupa gambar, suara, video di atas objek di lingkungan nyata.
“Augmented Reality adalah kombinasi antara dunia maya (virtual) dan dunia nyata (real) yang dibuat oleh komputer,” terangnya.
Para mahasiswa itu berharap media pembelajaran budaya ini bisa berhasil menarik minat siswa untuk mendalami kebudayaan bangsanya sendiri. Inovasi ini juga telah berhasil diujikan pada siswa kelas lima di salah satu Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) di Yogyakarta.(news.okezone.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2srJMC1
via IFTTT
KEBUDAYAAN adalah ciri khas sebuah bangsa. Pembelajaran budaya bagi generasi berikutnya sangat penting demi kelestarian tersebut. Apalagi di tengah gempuran modernisasi, pengenalan dan pembelajaran kebudayaan harus dilakukan agar tak luntur.
Inilah yang mengantar sekelompok mahasiswa asal Yogyakarta untuk terjun membuat pembelajaran budaya yang menarik bagi siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus seperti tunarungu.
Mahasiswa kreatif itu antara lain Yuly Imawati, Yeni Yulianti, Retno Wulan Juminarsih, Darul Hamim, dan Isnainul Fahrizal. Kelimanya tercatat sebagai mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Inovasi edukasi tersebut tertuang dalam sebuah permainan monopoli yang familier dan mampu menarik minat anak-anak untuk belajar budaya.
“Pembelajaran menggunakan permainan merupakan salah satu metode yang dapat menciptakan partisipasi langsung serta menjalin interaksi yang intensif antar siswa,” jelas Yuly seperti dilansir dari laman UNY, Kamis (29/6/2017).
Partisipasi langsung, jelas Yuly, mampu mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Terlebih bagi siswa tunarungu yang mengandalkan indera pengelihatan untuk belajar. Pasalnya, selain sebagai sarana memperoleh pengalaman persepsi visual, indera pengelihatan juga diandalkan sebagai pengganti persepsi auditory bagi siswa tunarungu.
Sementara Isnainul menambahkan, media pembelajaran yang ditawarkan timnya itu berbasis Augmented Reality yang berupa informasi digital dari komputer berupa gambar, suara, video di atas objek di lingkungan nyata.
“Augmented Reality adalah kombinasi antara dunia maya (virtual) dan dunia nyata (real) yang dibuat oleh komputer,” terangnya.
Para mahasiswa itu berharap media pembelajaran budaya ini bisa berhasil menarik minat siswa untuk mendalami kebudayaan bangsanya sendiri. Inovasi ini juga telah berhasil diujikan pada siswa kelas lima di salah satu Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) di Yogyakarta.(news.okezone.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2srJMC1
via IFTTT
Pendidikan Karakter Harus Ditunjang Kualitas Guru
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan program sekolah lima hari (SLH). Ini dilakukan agar pada akhir pekan siswa bisa berkumpul dengan keluarga dan berekreasi. Program ini juga ditujukan untuk membangun pendidikan karakter siswa.
Menurut Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyaristti, pendidikan karakter bukan hanya dibentuk dengan jam pelajaran yang lebih lama di sekolah. Pendidikan karakter pun harus ditunjang dari kualitas guru ketika mengajar. Sarana dan prasarana pun harus memadai dalam membangun karakter siswa.
“Program ini mungkin bisa berjalan bagus jika diterapkan di sekolah tertentu yang secara sarana dan prasana seperti tempat bermain, beribadah, dan istirahat memadai,” ujarnya, Kamis (29/6).
Terkait program sekolah lima hari, Retno mengatakan, program ini cocok untuk mengakomodir siswa yang ada di perkotaan. Sebab, banyak siswa yang ada di daerah justru lebih cepat dalam pulang sekolah karena anak-anak di sana harus membantu orang tua mereka bekerja di ladang misalnya.
Selain itu lanjut Retno, di daerah alat transportasi pun terbilang terbatas. Terdapat kota atau kabupaten yang transportasinya beroperasi hingga pukul 15.00. Jika anak harus sekolah delapan jam dan mungkin pulang di atas jam tersebut, maka mereka akan kesulitan pulang ke rumah. Jam pulang sekolah yang terlalu lama pun akan menghambat aktivitas bermain anak bersama teman-teman di sekitar rumah yang merupakan lingkungan utama mereka.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2ss8YrU
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan program sekolah lima hari (SLH). Ini dilakukan agar pada akhir pekan siswa bisa berkumpul dengan keluarga dan berekreasi. Program ini juga ditujukan untuk membangun pendidikan karakter siswa.
Menurut Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyaristti, pendidikan karakter bukan hanya dibentuk dengan jam pelajaran yang lebih lama di sekolah. Pendidikan karakter pun harus ditunjang dari kualitas guru ketika mengajar. Sarana dan prasarana pun harus memadai dalam membangun karakter siswa.
“Program ini mungkin bisa berjalan bagus jika diterapkan di sekolah tertentu yang secara sarana dan prasana seperti tempat bermain, beribadah, dan istirahat memadai,” ujarnya, Kamis (29/6).
Terkait program sekolah lima hari, Retno mengatakan, program ini cocok untuk mengakomodir siswa yang ada di perkotaan. Sebab, banyak siswa yang ada di daerah justru lebih cepat dalam pulang sekolah karena anak-anak di sana harus membantu orang tua mereka bekerja di ladang misalnya.
Selain itu lanjut Retno, di daerah alat transportasi pun terbilang terbatas. Terdapat kota atau kabupaten yang transportasinya beroperasi hingga pukul 15.00. Jika anak harus sekolah delapan jam dan mungkin pulang di atas jam tersebut, maka mereka akan kesulitan pulang ke rumah. Jam pulang sekolah yang terlalu lama pun akan menghambat aktivitas bermain anak bersama teman-teman di sekitar rumah yang merupakan lingkungan utama mereka.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2ss8YrU
via IFTTT
3D ART DESIGN TEACHER - Mitra Merpati
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EDUCATION COUNSELLOR - MEC EDUCATION
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH LANGUAGE TEACHER (SECONDARY LEVEL) - STARS SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SALES COUNTER, SALES LAPANGAN - COMPUTER FIRST
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU KOMPUTER (PERMANENT & PART-TIME) - COMPUTER FIRST
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SENIOR BIOLOGY TEACHER - LEMBAGA PENDIDIKAN AGRENI COURSE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER ASSISTANTS – FOR KELAPA GADING/GRAHA BINTARO/PANTAI INDAH KAPUK - Kiddie Planet (Preschool & Kindergarten)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Rabu, 28 Juni 2017
28 warga Rusia ikuti kursus Bahasa Indonesia
SEBANYAK 28 guru, pelajar dan mahasiswa yang berasal dari tujuh sekolah menengah atas, tiga perguruan tinggi dan satu anggota lembaga swadaya masyarakat di Moskow, Rusia, akan mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi Bahasa Indonesia di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada pertengah Juli 2017.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow pada Rabu menginformasikan bahwa para peserta akan mengikuti kegiatan tersebut pada 10-21 Juli 2017, dan mereka akan melanjutkan kegiatan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi pada 21-25 Juli 2017.
Mereka juga akan ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk melakukan kegiatan interaktif dengan pelajar dan guru setempat pada 25-27 Juli 2017.
Selama di Kendari dan Palu, para peserta akan menginap di rumah penduduk setempat untuk lebih mengenalkan mereka pada budaya setempat.
Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan ini terlaksana berkat kerja sama antara KBRI Moskow, Sekolah Indonesia Moskow (SIM) dan Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Rusia.
Dalam acara tatap muka di Wisma Duta Selasa Senin (26/6), Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus M. Wahid Supriyadi memberikan apresiasi yang tinggi atas minat ke-28 warga Rusia tersebut untuk belajar Bahasa Indonesia, terlebih tidak satu pun dari mereka yang pernah berkunjung ke Indonesia.
Dubes Wahid berkeyakinan bahwa kegiatan diplomasi budaya seperti ini dapat terus dikembangkan karena akan semakin mendekatkan hubungan antarmasyarakat kedua negara.
“Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu yang dipakai sekitar lima juta orang di Sumatera Barat dan sekitarnya relatif mudah, dan oleh karena itu ditetapkan sebagai bahasa persatuan bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada Kongres Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,” ujar diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI tersebut.
Ia mengimbuhi, “Saya yakin Anda akan senang tinggal selama sebulan di Indonesia. Orang Rusia perlu menunggu delapan bulan untuk dapat menikmati musim panas, di Indonesia sepanjang tahun selalu musim panas sehingga Anda bisa nongkrong di cafe setiap hari.”
Ucapan mantan Dubes RI di Abu Dhabi tersebut langsung disambut gelak tawa hadirin.
Kepala Sekolah Indonesia Moskow (SIM) Sudirham dalam laporannya menyatakan bahwa ke-28 peserta tersebut terdiri atas tiga orang dari LSM Inter-regional Public Organization (IPO) dan tujuh orang dari Academy of Public Administration.
Selain itu, menurut dia, sebanyak 11 orang dari berbagai sekolah menengah di Moskow dan sekitarnya, lima orang guru dan salah seorang bahkan menjabat sebagai wakil kepala sekolah serta dua orang dari Moscow State University.
Ia juga melaporkan hal menarik, yakni Elena Blagoveshnskaya yang guru dari Dmytrovskaya Secondary School tidak tanggung-tanggung membawa tiga muridnya dalam program itu.
Sebelumnya, selama empat bulan mereka mengikuti kursus bahasa Indonesia yang diajarkan oleh dua guru SIM. Kursus itu sendiri adalah realisasi nota kesepahaman kerja sama Sister School yang ditandatangani SIM dengan beberapa sekolah dan lembaga pendidikan di Moskow tahun 2016.
Dalam program tersebut, peserta menanggung sendiri biaya tiket pesawat dan pengeluaran pribadi lain, terkecuali untuk kursus dua minggu di Bogor dimana asrama dan konsumsi mereka ditanggung pihak Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPDSK) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kmdikbud) RI.
Selain materi bahasa, para peserta juga akan dilatih tari dan musik yang difasilitasi Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud. Selain pembelajaran di kelas, para peserta juga akan melakukan eksursi ke beberapa obyek wisata menarik di Jakarta dan Bogor.
Dalam acara ramah tamah, para guru dan peserta kursus bahasa Indonesia dijamu makan malam dengan menu khas Indonesia, seperti soto ayam, nasi kuning, perkedel kentang, bakwan goreng, ayam goreng tepung, tahu isi, dan kerupuk, serta puding dan es selasih sebagai pencuci mulut. Sebelumnya mereka menyanyikan lagu “Indonesia Tanah Airku” yang cukup fasih.
Presiden IPO Tatyana Nazarenko bahkan secara khusus menyanyikan dua lagu ciptaannya dalam bahasa Rusia, yaitu “Indonesia” dan “Persahabatan Tanpa Sekat”.
“Lagu ini saya ciptakan tahun 2013, dan baru kali ini dinyanyikan di depan Dubes dan para pejabat KBRI,” ujar Tatyana, yang mengaku sangat mencintai Indonesia itu.
Sementara itu, Anna Rzhevskaia dari Akademi Administrasi Publik menyatakan sangat antusias untuk pergi ke Indonesia guna lebih mengenal budaya masyarakat Indonesia.
“Saya sangat senang karena setelah 4 bulan ikut kursus bahasa Indonesia di Moskow, kini saya semakin memahami bahasa yang digunakan lebih 250 juta orang Indonesia. Di lain waktu, saya ingin berkunjung lagi ke tempat-tempat lain di Indonesia agar semakin memahami adat istiadat masyarakat di sana,,” katanya menambahkan.(antaranews.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2tqlEV9
via IFTTT
SEBANYAK 28 guru, pelajar dan mahasiswa yang berasal dari tujuh sekolah menengah atas, tiga perguruan tinggi dan satu anggota lembaga swadaya masyarakat di Moskow, Rusia, akan mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi Bahasa Indonesia di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada pertengah Juli 2017.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow pada Rabu menginformasikan bahwa para peserta akan mengikuti kegiatan tersebut pada 10-21 Juli 2017, dan mereka akan melanjutkan kegiatan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi pada 21-25 Juli 2017.
Mereka juga akan ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk melakukan kegiatan interaktif dengan pelajar dan guru setempat pada 25-27 Juli 2017.
Selama di Kendari dan Palu, para peserta akan menginap di rumah penduduk setempat untuk lebih mengenalkan mereka pada budaya setempat.
Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan ini terlaksana berkat kerja sama antara KBRI Moskow, Sekolah Indonesia Moskow (SIM) dan Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Rusia.
Dalam acara tatap muka di Wisma Duta Selasa Senin (26/6), Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus M. Wahid Supriyadi memberikan apresiasi yang tinggi atas minat ke-28 warga Rusia tersebut untuk belajar Bahasa Indonesia, terlebih tidak satu pun dari mereka yang pernah berkunjung ke Indonesia.
Dubes Wahid berkeyakinan bahwa kegiatan diplomasi budaya seperti ini dapat terus dikembangkan karena akan semakin mendekatkan hubungan antarmasyarakat kedua negara.
“Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu yang dipakai sekitar lima juta orang di Sumatera Barat dan sekitarnya relatif mudah, dan oleh karena itu ditetapkan sebagai bahasa persatuan bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada Kongres Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,” ujar diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI tersebut.
Ia mengimbuhi, “Saya yakin Anda akan senang tinggal selama sebulan di Indonesia. Orang Rusia perlu menunggu delapan bulan untuk dapat menikmati musim panas, di Indonesia sepanjang tahun selalu musim panas sehingga Anda bisa nongkrong di cafe setiap hari.”
Ucapan mantan Dubes RI di Abu Dhabi tersebut langsung disambut gelak tawa hadirin.
Kepala Sekolah Indonesia Moskow (SIM) Sudirham dalam laporannya menyatakan bahwa ke-28 peserta tersebut terdiri atas tiga orang dari LSM Inter-regional Public Organization (IPO) dan tujuh orang dari Academy of Public Administration.
Selain itu, menurut dia, sebanyak 11 orang dari berbagai sekolah menengah di Moskow dan sekitarnya, lima orang guru dan salah seorang bahkan menjabat sebagai wakil kepala sekolah serta dua orang dari Moscow State University.
Ia juga melaporkan hal menarik, yakni Elena Blagoveshnskaya yang guru dari Dmytrovskaya Secondary School tidak tanggung-tanggung membawa tiga muridnya dalam program itu.
Sebelumnya, selama empat bulan mereka mengikuti kursus bahasa Indonesia yang diajarkan oleh dua guru SIM. Kursus itu sendiri adalah realisasi nota kesepahaman kerja sama Sister School yang ditandatangani SIM dengan beberapa sekolah dan lembaga pendidikan di Moskow tahun 2016.
Dalam program tersebut, peserta menanggung sendiri biaya tiket pesawat dan pengeluaran pribadi lain, terkecuali untuk kursus dua minggu di Bogor dimana asrama dan konsumsi mereka ditanggung pihak Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPDSK) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kmdikbud) RI.
Selain materi bahasa, para peserta juga akan dilatih tari dan musik yang difasilitasi Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud. Selain pembelajaran di kelas, para peserta juga akan melakukan eksursi ke beberapa obyek wisata menarik di Jakarta dan Bogor.
Dalam acara ramah tamah, para guru dan peserta kursus bahasa Indonesia dijamu makan malam dengan menu khas Indonesia, seperti soto ayam, nasi kuning, perkedel kentang, bakwan goreng, ayam goreng tepung, tahu isi, dan kerupuk, serta puding dan es selasih sebagai pencuci mulut. Sebelumnya mereka menyanyikan lagu “Indonesia Tanah Airku” yang cukup fasih.
Presiden IPO Tatyana Nazarenko bahkan secara khusus menyanyikan dua lagu ciptaannya dalam bahasa Rusia, yaitu “Indonesia” dan “Persahabatan Tanpa Sekat”.
“Lagu ini saya ciptakan tahun 2013, dan baru kali ini dinyanyikan di depan Dubes dan para pejabat KBRI,” ujar Tatyana, yang mengaku sangat mencintai Indonesia itu.
Sementara itu, Anna Rzhevskaia dari Akademi Administrasi Publik menyatakan sangat antusias untuk pergi ke Indonesia guna lebih mengenal budaya masyarakat Indonesia.
“Saya sangat senang karena setelah 4 bulan ikut kursus bahasa Indonesia di Moskow, kini saya semakin memahami bahasa yang digunakan lebih 250 juta orang Indonesia. Di lain waktu, saya ingin berkunjung lagi ke tempat-tempat lain di Indonesia agar semakin memahami adat istiadat masyarakat di sana,,” katanya menambahkan.(antaranews.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2tqlEV9
via IFTTT
Tujuh SMP di Yogyakarta akan terapkan SKS
TUJUH SMP di Kota Yogyakarta, yang terdiri dari enam SMP negeri dan satu SMP swasta akan menerapkan pembelajaran berbasis sistem kredit semester mulai tahun ajaran 2017/2018.
“Pembelajaran dengan sistem kredit semester atau SKS memungkinkan siswa menyelesaikan pendidikan dalam waktu lebih singkat. Tidak harus ditempuh tiga tahun seperti pendidikan reguler,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Rabu.
Ketujuh sekolah yang akan menerapkan pembelajaran dengan SKS yaitu SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Negeri 16 dan SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Menurut Edy, pembelajaran dengan sistem kredit semester bukan hal baru dan sudah ada beberapa sekolah di luar DIY yang menerapkannya.
“Hanya saja, untuk Kota Yogyakarta baru akan menerapkannya tahun ajaran baru nanti. Kami memastikan terlebih dulu bahwa sekolah yang akan menjalankan pembelajaran SKS sudah benar-benar siap,” katanya.
Dasar pelaksanaan pembelajaran dengan sistem SKS adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014.
“Tidak ada sistem akselerasi maupun tinggal kelas. Ini yang menjadi kelebihan SKS,” katanya yang menyebut akan memberlakukan pembelajaran tersebut dari kelas tujuh atau tahun pertama sekolah.
Edy menyebut, sekolah yang akan menjalankan pembelajaran dengan sistem kredit semester harus menyusun analisa dan menjalani uji oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta memenuhi sejumlah persyaratan teknis.
Persyaratan teknis tersebut di antaranya kecukupan ruang belajar, jumlah guru memadai, dan seluruh ruangan bisa dimanfaatkan untuk peroses pembelajaran.
Setiap siswa harus menyelesikan 240 SKS untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu dua hingga tiga tahun. “Jika lebih, maka siswa bisa saja terkena drop out,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru mengapresiasi rencana Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta namun mengingatkan agar seluruh sekolah yang menjalankan SKS telah siap.
“Jangan sampai siswa yang menjadi kelinci percobaan. Sekolah yang menjalankannya harus benar-benar siap terlebih dulu,” katanya. (antaranews.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2t2gAn4
via IFTTT
TUJUH SMP di Kota Yogyakarta, yang terdiri dari enam SMP negeri dan satu SMP swasta akan menerapkan pembelajaran berbasis sistem kredit semester mulai tahun ajaran 2017/2018.
“Pembelajaran dengan sistem kredit semester atau SKS memungkinkan siswa menyelesaikan pendidikan dalam waktu lebih singkat. Tidak harus ditempuh tiga tahun seperti pendidikan reguler,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Rabu.
Ketujuh sekolah yang akan menerapkan pembelajaran dengan SKS yaitu SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Negeri 16 dan SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Menurut Edy, pembelajaran dengan sistem kredit semester bukan hal baru dan sudah ada beberapa sekolah di luar DIY yang menerapkannya.
“Hanya saja, untuk Kota Yogyakarta baru akan menerapkannya tahun ajaran baru nanti. Kami memastikan terlebih dulu bahwa sekolah yang akan menjalankan pembelajaran SKS sudah benar-benar siap,” katanya.
Dasar pelaksanaan pembelajaran dengan sistem SKS adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014.
“Tidak ada sistem akselerasi maupun tinggal kelas. Ini yang menjadi kelebihan SKS,” katanya yang menyebut akan memberlakukan pembelajaran tersebut dari kelas tujuh atau tahun pertama sekolah.
Edy menyebut, sekolah yang akan menjalankan pembelajaran dengan sistem kredit semester harus menyusun analisa dan menjalani uji oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta memenuhi sejumlah persyaratan teknis.
Persyaratan teknis tersebut di antaranya kecukupan ruang belajar, jumlah guru memadai, dan seluruh ruangan bisa dimanfaatkan untuk peroses pembelajaran.
Setiap siswa harus menyelesikan 240 SKS untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu dua hingga tiga tahun. “Jika lebih, maka siswa bisa saja terkena drop out,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru mengapresiasi rencana Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta namun mengingatkan agar seluruh sekolah yang menjalankan SKS telah siap.
“Jangan sampai siswa yang menjadi kelinci percobaan. Sekolah yang menjalankannya harus benar-benar siap terlebih dulu,” katanya. (antaranews.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2t2gAn4
via IFTTT
CHEMISTRY TEACHER - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MUSIC TEACHER - BINA PUTERA RAYA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRESCHOOL & KINDERGARTEN TEACHER - TUTOR TIME INTERNATIONAL PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
VICE PRINCIPAL FOR EARLY CHILDHOOD - SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MUSIC TEACHER - TBB Christian School
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHEMISTRY JUNIOR/SENIOR HIGH TEACHER - YAY. BUDDHIS THERAVADA INDONESIA (NARADA SCHOOL)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRESCHOOL TEACHER - TOWNFORKIDS INDONESIA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
VISUAL ART TEACHER – LIPPO CIKARANG
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS / PHYSICS / CHEMISTRY Teacher (International Curriculum) - LIGHTHOUSE LEARNING CENTRE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Playgroup teacher - KIDS FITNESS INDONESIA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Selasa, 27 Juni 2017
8000 Sekolah Telah Ikuti Latihan Praktik Lima Hari Sekolah
PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah akan diperkuat dengan penerbitan perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Program PPK dengan waktu belajar lima hari bukan dibatalkan Presiden Joko Widodo, melainkan diperkuat dari peraturan menteri menjadi peraturan presiden.
Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi, Chatarina Mulia Girsang, mengatakan Permendikbud tentang hari sekolah masih berlaku sampai dicabut dengan peraturan baru. Penguatan Pendidikan Karakter, kata dia, merupakan amanat Nawa Cita yang bertujuan menyiapkan generasi emas 2045.
”Setidaknya terdapat delapan ribu sekolah yang telah mendapatkan pelatihan penerapan praktik PPK dari Kemendikbud sejak tahun 2016,” kata Chatarina, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/6).
Chatarina mengatakan penerapan PPK diharapkan mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri. Pengoptimalan beraneka sumber-sumber belajar menjadi salah satu pokok penting penerapan PPK.
”Siswa tidak harus belajar di dalam kelas,” katanya. ”Tapi, siswa dapat belajar di luar kelas maupun di luar sekolah.”
Penerbitan perpres tentang PPK akan melibatkan lintas kementerian dan lembaga terkait serta ormas-ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Penerbitan perpres nanti dapat mengatur mekanisme PPK secara lebih komprehensif dan dapat menghadirkan harmoni di masyarakat.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sYoUnX
via IFTTT
PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah akan diperkuat dengan penerbitan perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Program PPK dengan waktu belajar lima hari bukan dibatalkan Presiden Joko Widodo, melainkan diperkuat dari peraturan menteri menjadi peraturan presiden.
Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi, Chatarina Mulia Girsang, mengatakan Permendikbud tentang hari sekolah masih berlaku sampai dicabut dengan peraturan baru. Penguatan Pendidikan Karakter, kata dia, merupakan amanat Nawa Cita yang bertujuan menyiapkan generasi emas 2045.
”Setidaknya terdapat delapan ribu sekolah yang telah mendapatkan pelatihan penerapan praktik PPK dari Kemendikbud sejak tahun 2016,” kata Chatarina, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/6).
Chatarina mengatakan penerapan PPK diharapkan mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri. Pengoptimalan beraneka sumber-sumber belajar menjadi salah satu pokok penting penerapan PPK.
”Siswa tidak harus belajar di dalam kelas,” katanya. ”Tapi, siswa dapat belajar di luar kelas maupun di luar sekolah.”
Penerbitan perpres tentang PPK akan melibatkan lintas kementerian dan lembaga terkait serta ormas-ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Penerbitan perpres nanti dapat mengatur mekanisme PPK secara lebih komprehensif dan dapat menghadirkan harmoni di masyarakat.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sYoUnX
via IFTTT
TEACHER - LOLLYPOP PRESCHOOL MENTENG
kunjungi sumber
kunjungi sumber
BUDDHIST RELIGIOUS TEACHER - SEKOLAH PERKUMPULAN MANDIRI (SPM)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER / TRANSLATOR - YAY PENDIDIKAN PELITA DUA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
JAPANESE TRANSLATOR STAFF (KARAWANG AREA) - FUJI BIJAK PRESTASI, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER FOR NURSING - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CELLO LECTURER (MUSIC) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER, FACULTY OF COMPUTER SCIENCE - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY SCHOOL - VISUAL ARTS TEACHER - SEKOLAH VICTORY PLUS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER (KINDERGARTEN, PRIMARY, JUNIOR & SENIOR HIGH) – CODE: MT - TEACH INDONESIA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATH TEACHER (SENIOR HIGH/SMA) – CODE: MATH - TEACH INDONESIA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
BUSINESS STUDIES, ECONOMICS, & ACCOUNTING TEACHER (IGCSE – A LEVEL) - KANAAN GLOBAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ASISTEN GURU TAMAN KANAK KANAK - JAKARTA JAPANESE SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
INTERNSHIP - TEACHING ASSISTANT - ENGLISH FIRST ( Tanjung Duren )
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER - PHARMACY - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER ( INFORMATION SYSTEMS, INFORMATICS, COMPUTER TECHNOLOGY ) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER- BUSINESS SCHOOL - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER FOR POLITICAL SCIENCE, INTERNATIONAL RELATION - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER OF LAW (HUKUM KENOTARIATAN, BISNIS, DLL) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER, FACULTY OF COMPUTER SCIENCE - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER OF HOSPITALITY MANAGEMENT & TOURISM (PASTRY, KITCHEN, FRONT OFFICER OR TICKETING) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER OF PSYCHOLOGY - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER - HEGURU
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHERS (EARLY CHILDHOOD, ELEMENTARY & MIDDLE SCHOOL PROGRAM) - HIGHSCOPE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN TEACHER - KINDERWORLD MONTESTORI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Senin, 26 Juni 2017
Ini Karakter Siswa Yang Diharapkan Tumbuh dari Kebijakan LHS
STAF Ahli Mendikbud bidang Regulasi, Chatarina Mulia Girsang, mengatakan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan waktu belajar lima hari sekolah (LHS) merupakan amanat Nawa Cita yang bertujuan menyiapkan generasi emas 2045. Ada lima nilai karakter utama yang menjadi target penguatan dari program ini.
Pertama, kata Chatarina seperti dikutip dari Antara pada Rabu (21/6), adalah karakter religius. Lainnya adalah karakter nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
Lebih jauh, Chatarina mengatakan penerapan PPK diharapkan dapat mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi diri. Pengoptimalan beraneka sumber-sumber belajar menjadi salah satu pokok penting penerapan PPK.
”Siswa tidak harus belajar di dalam kelas. Tapi, mereka dapat belajar di luar kelas maupun di luar sekolah,” katanya.
Ia mengatakan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah tetap berlaku sambil menunggu terbitnya perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pembahasan penyusunan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang sedang berjalan, akan dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan peraturan yang sedang disusun.
“Tentu kami akan melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam setiap penyusunan rancangannya,” ujar Chatarina. ”Uji publik juga akan kita lakukan dengan melibatkan elemen-elemen masyarakat.”(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sKmta2
via IFTTT
STAF Ahli Mendikbud bidang Regulasi, Chatarina Mulia Girsang, mengatakan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan waktu belajar lima hari sekolah (LHS) merupakan amanat Nawa Cita yang bertujuan menyiapkan generasi emas 2045. Ada lima nilai karakter utama yang menjadi target penguatan dari program ini.
Pertama, kata Chatarina seperti dikutip dari Antara pada Rabu (21/6), adalah karakter religius. Lainnya adalah karakter nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
Lebih jauh, Chatarina mengatakan penerapan PPK diharapkan dapat mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi diri. Pengoptimalan beraneka sumber-sumber belajar menjadi salah satu pokok penting penerapan PPK.
”Siswa tidak harus belajar di dalam kelas. Tapi, mereka dapat belajar di luar kelas maupun di luar sekolah,” katanya.
Ia mengatakan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah tetap berlaku sambil menunggu terbitnya perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pembahasan penyusunan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang sedang berjalan, akan dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan peraturan yang sedang disusun.
“Tentu kami akan melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam setiap penyusunan rancangannya,” ujar Chatarina. ”Uji publik juga akan kita lakukan dengan melibatkan elemen-elemen masyarakat.”(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sKmta2
via IFTTT
CUSTOMER SERVICES - BIMBEL ONE LEARNING CENTRE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS / PHYSICS / CHEMISTRY / ACCOUNTING TEACHER - BIMBEL ONE LEARNING CENTRE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
HIGHSCHOOL SCHOOL / VICE PRINCIPAL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU SMP - SEKOLAH KRISTEN TUNAS HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY TEACHER - Sekolah Kristen Tunas Bangsa
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH TEACHER FOR KINDERGARTEN - Sekolah Kristen Tunas Bangsa
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHINESE LANGUAGE ASSISTANT TEACHER - RAFFLES HOUSE PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
FEMALE- FULL TIME ASSISTANT TEACHERS - RAFFLES HOUSE PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU MANDARIN - SEKOLAH NOAH
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER - XING XING MANDARIN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ASSISTANT TEACHER - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU BAHASA INDONESIA - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MARKETING - YAY. ERTA LENTERA ABIPRAYA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EXTRACURRICULAR TEACHERS (CODE : EXCUR) - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN BUAH HATI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TRANSLATOR - MUTIARA INDAH ANUGRAH, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
HIGH SCHOOL ENGLISH TEACHER - Charisma Global School
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN PRESCHOOL TEACHER - TUTOR TIME KELAPA GADING
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TRANSLATOR - MUTIARA INDAH ANUGRAH, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER (IS & PKn Teacher) - LENTERA KASIH INTERNASIONAL, PT (SEKOLAH)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SECONDARY MATHEMATICS TEACHER - PENABUR INTERNATIONAL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LIBRARIAN - PENABUR INTERNATIONAL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN-ELEMENTARY-HOMEROOM TEACHER (HT) & TEACHER ASSISTANT (TA) - SEKOLAH NOAH
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Minggu, 25 Juni 2017
ACADEMIC SUPPORT - INLINGUA INTERNATIONAL INDONESIA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN KETAPANG (KB/ TK, SD, SMP, SMA)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU SD - SEKOLAH KRISTEN TUNAS HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU SMP - SEKOLAH KRISTEN TUNAS HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ASSISTANT PRE-SCHOOL TEACHER - Integrated Children's Academy
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN TEACHER - Integrated Children's Academy
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ACADEMIC SUPPORT - INLINGUA INTERNATIONAL INDONESIA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EDUCATION COUNSELOR - UNIC SSR
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH & MANDARIN TEACHERS - ENGLISH LAND
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS TEACHER PRIMARY KELAPA GADING - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Sabtu, 24 Juni 2017
EDUCATION CONSULTANT - SUN EDUCATION, PT (SUN EDUCATION GROUP)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS TUTOR TEACHER - Excite! Learning Club
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EARLY CHILDHOOD TEACHER - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
NATIVE ENGLISH TEACHER
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER (LOCAL AND NATIVE)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER - HOLY ANGELS SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Jumat, 23 Juni 2017
GURU FISIKA - RUMAH BELAJAR CLAVIUS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SCHOOL COUNSELOR - SIS Group of Schools
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY TEACHER (SIS CILEGON) - SIS Group of Schools
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EDUCATION CONSULTANT (ALAM SUTERA) - SUN EDUCATION, PT (SUN EDUCATION GROUP)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SALES & MARKETING (JAPANESE SPEAKER) - NIPPON EXPRESS INDONESIA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATH TEACHER FOR CHRISTIAN INTERNATIONAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TUTOR/TEACHER (FULL-TIME AND PART-TIME) - ACE LEARNING CENTRE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN SCHOOL TEACHER & ASSISTANT (Code: KG) - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN BUAH HATI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY SCIENCE TEACHER & ASSITANT TEACHER - SEKOLAH MAHABODHI VIDYA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
INTERNATIONAL PRIMARY TEACHER KELAPA GADING - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU MATEMATIKA - Seriously Addictive Mathematics
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH TEACHER - GLOSSA ENGLISH FOR ACADEMICS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
NATIVE & EXPATRIATE TEACHER (MATH - SCIENCE) - PENDIDIKAN INDONESIA CEMERLANG, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY TEACHERS ( FOR SUBJECT ENGLISH, MATH, SCIENCE, COMPUTER & SPORT ) - GLOBAL MONTESSORI SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRINCIPAL OF PRESCHOOL & KINDERGARTEN - KINDERWORLD MONTESTORI PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PHYSICAL EDUCATION (PE) TEACHER - JAKARTA NANYANG SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHEMISTRY TEACHER - JAKARTA NANYANG SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN KINDERGARTEN TEACHER - JAKARTA NANYANG SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU - SEMPOA SIP
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Kamis, 22 Juni 2017
Mendikbud: Permen Sekolah 5 Hari Tidak Mungkin Dibatalkan
from Siap Belajar http://ift.tt/2sHdvJ3
via IFTTT
from Siap Belajar http://ift.tt/2sHdvJ3
via IFTTT
Ternyata, Full Day School untuk Penuhi Tunjangan Sertifikasi 69.931 Guru
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan sekolah seharian atau delapan jam sehari selama lima hari atau full day school mempermudah guru memenuhi kewajiban jam mengajar.
“Dengan sekolah lima hari tersebut guru tidak perlu mencari tambahan mengajar ke sekolah lain untuk memenuhi kewajiban jam mengajar,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemedikbud Sumarna Surapranata di Jakarta seperti dilansir Harian Jogja, Rabu (21/6/2017).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017, kewajiban guru mengajar menjadi 40 jam kerja dalam sepekan. Hal itu mulai berlaku pada tahun ajaran baru.
Untuk memenuhi 40 jam kerja tersebut, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga melaksanakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan/tatap muka pembelajaran, menilai, membimbing, dan melaksanakan tugas tambahan atau 5M. Pelaksanaan 5M akan terbagi menjadi tiga kategori yakni intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
“Kalau kondisi tidak terpenuhi atau kekurangan, tidak perlu mengajar di tempat lain. Guru hendaknya berkonsentrasi mengajar di satu tempat. Kekurangan jam bisa dilakukan dengan mengajar pendidikan karakter atau kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.”
Saat ini Kemdikbud sedang menyusun petunjuk teknis PP Nomor 19 Tahun 2017 tentang Revisi Beban Kerja Guru. Dalam Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah wajib mengajar 40 jam kerja per pekan.
Pemenuhan jam kerja akan dibahas antara kepala sekolah dengan dinas pendidikan setiap daerah. Selain itu, kegiatan seperti menjadi pembina pramuka, PMR, guru piket, pembina OSIS, dan lain-lainnya juga dihitung.
“Kebijakan ini memudahkan guru dan membuat guru lebih konsentrasi mengajar,” kata dia.
Sumarna optimistis kebijakan itu bisa mengatasi persoalan guru yang belum tersertifikasi. Jumlah guru yang sudah tersertifikasi sebanyak 1.429.993 orang dan sebanyak 69.931 orang atau 2,5 persen belum terbit SK sertifikasinya karena tidak memenuhi syarat. Beberapa penyebabnya adalah tidak terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik), pensiun, tidak memiliki beban kerja, dan lainnya.(news.okezone.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sWSNXR
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan sekolah seharian atau delapan jam sehari selama lima hari atau full day school mempermudah guru memenuhi kewajiban jam mengajar.
“Dengan sekolah lima hari tersebut guru tidak perlu mencari tambahan mengajar ke sekolah lain untuk memenuhi kewajiban jam mengajar,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemedikbud Sumarna Surapranata di Jakarta seperti dilansir Harian Jogja, Rabu (21/6/2017).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017, kewajiban guru mengajar menjadi 40 jam kerja dalam sepekan. Hal itu mulai berlaku pada tahun ajaran baru.
Untuk memenuhi 40 jam kerja tersebut, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga melaksanakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan/tatap muka pembelajaran, menilai, membimbing, dan melaksanakan tugas tambahan atau 5M. Pelaksanaan 5M akan terbagi menjadi tiga kategori yakni intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
“Kalau kondisi tidak terpenuhi atau kekurangan, tidak perlu mengajar di tempat lain. Guru hendaknya berkonsentrasi mengajar di satu tempat. Kekurangan jam bisa dilakukan dengan mengajar pendidikan karakter atau kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.”
Saat ini Kemdikbud sedang menyusun petunjuk teknis PP Nomor 19 Tahun 2017 tentang Revisi Beban Kerja Guru. Dalam Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah wajib mengajar 40 jam kerja per pekan.
Pemenuhan jam kerja akan dibahas antara kepala sekolah dengan dinas pendidikan setiap daerah. Selain itu, kegiatan seperti menjadi pembina pramuka, PMR, guru piket, pembina OSIS, dan lain-lainnya juga dihitung.
“Kebijakan ini memudahkan guru dan membuat guru lebih konsentrasi mengajar,” kata dia.
Sumarna optimistis kebijakan itu bisa mengatasi persoalan guru yang belum tersertifikasi. Jumlah guru yang sudah tersertifikasi sebanyak 1.429.993 orang dan sebanyak 69.931 orang atau 2,5 persen belum terbit SK sertifikasinya karena tidak memenuhi syarat. Beberapa penyebabnya adalah tidak terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik), pensiun, tidak memiliki beban kerja, dan lainnya.(news.okezone.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sWSNXR
via IFTTT
Kemendikbud Susun Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyusun rencana induk pemajuan kebudayaan. Rencana induk ini merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang baru saja disahkan Mei 2017.
“Amanatnya rencana induk ini harus selesai dalam waktu dua tahun. Dan di dalamnya nanti semua persoalan terkait pemajuan akan terpetakan beserta usulan penyelesaiannya,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, pada press briefing di Kantor Kemendikbud, Rabu (21/06).
Hilmar mengatakan, dalam menyusun rencana induk ini Kemendikbud menghimpun peta kebudayaan mulai dari tingkat kabupaten/kota. Hal tersebut dikarenakan kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan setiap unsur kebudayaan. Peta yang didapatkan dari kabupaten/kota berisi data, fakta, permasalahan, serta usulan penyelesaian yang dapat dilakukan untuk memajukan kebudayaan. Peta tersebut selanjutnya dirumuskan di tingkat provinsi dengan melibatkan perguruan tinggi.
Rumusan yang dihasilkan di tingkat provinsi akan dibawa ke Kongres Nasional Kebudayaan yang rencananya akan berlangsung pada semester dua di 2018. Dan hasil rumusan pada Kongres Nasional Kebudayaan akan menjadi peraturan pemerintah (PP) yang ditargetkan selesai pada 2019.
Rencana induk pemajuan kebudayaan yang dituangkan dalam PP tersebut, kata Hilmar, akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kebudayaan oleh Bappenas. “Dengan adanya rencana induk, kebudayaan menjadi sektor sendiri di rencana pembangunan nasional,” tuturnya.
Hilmar mengatakan, proses penyusunan rencana induk sengaja dilakukan dari bawah (kabupaten/kota) agar dapat mengakomodasi dan relevan untuk semua lapis masyarakat. “Semua komponen bangsa memiliki tempat dalam pemajuan kebudayaan,” katanya.(kemdikbud.go.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sWFeYk
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyusun rencana induk pemajuan kebudayaan. Rencana induk ini merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang baru saja disahkan Mei 2017.
“Amanatnya rencana induk ini harus selesai dalam waktu dua tahun. Dan di dalamnya nanti semua persoalan terkait pemajuan akan terpetakan beserta usulan penyelesaiannya,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, pada press briefing di Kantor Kemendikbud, Rabu (21/06).
Hilmar mengatakan, dalam menyusun rencana induk ini Kemendikbud menghimpun peta kebudayaan mulai dari tingkat kabupaten/kota. Hal tersebut dikarenakan kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan setiap unsur kebudayaan. Peta yang didapatkan dari kabupaten/kota berisi data, fakta, permasalahan, serta usulan penyelesaian yang dapat dilakukan untuk memajukan kebudayaan. Peta tersebut selanjutnya dirumuskan di tingkat provinsi dengan melibatkan perguruan tinggi.
Rumusan yang dihasilkan di tingkat provinsi akan dibawa ke Kongres Nasional Kebudayaan yang rencananya akan berlangsung pada semester dua di 2018. Dan hasil rumusan pada Kongres Nasional Kebudayaan akan menjadi peraturan pemerintah (PP) yang ditargetkan selesai pada 2019.
Rencana induk pemajuan kebudayaan yang dituangkan dalam PP tersebut, kata Hilmar, akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kebudayaan oleh Bappenas. “Dengan adanya rencana induk, kebudayaan menjadi sektor sendiri di rencana pembangunan nasional,” tuturnya.
Hilmar mengatakan, proses penyusunan rencana induk sengaja dilakukan dari bawah (kabupaten/kota) agar dapat mengakomodasi dan relevan untuk semua lapis masyarakat. “Semua komponen bangsa memiliki tempat dalam pemajuan kebudayaan,” katanya.(kemdikbud.go.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sWFeYk
via IFTTT
Kekurangan Jam Tatap Muka Guru Bisa Dikonversi dengan Kegiatan Lain
from Siap Belajar http://ift.tt/2tzhvuV
via IFTTT
from Siap Belajar http://ift.tt/2tzhvuV
via IFTTT
SCHOOL COUNSELOR - RAFFLES GROUP OF SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SUPERVISOR DIVISI PENDIDIKAN FORMAL (TK,SD,SMK) - SEMARANG - Modern Tadika Puri
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SUPERVISOR DIVISI PENDIDIKAN FORMAL (TK,SD,SMK) - JAKARTA - Modern Tadika Puri
kunjungi sumber
kunjungi sumber
NURSERY TEACHER - LITTLE EDEN KINDERGARTEN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU BIMBINGAN KONSELING - SMA IZADA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN TEACHER - LITTLE EDEN KINDERGARTEN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
3D ART DESIGN TEACHER - Mitra Merpati
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EDUCATION COUNSELLOR - MEC EDUCATION
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU MANDARIN / ASSISTANT GURU MANDARIN FULL TIME / PART TIME - GINGER Mandarin Center
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER - BRAINFIT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER - BRAINFIT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER ASSISTANTS – FOR KELAPA GADING/GRAHA BINTARO/PANTAI INDAH KAPUK - Kiddie Planet (Preschool & Kindergarten)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SALES COUNTER, SALES LAPANGAN - COMPUTER FIRST
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU KOMPUTER (PERMANENT & PART-TIME) - COMPUTER FIRST
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LEAD TEACHER - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU MANDARIN - SEKOLAH NOAH
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SECONDARY DIGITAL MEDIA TEACHER - Springfield School
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ART TEACHER (PRIMARY SCHOOL) - ACS JAKARTA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRESCHOOL TEACHER - Playfield Pratama Jakarta
kunjungi sumber
kunjungi sumber
IT TEACHER FOR SECONDARY - PELANGI KASIH SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU SEJARAH FOR SECONDARY LEVEL - PELANGI KASIH SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Rabu, 21 Juni 2017
LIBRARIAN - DARMAGUNA ABADI MAKMUR SENTOSA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SECONDARY TEACHERS (ENGLISH/HUMANITIES) - DARMAGUNA ABADI MAKMUR SENTOSA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY ART TEACHER - DARMAGUNA ABADI MAKMUR SENTOSA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PBNU Minta Perpres Fokus ke Pendidikan Penguatan Karakter
KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sulton Fathoni, melihat arahan Presiden Joko Widodo untuk pendidikan di Indonesia merupakan penguatan karakter. Maka itu, ia menegaskan PBNU akan mendorong agar Perpres bisa lebih fokus ke penguatan karakter tersebut.
“Jika menyimak penyataan (Rais Aam PBNU) KH Ma’ruf Amin dan rilis Staf Kepresidenan, Presiden fokus kepada penguatan karakter. Jadi, kami mendorong agar Perpres fokus kepada pendidikan penguatan karakter,” kata Sulton saat dihubungi Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (20/6).
Untuk formulanya seperti apa, ia menuturkan, PBNU tentu akan tetap mendorong agar kebijakan yang ada tidak sampai membuat sekolah formal berjalan hingga sore hari. Namun, Sulton mengaku sepakat saja untuk aspek penguatan karakter sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
PBNU berpendapat, lanjut Sulton, sekolah formal sebaiknya berjalan sampai sekitar pukul satu siang. Sehingga, waktu seterusnya bisa diisi pendidikan lain.
Sulton mengungkapkan, PBNU mendorong pukul satu sampai menjelang magrib fokus untuk jam-jam pendidikan keagamaan. “Itu sangat mempengaruhi dan membantu pembentukan karakter anak bangsa,” ujar Sulton.
Terkait Permendikbud No.23 Tahun 2017, ia menegaskan PBNU telah memutuskan menolak kebijakan fullday school atau lima hari sekolah. Sebab, konsekuensi kebijakan itu akan menambah jam pelajaran anak-anak sekolah, tentu akan menjadi sampai sore hari.
Sulton menekankan itu jadi prinsip PBNU, walau nanti dari Permendikbud itu ditarik menjadi Perpres, yang dirasa tidak subtansial. Ia menilai perubahan Permendikbud ke Perpres itu lebih kepada penguatan cakupan dan daya paksa atas satu aturan yang dikeluarkan. “Itu lebih kepada penguatan cakupan dan daya paksa atas satu aturan hirarki suatu negara,” kata Sulton.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sVFVSr
via IFTTT
KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sulton Fathoni, melihat arahan Presiden Joko Widodo untuk pendidikan di Indonesia merupakan penguatan karakter. Maka itu, ia menegaskan PBNU akan mendorong agar Perpres bisa lebih fokus ke penguatan karakter tersebut.
“Jika menyimak penyataan (Rais Aam PBNU) KH Ma’ruf Amin dan rilis Staf Kepresidenan, Presiden fokus kepada penguatan karakter. Jadi, kami mendorong agar Perpres fokus kepada pendidikan penguatan karakter,” kata Sulton saat dihubungi Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (20/6).
Untuk formulanya seperti apa, ia menuturkan, PBNU tentu akan tetap mendorong agar kebijakan yang ada tidak sampai membuat sekolah formal berjalan hingga sore hari. Namun, Sulton mengaku sepakat saja untuk aspek penguatan karakter sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
PBNU berpendapat, lanjut Sulton, sekolah formal sebaiknya berjalan sampai sekitar pukul satu siang. Sehingga, waktu seterusnya bisa diisi pendidikan lain.
Sulton mengungkapkan, PBNU mendorong pukul satu sampai menjelang magrib fokus untuk jam-jam pendidikan keagamaan. “Itu sangat mempengaruhi dan membantu pembentukan karakter anak bangsa,” ujar Sulton.
Terkait Permendikbud No.23 Tahun 2017, ia menegaskan PBNU telah memutuskan menolak kebijakan fullday school atau lima hari sekolah. Sebab, konsekuensi kebijakan itu akan menambah jam pelajaran anak-anak sekolah, tentu akan menjadi sampai sore hari.
Sulton menekankan itu jadi prinsip PBNU, walau nanti dari Permendikbud itu ditarik menjadi Perpres, yang dirasa tidak subtansial. Ia menilai perubahan Permendikbud ke Perpres itu lebih kepada penguatan cakupan dan daya paksa atas satu aturan yang dikeluarkan. “Itu lebih kepada penguatan cakupan dan daya paksa atas satu aturan hirarki suatu negara,” kata Sulton.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sVFVSr
via IFTTT
Ini Contoh Kreativitas Guru dalam Penguatan Pendidikan Karakter
Ia menuturkan, secara total ada sekitar 15-ribu hingga 20-ribu guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia yang telah mengikuti pelatihan PPK. Ditjen GTK juga telah memberikan sekitar 2.000 modul PPK untuk guru. Semua modul tersebut dikembangkan sesuai dengan lima nilai utama karakter prioritas dalam PPK, yaitu religius, nasionalis, integritas, gotong-royong, dan mandiri. Modul-modul tersebut bisa diunduh secara daring melalui laman http://ift.tt/2rX9o9v atau http://ift.tt/2rXnRCi .
from Siap Belajar http://ift.tt/2rX6dPe
via IFTTT
Ia menuturkan, secara total ada sekitar 15-ribu hingga 20-ribu guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia yang telah mengikuti pelatihan PPK. Ditjen GTK juga telah memberikan sekitar 2.000 modul PPK untuk guru. Semua modul tersebut dikembangkan sesuai dengan lima nilai utama karakter prioritas dalam PPK, yaitu religius, nasionalis, integritas, gotong-royong, dan mandiri. Modul-modul tersebut bisa diunduh secara daring melalui laman http://ift.tt/2rX9o9v atau http://ift.tt/2rXnRCi .
from Siap Belajar http://ift.tt/2rX6dPe
via IFTTT
GURU PKN JENJANG SMP DAN SMA - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER/ TEACHER / ASSISTANT TEACHER - TERANG ANAK BANGSA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH PRESCHOOL TEACHER / ASSISTANT TEACHER / CAREGIVER 2017-2018 - SUNSMILE KIDS - GREEN LAKE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
COURSE TEACHER - Phytagoras My Study Club
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU MATEMATIKA / FISIKA UNTUK SMP DAN SMA - GRHA ILMU NEWTON
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHINESE LANGUAGE ASSISTANT TEACHER - RAFFLES HOUSE PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
NATIVE TEACHER - INLINGUA INTERNATIONAL INDONESIA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TRANSLATOR - MUTIARA INDAH ANUGRAH, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SECONDARY BIOLOGY TEACHER - YAYASAN E & P INDONESIA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
JAPANESE INTERPRETER STAFF (CIKARANG AREA) - FUJI BIJAK PRESTASI, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ART TEACHER FOR PRIMARY SCHOOL - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PART TIME MUSIC TEACHER FOR KINDERGARTEN - YAY. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PAHOA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHEMISTRY TEACHER FOR SECONDARY LEVEL - KINDERFIELD SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Selasa, 20 Juni 2017
VISUAL ART TEACHER – LIPPO CIKARANG
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRESCHOOL TEACHER - TOWNFORKIDS INDONESIA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Kemendikbud akan Uji Publik Hari Sekolah
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudaayan (Kemendikbud) akan melakukan uji publik untuk penerapan program penguatan pendidikan karakter (PPK). Dalam melakukan uji publik itu, Kemendikbud akan menggadeng dan melibatkan elemen masyarkat.
Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi Chatarina Mulia Girsang mengatakan PPK yang juga memuat soal ketentuan jumlah hari sekolah dalam sepekan dan lama waktu belajar setiap hari merupakan amanat Nawacita. Pendidikan penguatan karakter bertujuan menyiapkan generasi emas 2045.
“Pemerintah menyasar lima nilai karakter utama yang menjadi target penguatan, yakni, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Repubika, Senin (19/6).
Chatarina juga menegaskan Permendikbud tentang Hari Sekolah masih berlaku sampai digantikan dengan peraturan baru. Aturan tentang hari sekolah merupakan dasar untuk menjalankan program pendidikan penguatan karakter.
Pemerintah berencana mengeluarkan peraturan presiden untuk menguatkan aturan tersebut. Menurut Chatarina Kemdikbud juga sedang melakukan pembahasan penyusunan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang hari sekolah.
Kemendikbud bakal melakukan sinkronisasi dan harmonisasi pembahasan dua petunjuk tersebut dengan peraturan presiden yang sedang disusun. “Tentu kita akan melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam setiap penyusunan drafnya,” ujar Chatarina.
Chatarina menerangkan Kemendikbud juga segera menyampaikan izin prakarsa tentang peraturan presiden penguatan pendidikan karakter kepada Kementerian Sekretariat Negara.
“Ini arahan dari Presiden. Saya kira prosedurnya akan berbeda dengan yang umum. Tim dari biro hukum dan organisasi dan staf ahli bidang regulasi sedang menyusun dokumennya,” kata dia.
Menurut Chatarina, setidaknya terdapat 8 ribuan sekolah yang telah mendapatkan pelatihan penerapan praktik PPK dari Kemendikbud sejak 2016. Ia berharap PPK mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri.
Pengoptimalan beraneka sumber-sumber belajar menjadi salah satu pokok penting penerapan PPK. Siswa tidak harus belajar di dalam kelas, tetapi juga di luar sekolah.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2tr8QuM
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudaayan (Kemendikbud) akan melakukan uji publik untuk penerapan program penguatan pendidikan karakter (PPK). Dalam melakukan uji publik itu, Kemendikbud akan menggadeng dan melibatkan elemen masyarkat.
Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi Chatarina Mulia Girsang mengatakan PPK yang juga memuat soal ketentuan jumlah hari sekolah dalam sepekan dan lama waktu belajar setiap hari merupakan amanat Nawacita. Pendidikan penguatan karakter bertujuan menyiapkan generasi emas 2045.
“Pemerintah menyasar lima nilai karakter utama yang menjadi target penguatan, yakni, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Repubika, Senin (19/6).
Chatarina juga menegaskan Permendikbud tentang Hari Sekolah masih berlaku sampai digantikan dengan peraturan baru. Aturan tentang hari sekolah merupakan dasar untuk menjalankan program pendidikan penguatan karakter.
Pemerintah berencana mengeluarkan peraturan presiden untuk menguatkan aturan tersebut. Menurut Chatarina Kemdikbud juga sedang melakukan pembahasan penyusunan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang hari sekolah.
Kemendikbud bakal melakukan sinkronisasi dan harmonisasi pembahasan dua petunjuk tersebut dengan peraturan presiden yang sedang disusun. “Tentu kita akan melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam setiap penyusunan drafnya,” ujar Chatarina.
Chatarina menerangkan Kemendikbud juga segera menyampaikan izin prakarsa tentang peraturan presiden penguatan pendidikan karakter kepada Kementerian Sekretariat Negara.
“Ini arahan dari Presiden. Saya kira prosedurnya akan berbeda dengan yang umum. Tim dari biro hukum dan organisasi dan staf ahli bidang regulasi sedang menyusun dokumennya,” kata dia.
Menurut Chatarina, setidaknya terdapat 8 ribuan sekolah yang telah mendapatkan pelatihan penerapan praktik PPK dari Kemendikbud sejak 2016. Ia berharap PPK mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri.
Pengoptimalan beraneka sumber-sumber belajar menjadi salah satu pokok penting penerapan PPK. Siswa tidak harus belajar di dalam kelas, tetapi juga di luar sekolah.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2tr8QuM
via IFTTT
26.369 Siswa di Jabar Diterima di SMK Negeri Lewat PPDB Jalur Nonakademis
SEBANYAK 26.369 siswa dinyatakan diterima dalam PPDB PPDB SMK Jawa Barat jalur nonakademis. Jumlah tersebut sekitar 59 persen dari total pendaftar sebanyak 44.818 peserta didik.
PPDB SMK jalur nonakademis ini didominasi siswa kurang mampu. Dari semua pendaftar, 87,6 persen merupakan siswa kurang mampu. Dinas pendidikan Jawa Barat menjamin siswa miskin tetap sekolah. Mereka yang sekolah di SMA dan SMK, negeri maupun swasta, akan dibiayai Pemerintah.
“Sehingga saya instruksikan tidak boleh ada sekolah yang menolak siswa miskin,” ujar Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi dalam jumpa wartawan di Oak Tree Premier Hotel Jalan Jawa, Selasa, 20 Juni 2017.
Ia menyebutkan pendaftar untuk jalur afirmasi rawan melanjutkan pendidikan melampaui 20% yang ditetapkan. Meskipun demikian, tetap akan difasilitasi oleh dinas. Hadadi menyebutkan Pemerintah menjamin semua siswa dapat melanjutkan pendidikan.
PPDB SMK jalur non akademis diikuti oleh 279 SMK dari 279 SMK di 27 kabupaten/kota di Jabar. SMK Negeri 1 Karawang menjadi SMK yang paling diminati, dengan 904 pendaftar. Disusul oleh SMKN 1 Rengasdengklok dengan 857 pendaftar.
Jumlah pendaftar mencapai 44.818 peserta didik. Sebanyak 87,6 persen berasal dari siswa kurang mampu. Sisanya menggunakan jalur prestasi, UU Guru, MoU dan, inklusif
Pendaftar terbanyak berasal dari Kota Bandung (5.915 peserta). Disusul oleh Kabupaten Karawang (4.706 peserta). Sementara pendaftar paling rendah dari Kabupaten Pangandaran (354 peserta).(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sRCUTl
via IFTTT
SEBANYAK 26.369 siswa dinyatakan diterima dalam PPDB PPDB SMK Jawa Barat jalur nonakademis. Jumlah tersebut sekitar 59 persen dari total pendaftar sebanyak 44.818 peserta didik.
PPDB SMK jalur nonakademis ini didominasi siswa kurang mampu. Dari semua pendaftar, 87,6 persen merupakan siswa kurang mampu. Dinas pendidikan Jawa Barat menjamin siswa miskin tetap sekolah. Mereka yang sekolah di SMA dan SMK, negeri maupun swasta, akan dibiayai Pemerintah.
“Sehingga saya instruksikan tidak boleh ada sekolah yang menolak siswa miskin,” ujar Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi dalam jumpa wartawan di Oak Tree Premier Hotel Jalan Jawa, Selasa, 20 Juni 2017.
Ia menyebutkan pendaftar untuk jalur afirmasi rawan melanjutkan pendidikan melampaui 20% yang ditetapkan. Meskipun demikian, tetap akan difasilitasi oleh dinas. Hadadi menyebutkan Pemerintah menjamin semua siswa dapat melanjutkan pendidikan.
PPDB SMK jalur non akademis diikuti oleh 279 SMK dari 279 SMK di 27 kabupaten/kota di Jabar. SMK Negeri 1 Karawang menjadi SMK yang paling diminati, dengan 904 pendaftar. Disusul oleh SMKN 1 Rengasdengklok dengan 857 pendaftar.
Jumlah pendaftar mencapai 44.818 peserta didik. Sebanyak 87,6 persen berasal dari siswa kurang mampu. Sisanya menggunakan jalur prestasi, UU Guru, MoU dan, inklusif
Pendaftar terbanyak berasal dari Kota Bandung (5.915 peserta). Disusul oleh Kabupaten Karawang (4.706 peserta). Sementara pendaftar paling rendah dari Kabupaten Pangandaran (354 peserta).(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sRCUTl
via IFTTT
English Language Teacher (Secondary Level) - STARS SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHERS (EARLY CHILDHOOD, ELEMENTARY & MIDDLE SCHOOL PROGRAM) - HIGHSCOPE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PHYSICS TEACHER (Junior / Senior High School) - YAYASAN TUNAS MANUNGGAL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
STUDENT'S COUNSELOR - KINDERFIELD SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN CHINESE LANGUAGE DEVELOPMENT STAFF - KINDERFIELD SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MUSIC TEACHER - KINDERFIELD SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY ASSISTANT TEACHER - GLOBAL JAYA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TENAGA PENGAJAR - HELPMATE COURSE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER/GURU MANDARIN - Xinle Learning Centre
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MUSIC TEACHER - TBB Christian School
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHEMISTRY JUNIOR/SENIOR HIGH TEACHER - YAY. BUDDHIS THERAVADA INDONESIA (NARADA SCHOOL)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CHEMISTRY TEACHER - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
VICE PRINCIPAL FOR EARLY CHILDHOOD - SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
BUSINESS STUDIES TEACHER (SECONDARY SCHOOL) - ACS JAKARTA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MUSIC TEACHER - BINA PUTERA RAYA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRESCHOOL & KINDERGARTEN TEACHER - TUTOR TIME INTERNATIONAL PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
INTERNATIONAL MONTESSORI PRESCHOOL TEACHER KELAPA GADING & PIK - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LEAD TEACHER - SUMBER PANCARAN HIKMAT, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRESCHOOL ENGLISH TEACHER - SUNSMILE KIDS PRE-SCHOOL KELAPA GADING
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Primary Teacher (SIS CILEGON) - SIS Group of Schools
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) - SMP / SMA cahaya rancamaya
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ASISTEN GURU TAMAN KANAK KANAK - JAKARTA JAPANESE SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SCHOOL COUNSELOR - SIS Group of Schools
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Senin, 19 Juni 2017
ENGLISH TEACHER FOR KINDERGARTEN - Sekolah Kristen Tunas Bangsa
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY TEACHER - Sekolah Kristen Tunas Bangsa
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Mahasiswa UGM Ciptakan Mainan Anak Inovatif untuk Belajar Matematika
MAHASISWA UGM menciptakan mainan berupa perpaduan jenga dan lego sebagai sarana pembelajaran matematika bagi anak. Mainan yang diberi nama JENGGO ini merupakan karya inovasi dari Anggita Windi Tiasari (FMIPA), Meilinda Chrisdian Pertiwi (FMIPA), Safita Ema Amalia (FMIPA), Galih Yudithya Utama (FMIPA), dan Micahel Sigit Wicaksono Anugrah Kristanto (FTP).
Pembuatan JENGGO dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa matematika merupakan ilmu yang diterapkan pada berbagai disiplin ilmu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa matematika cukup penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tim beranggapan bahwa pemahaman ilmu matematika akan lebih baik diajarkan sejak usia dini, terutama bagi anak di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP. Dengan begitu, pada jenjang studi selanjutnya mereka akan lebih mudah mempelajari ilmu matematika.
“Matematika sudah mulai dikenalkan sejak usia anak-anak masih dini. Namun banyak yang menganggap matematika sulit dan menjadikannya sebagai momok,” ujar Meilinda.
Menurutnya, anak-anak cenderung lebih suka bermain daripada belajar kontradiktif. Selain itu, masa anak-anak adalah masa yang baik untuk belajar. Hal tersebut menginspirasi Meilinda dan tim untuk membuat sebuah alat peraga edukasi(APE).
Kelebihan alat ini adalah dapat membuat anak-anak bermain sambil belajar. Menurut Meilinda, matematika sebenarnya sudah cukup familiar sejak usia dini. Namun anggapan bahwa matematika sulit menyebabkan anak-anak menjadi malas belajar dan cenderung menghindari matematika.
“Anak-anak terkadang lebih suka bermain daripada belajar,” kata Meilinda. JENGGO memiliki bentuk seperti jenga dengan inovasi pada pewarnaan balok yang diharapkan menjadi salah satu daya tarik anak-anak untuk ikut bermain.
Selain itu, inovasi juga diberikan pada bentuk balok yang dapat dilepas pasang seperti lego. Balok yang dilepas pasang ini memiliki lima varian bentuk, yaitu segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran genjang dan bujur sangkar. Inovasi ini sekaligus memberi pengetahuan pada anak-anak mengenai macam bangun datar yang umum diketahui.
Kelebihan produk JENGGO dibandingkan dengan produk jenga yang telah ada sebelumnya adalah adanya balok yang dapat dilepas pasang. Selain itu, ada kartu petunjuk bermain yang universal namun unik. “Universal yang dimaksud yakni dapat digunakan oleh anak PAUD hingga SMP yang masing-masing memiliki aturan permainan dan dapat disesuaikan umur atau jenjang sekolah,” tutur Meilinda.
Cara bermain JENGGO pun cukup mudah dan dapat dimainkan bersama dua atau lebih pemain. Langkah pertama, tiap tiga balok disusun rapi ke atas, kemudian dua dadu dikocok. Kemudian, pemain mengambil kartu petunjuk bermain, sekaligus mengambil balok sesuai angka hasil pengerjaan petunjuk di kartu.
Setelah itu, ditaruh di lapisan jenggo paling atas, begitu seterusnya hingga roboh. “Apabila pemain mendapat balok lepas pasang maka ia harus menyebutkan bangun datar di balok tersebut,” ujar Meilinda.
JENGGO dapat digunakan oleh anak-anak jenjang PAUD hingga SMP dan dapat digunakan sebagai pendamping guru untuk mengajar. Dengan adanya inovasi JENGGO, tim berharap dapat berkontribusi untuk negeri melalui hal-hal sederhana.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rKjS0F
via IFTTT
MAHASISWA UGM menciptakan mainan berupa perpaduan jenga dan lego sebagai sarana pembelajaran matematika bagi anak. Mainan yang diberi nama JENGGO ini merupakan karya inovasi dari Anggita Windi Tiasari (FMIPA), Meilinda Chrisdian Pertiwi (FMIPA), Safita Ema Amalia (FMIPA), Galih Yudithya Utama (FMIPA), dan Micahel Sigit Wicaksono Anugrah Kristanto (FTP).
Pembuatan JENGGO dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa matematika merupakan ilmu yang diterapkan pada berbagai disiplin ilmu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa matematika cukup penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tim beranggapan bahwa pemahaman ilmu matematika akan lebih baik diajarkan sejak usia dini, terutama bagi anak di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP. Dengan begitu, pada jenjang studi selanjutnya mereka akan lebih mudah mempelajari ilmu matematika.
“Matematika sudah mulai dikenalkan sejak usia anak-anak masih dini. Namun banyak yang menganggap matematika sulit dan menjadikannya sebagai momok,” ujar Meilinda.
Menurutnya, anak-anak cenderung lebih suka bermain daripada belajar kontradiktif. Selain itu, masa anak-anak adalah masa yang baik untuk belajar. Hal tersebut menginspirasi Meilinda dan tim untuk membuat sebuah alat peraga edukasi(APE).
Kelebihan alat ini adalah dapat membuat anak-anak bermain sambil belajar. Menurut Meilinda, matematika sebenarnya sudah cukup familiar sejak usia dini. Namun anggapan bahwa matematika sulit menyebabkan anak-anak menjadi malas belajar dan cenderung menghindari matematika.
“Anak-anak terkadang lebih suka bermain daripada belajar,” kata Meilinda. JENGGO memiliki bentuk seperti jenga dengan inovasi pada pewarnaan balok yang diharapkan menjadi salah satu daya tarik anak-anak untuk ikut bermain.
Selain itu, inovasi juga diberikan pada bentuk balok yang dapat dilepas pasang seperti lego. Balok yang dilepas pasang ini memiliki lima varian bentuk, yaitu segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran genjang dan bujur sangkar. Inovasi ini sekaligus memberi pengetahuan pada anak-anak mengenai macam bangun datar yang umum diketahui.
Kelebihan produk JENGGO dibandingkan dengan produk jenga yang telah ada sebelumnya adalah adanya balok yang dapat dilepas pasang. Selain itu, ada kartu petunjuk bermain yang universal namun unik. “Universal yang dimaksud yakni dapat digunakan oleh anak PAUD hingga SMP yang masing-masing memiliki aturan permainan dan dapat disesuaikan umur atau jenjang sekolah,” tutur Meilinda.
Cara bermain JENGGO pun cukup mudah dan dapat dimainkan bersama dua atau lebih pemain. Langkah pertama, tiap tiga balok disusun rapi ke atas, kemudian dua dadu dikocok. Kemudian, pemain mengambil kartu petunjuk bermain, sekaligus mengambil balok sesuai angka hasil pengerjaan petunjuk di kartu.
Setelah itu, ditaruh di lapisan jenggo paling atas, begitu seterusnya hingga roboh. “Apabila pemain mendapat balok lepas pasang maka ia harus menyebutkan bangun datar di balok tersebut,” ujar Meilinda.
JENGGO dapat digunakan oleh anak-anak jenjang PAUD hingga SMP dan dapat digunakan sebagai pendamping guru untuk mengajar. Dengan adanya inovasi JENGGO, tim berharap dapat berkontribusi untuk negeri melalui hal-hal sederhana.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rKjS0F
via IFTTT
Tahun Ajaran Baru, Purwakarta Terapkan Sekolah Berbasis Alam
PEMKAB Purwakarta akan berlakukan kebijakan setiap sekolah harus berbasis alam. Kebijakan ini, berlaku mulai tahun ajaran baru 2017/2018. Dengan sekolah berbasis alam ini, diharapkan lembaga pendidikan tersebut bisa lebih melahirkan generasi cerdas berkarakter, serta tak melupakan alamnya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, alam merupakan laboratorium terbesar yang pernah ada. Semuanya dibisa digali, diteliti, dan dipelajari. Dengan memelajari alam, maka para akan kaya raya dengan ilmu pengetahuan. Karena itu, sekolah di Purwakarta mulai ajaran baru harus kembali ke alam.
“Dengan dikenalkannya alam kepada pelajar, diharapkan mereka bisa mencintai lingkungannya. Minimal kebersihan lingkungan mereka tinggal tetap dijaga,” ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (18/6).
Menurut Dedi, saat ini, memang sejumlah sekolah sudah menggalakan untuk kembali ke alam. Yakni, ada yang berbasis pertanian, perkebunan dan peternakan. Jadi, anak-anak dididik untuk belajar menanam padi, sayur mayur, serta beternak hewan.
Bahkan, sekolah yang tak memiliki lahan luas, anak-anaknya diharuskan membawa pohon sayur mayur untuk ditanam di pot. Seperti, pohon cabai, tomat, bawang merah dan lainnya. Dengan kondisi ini, diharapkan anak-anak gemar bercocok tanam dan beternak.
Jika anak-anak tak diajarkan mengenai alam sejak dini, lanjut Dedi, ke depannya akan repot. Sebab, mereka hanya akan tahu hasil, tanpa merasakan prosesnya. Maksudnya, anak-anak hanya akan tahu memakan nasinya. Tanpa mereka tahu bagaimana panas dan getirnya menjadi petani, saat mulai menggarap lahan hingga panen. “Kita ingin anak-anak ini menghargai proses. Jangan sampai mereka jadi generasi konsumtif,” ujar Dedi.
Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, saat ini sudah banyak sekolah yang setiap Hari Rabu belajar di luar kelas. Yaitu, gurunya mengajak anak-anak untuk bermain di taman, sawah, kebun dan lainnya. “Mereka sudah belajar di alam sekali dalam sepekan,” ujarnya.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rPjF7X
via IFTTT
PEMKAB Purwakarta akan berlakukan kebijakan setiap sekolah harus berbasis alam. Kebijakan ini, berlaku mulai tahun ajaran baru 2017/2018. Dengan sekolah berbasis alam ini, diharapkan lembaga pendidikan tersebut bisa lebih melahirkan generasi cerdas berkarakter, serta tak melupakan alamnya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, alam merupakan laboratorium terbesar yang pernah ada. Semuanya dibisa digali, diteliti, dan dipelajari. Dengan memelajari alam, maka para akan kaya raya dengan ilmu pengetahuan. Karena itu, sekolah di Purwakarta mulai ajaran baru harus kembali ke alam.
“Dengan dikenalkannya alam kepada pelajar, diharapkan mereka bisa mencintai lingkungannya. Minimal kebersihan lingkungan mereka tinggal tetap dijaga,” ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (18/6).
Menurut Dedi, saat ini, memang sejumlah sekolah sudah menggalakan untuk kembali ke alam. Yakni, ada yang berbasis pertanian, perkebunan dan peternakan. Jadi, anak-anak dididik untuk belajar menanam padi, sayur mayur, serta beternak hewan.
Bahkan, sekolah yang tak memiliki lahan luas, anak-anaknya diharuskan membawa pohon sayur mayur untuk ditanam di pot. Seperti, pohon cabai, tomat, bawang merah dan lainnya. Dengan kondisi ini, diharapkan anak-anak gemar bercocok tanam dan beternak.
Jika anak-anak tak diajarkan mengenai alam sejak dini, lanjut Dedi, ke depannya akan repot. Sebab, mereka hanya akan tahu hasil, tanpa merasakan prosesnya. Maksudnya, anak-anak hanya akan tahu memakan nasinya. Tanpa mereka tahu bagaimana panas dan getirnya menjadi petani, saat mulai menggarap lahan hingga panen. “Kita ingin anak-anak ini menghargai proses. Jangan sampai mereka jadi generasi konsumtif,” ujar Dedi.
Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, saat ini sudah banyak sekolah yang setiap Hari Rabu belajar di luar kelas. Yaitu, gurunya mengajak anak-anak untuk bermain di taman, sawah, kebun dan lainnya. “Mereka sudah belajar di alam sekali dalam sepekan,” ujarnya.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rPjF7X
via IFTTT
Penerapan Sekolah Lima Hari Sepekan Ditangguhkan
PENERAPAN kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan ditangguhkan karena Presiden Joko Widodo menghendaki dibuatnya peraturan presiden terlebih dahulu. Hal tersebut terungkap ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin bertemu dengan presiden, Senin 19 Juni 2017.
Seusai bertemu dengan presiden, Ma’ruf Amin menyampaikan pernyataan pers di Kantor Presiden. Saat itu, hanya Ma’ruf yang menyampaikan pernyataan. Sementara Muhadjir yang berdiri di samping Ma’ruf, tidak memberikan pernyataan pers sama sekali.
Ma’ruf mengatakan, presiden sangat merespons aspirasi yang berkembang di masyarakat terkait kebijakan sekolah lima hari. Presiden juga dikatakannya memahami yang menjadi keinginan masyarakat dan ormas-ormas islam terkait kebijakan lima hari sekolah.
Oleh karena itu, katanya, presiden akan menata ulang regulasi sekolah lima hari. Awalnya, kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. “Presiden akan meningkatkan regulasinya. Dari yang semula permen, mungkin akan ditingkatkan menjadi peraturan presiden,” tuturnya.
Dalam menyusun perpres ini, kata Ma’ruf, banyak elemen masyarakat yang dilibatkan. Selain kemendikbud, kemenag, dan kemendagri, yang mewakili pemerintah, pembahasannya juga akan melibatkan ormas islam seperti MUI, NU, Muhammadiyah serta ormas-ormas lainnya.
Penguatan madrasah diniyah
Ma’ruf menambahkan, aturan baru itu juga nantinya akan melakukan penguatan terhadap posisi madrasah diniyah. Tidak hanya dilindungi, katanya, tapi juga dikuatkan. Cakupannya pun direncanakan meluas, mencakup juga pengakalan terhadap paham-paham radikalisme.
“Karena itu, mungkin judulnya akan diganti. Bukan lima hari sekolah, tapi mungkin pendidikan penguatan karakter,” katanya.
Ma’ruf mengharapkan, perpres tersebut segera terbit. Dengan demikian, suasana dinilainya akan menjadi harmonis, tenang dan tidak ada masalah lagi.
Menyinggung apakah perpres ini nantinya akan sama secara konsep dengan Permen No 23 Tahun 2017, terutama soal waktu sekolah dan jam kerja guru, Ma’ruf hanya mengembalikan jawabannya kepada menunggu penyusunan perpres rampung. “Kita tunggu perpres dulu. Nanti perpres yang akan menentukan,” katanya.(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2tHtAOe
via IFTTT
PENERAPAN kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan ditangguhkan karena Presiden Joko Widodo menghendaki dibuatnya peraturan presiden terlebih dahulu. Hal tersebut terungkap ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin bertemu dengan presiden, Senin 19 Juni 2017.
Seusai bertemu dengan presiden, Ma’ruf Amin menyampaikan pernyataan pers di Kantor Presiden. Saat itu, hanya Ma’ruf yang menyampaikan pernyataan. Sementara Muhadjir yang berdiri di samping Ma’ruf, tidak memberikan pernyataan pers sama sekali.
Ma’ruf mengatakan, presiden sangat merespons aspirasi yang berkembang di masyarakat terkait kebijakan sekolah lima hari. Presiden juga dikatakannya memahami yang menjadi keinginan masyarakat dan ormas-ormas islam terkait kebijakan lima hari sekolah.
Oleh karena itu, katanya, presiden akan menata ulang regulasi sekolah lima hari. Awalnya, kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. “Presiden akan meningkatkan regulasinya. Dari yang semula permen, mungkin akan ditingkatkan menjadi peraturan presiden,” tuturnya.
Dalam menyusun perpres ini, kata Ma’ruf, banyak elemen masyarakat yang dilibatkan. Selain kemendikbud, kemenag, dan kemendagri, yang mewakili pemerintah, pembahasannya juga akan melibatkan ormas islam seperti MUI, NU, Muhammadiyah serta ormas-ormas lainnya.
Penguatan madrasah diniyah
Ma’ruf menambahkan, aturan baru itu juga nantinya akan melakukan penguatan terhadap posisi madrasah diniyah. Tidak hanya dilindungi, katanya, tapi juga dikuatkan. Cakupannya pun direncanakan meluas, mencakup juga pengakalan terhadap paham-paham radikalisme.
“Karena itu, mungkin judulnya akan diganti. Bukan lima hari sekolah, tapi mungkin pendidikan penguatan karakter,” katanya.
Ma’ruf mengharapkan, perpres tersebut segera terbit. Dengan demikian, suasana dinilainya akan menjadi harmonis, tenang dan tidak ada masalah lagi.
Menyinggung apakah perpres ini nantinya akan sama secara konsep dengan Permen No 23 Tahun 2017, terutama soal waktu sekolah dan jam kerja guru, Ma’ruf hanya mengembalikan jawabannya kepada menunggu penyusunan perpres rampung. “Kita tunggu perpres dulu. Nanti perpres yang akan menentukan,” katanya.(pikiran-rakyat.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2tHtAOe
via IFTTT
Chinese Typer by laptop ä¸æ–‡æ‰“å—员 - HUAWEI TECH INVESTMENT, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY SCHOOL - VISUAL ARTS TEACHER - SEKOLAH VICTORY PLUS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
REGIONAL MARKETING EXECUTIVE - Yes RTO
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EDUCATION COUNSELLOR - MEC EDUCATION
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER - BRAINFIT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TEACHER - BRAINFIT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
3D ART DESIGN TEACHER - Mitra Merpati
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SALES COUNTER, SALES LAPANGAN - COMPUTER FIRST
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU KOMPUTER (PERMANENT & PART-TIME) - COMPUTER FIRST
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TEACHER / TRANSLATOR - YAY PENDIDIKAN PELITA DUA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER - PHARMACY - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER ( INFORMATION SYSTEMS, INFORMATICS, COMPUTER TECHNOLOGY ) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER- BUSINESS SCHOOL - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER FOR POLITICAL SCIENCE, INTERNATIONAL RELATION - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
HR ANALYST - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MARKETING - YAY. ERTA LENTERA ABIPRAYA
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH TEACHERS FOR EF SCHOOLS IN CENGKARENG - ENGLISH FIRST - CENGKARENG
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER OF LAW (HUKUM KENOTARIATAN, BISNIS, DLL) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER FOR NURSING - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER, FACULTY OF COMPUTER SCIENCE - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
CELLO LECTURER (MUSIC) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER OF HOSPITALITY MANAGEMENT & TOURISM (PASTRY, KITCHEN, FRONT OFFICER OR TICKETING) - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER OF PSYCHOLOGY - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
LECTURER, FACULTY OF COMPUTER SCIENCE - YAY. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
BUDDHIST RELIGIOUS TEACHER - SEKOLAH PERKUMPULAN MANDIRI (SPM)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY SCIENCE TEACHER - KANAAN GLOBAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SCIENCE TEACHERS (MATHS, PHYSICS, CHEMISTRY, BIOLOGY) - KANAAN GLOBAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
BUSINESS STUDIES, ECONOMICS, & ACCOUNTING TEACHER (IGCSE – A LEVEL) - KANAAN GLOBAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
FEMALE- FULL TIME ASSISTANT TEACHERS - RAFFLES HOUSE PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRIMARY AND JUNIOR HIGH COORDINATOR MANAGERIAL in EDUCATION INSTITUTION– CODE: PJC - TEACH INDONESIA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
High School English Teacher - Charisma Global School
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Minggu, 18 Juni 2017
MANDARIN TRANSLATOR - MUTIARA INDAH ANUGRAH, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN TRANSLATOR - MUTIARA INDAH ANUGRAH, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SECONDARY MATHEMATICS TEACHER - PENABUR INTERNATIONAL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Penguatan Karakter Siswa Tidak Harus dengan Full Day School
KETUA Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menilai kebijakan Program Penguatan Karakter lima hari belajar per minggu ataua full day school pada tahun 2017/2018 jangan sampai menimbulkan keresahan di masyarakat, apalagi sudah muncul sejumlah penolakan elemen masyarakat.
“Tentu kita memberikan perhatian serius terkait hal ini, niat baik memajukan pendidikan di Indonesia harus kita dukung. Namun sejauh mana Kemdikbud telah mengkaji kebijakan tersebut, apakah sudah secara komprehensif atau belum,” kata Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas di Jakarta, Minggu (18/6/2017).
Dia menilai, membangun karakter anak didik di sekolah tidak serta merta menambah jam belajar siswa dan justru mengorbankan waktu bersosialisasi bersama lingkungan dan bersama keluarga.
Ibas menjelaskan saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI pada Selasa 13 Juni 2017, Mendikbud RI Muhadjir Effendi telah menyatakan bahwa ada kesalahpahaman sejumlah elemen masyarakat terhadap rencana kebijakan tersebut.
“Saat itu, Mendikbud menjamin bahwa kebijakan tersebut tidak akan membuat sistem belajar Madrasah Diniyah terganggu,” ujar Ibas.
Peraturan Mendikbud RI Nomor 23 tentang Hari Sekolah telah ditandangani oleh Mendikbud pada tanggal 12 Juni yang lalu.
Ibas menjelaskan meskipun saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI tanggal 13 Juni 2017 yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, Mendikbud hanya menjelaskan secara lisan tentang rencana kebijakan tersebut.
Disampaikan bahwa, Permen tersebut belum diimplementasikan karena masih menunggu tahapan proses dengan Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementrian Hukum dan HAM RI.
“Sudah cukup jelas, bahwa sosialisasi dan kordinasi menuju implementasi program tersebut masih perlu dimaksimalkan,” kata Ibas.
Anggota Komisi X DPR RI itu menilai Kemdikbud perlu melakukan sejumlah usaha khususnya dengan ormas ormas Islam seperti MUI, NU dan Muhammadiyah, maupun dengan para kepala daerah.
Menurut dia, saat ini ada puluhan ribu Madrasah Diniyah dengan puluhan juta muridnya yang belajar dari pukul 13.00 hingga 17.00 setiap harinya dan juga mempunyai payung hukum yang telah diatur oleh Kementerian Agama RI.
“Saya mengingatkan agar Kemdikbud terus melakukan sosialisasi secara maksimal dan melakukan sinkronisasi kebijakan sesuai dengan aspirasi sejumlah elemen terkait kebijakan tersebut,” ujarnya.
Ibas mempersilakan ada rembug pendidikan nasional agar sinkron antarlembaga, antar aturan agar tidak menimbulkan kekhawatiran.
Ibas juga mendorong kebijakan sistem sekolah delapan jam tidak memberatkan pihak sekolah seperti guru, orangtua dan anak didik selain memaksimalkan sosialisasi dan mendengarkan aspirasi elemen masyarakat.
“Keberpihakan kepala orang tua dan siswa harus diperhatikan. Jelas jangan sampai menambah beban anggaran sekolah yang pada akhirnya membebani orang tua siswa sehingga harus jelas target dalam setiap tahapannya,” ujarnya.(news.okezone.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2ti9BWX
via IFTTT
KETUA Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menilai kebijakan Program Penguatan Karakter lima hari belajar per minggu ataua full day school pada tahun 2017/2018 jangan sampai menimbulkan keresahan di masyarakat, apalagi sudah muncul sejumlah penolakan elemen masyarakat.
“Tentu kita memberikan perhatian serius terkait hal ini, niat baik memajukan pendidikan di Indonesia harus kita dukung. Namun sejauh mana Kemdikbud telah mengkaji kebijakan tersebut, apakah sudah secara komprehensif atau belum,” kata Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas di Jakarta, Minggu (18/6/2017).
Dia menilai, membangun karakter anak didik di sekolah tidak serta merta menambah jam belajar siswa dan justru mengorbankan waktu bersosialisasi bersama lingkungan dan bersama keluarga.
Ibas menjelaskan saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI pada Selasa 13 Juni 2017, Mendikbud RI Muhadjir Effendi telah menyatakan bahwa ada kesalahpahaman sejumlah elemen masyarakat terhadap rencana kebijakan tersebut.
“Saat itu, Mendikbud menjamin bahwa kebijakan tersebut tidak akan membuat sistem belajar Madrasah Diniyah terganggu,” ujar Ibas.
Peraturan Mendikbud RI Nomor 23 tentang Hari Sekolah telah ditandangani oleh Mendikbud pada tanggal 12 Juni yang lalu.
Ibas menjelaskan meskipun saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI tanggal 13 Juni 2017 yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, Mendikbud hanya menjelaskan secara lisan tentang rencana kebijakan tersebut.
Disampaikan bahwa, Permen tersebut belum diimplementasikan karena masih menunggu tahapan proses dengan Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementrian Hukum dan HAM RI.
“Sudah cukup jelas, bahwa sosialisasi dan kordinasi menuju implementasi program tersebut masih perlu dimaksimalkan,” kata Ibas.
Anggota Komisi X DPR RI itu menilai Kemdikbud perlu melakukan sejumlah usaha khususnya dengan ormas ormas Islam seperti MUI, NU dan Muhammadiyah, maupun dengan para kepala daerah.
Menurut dia, saat ini ada puluhan ribu Madrasah Diniyah dengan puluhan juta muridnya yang belajar dari pukul 13.00 hingga 17.00 setiap harinya dan juga mempunyai payung hukum yang telah diatur oleh Kementerian Agama RI.
“Saya mengingatkan agar Kemdikbud terus melakukan sosialisasi secara maksimal dan melakukan sinkronisasi kebijakan sesuai dengan aspirasi sejumlah elemen terkait kebijakan tersebut,” ujarnya.
Ibas mempersilakan ada rembug pendidikan nasional agar sinkron antarlembaga, antar aturan agar tidak menimbulkan kekhawatiran.
Ibas juga mendorong kebijakan sistem sekolah delapan jam tidak memberatkan pihak sekolah seperti guru, orangtua dan anak didik selain memaksimalkan sosialisasi dan mendengarkan aspirasi elemen masyarakat.
“Keberpihakan kepala orang tua dan siswa harus diperhatikan. Jelas jangan sampai menambah beban anggaran sekolah yang pada akhirnya membebani orang tua siswa sehingga harus jelas target dalam setiap tahapannya,” ujarnya.(news.okezone.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2ti9BWX
via IFTTT
TEACHER (IS & PKn Teacher) - LENTERA KASIH INTERNASIONAL, PT (SEKOLAH)
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATHEMATICS TEACHER PRIMARY KELAPA GADING - MONTESSORI GADING PERMATA SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Librarian - PENABUR INTERNATIONAL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MANDARIN PRESCHOOL TEACHER - TUTOR TIME KELAPA GADING
kunjungi sumber
kunjungi sumber
MATH TEACHER FOR CHRISTIAN INTERNATIONAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
FINANCE / ACCOUNTING STAFF FOR CHRISTIAN INTERNATIONAL SCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
TUTOR/TEACHER (FULL-TIME AND PART-TIME) - ACE LEARNING CENTRE
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ASSISTANT TEACHER - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
SALES & MARKETING (JAPANESE SPEAKER) - NIPPON EXPRESS INDONESIA, PT
kunjungi sumber
kunjungi sumber
ENGLISH TEACHER FOR KINDERGARTEN - LITTLE EDEN KINDERGARTEN
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU BAHASA INDONESIA - IPH SCHOOLS
kunjungi sumber
kunjungi sumber
KINDERGARTEN SCHOOL TEACHER & ASSISTANT (Code: KG) - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN BUAH HATI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
EXTRACURRICULAR TEACHERS (CODE : EXCUR) - YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN BUAH HATI
kunjungi sumber
kunjungi sumber
GURU MANDARIN / ASSISTANT GURU MANDARIN FULL TIME / PART TIME - GINGER Mandarin Center
kunjungi sumber
kunjungi sumber
PRINCIPAL OF PRESCHOOL & KINDERGARTEN - KINDERWORLD MONTESTORI PRESCHOOL
kunjungi sumber
kunjungi sumber
Sabtu, 17 Juni 2017
Tunjangan Guru Non-PNS Cair Pekan Ini
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut tunjangan profesi guru untuk guru bukan PNS cair pekan ini. Pemerintah mempercepat pencairan karena mendekati momen Hari Raya Idul Fitri.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan TPG seharusnya cair pada Juli mendatang. Ia menargetkan, maksimal pencairan TPG yakni pada Senin atau Selasa pekan depan.
“Guru non-PNS minggu ini sudah cair duitnya,” kata dia di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6).
Pria yang akrab disapa Pranata itu berharap, percepatan pencairan ini dapat memantik pemerintah daerah untuk melakukan hal serupa terhadap guru PNS.
Pemerintah menganggarkan Rp 2,8 triliun untuk tunjangan 216.857 guru bukan PNS. Anggaran itu dialokasikan dalam empat kali pencairan.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sCEbwz
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut tunjangan profesi guru untuk guru bukan PNS cair pekan ini. Pemerintah mempercepat pencairan karena mendekati momen Hari Raya Idul Fitri.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan TPG seharusnya cair pada Juli mendatang. Ia menargetkan, maksimal pencairan TPG yakni pada Senin atau Selasa pekan depan.
“Guru non-PNS minggu ini sudah cair duitnya,” kata dia di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6).
Pria yang akrab disapa Pranata itu berharap, percepatan pencairan ini dapat memantik pemerintah daerah untuk melakukan hal serupa terhadap guru PNS.
Pemerintah menganggarkan Rp 2,8 triliun untuk tunjangan 216.857 guru bukan PNS. Anggaran itu dialokasikan dalam empat kali pencairan.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2sCEbwz
via IFTTT
Ribuan Guru Disebar ke Daerah Terpencil
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebar 6.296 Guru Garis Depan (GGD) yang akan mengejar di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.
“Mereka akan mengajar di daerah 3T,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Sumarna Surapranata di Jakarta, Sabtu (17/6).
Pranata menjelaskan proses seleksi GGD telah berlangsung tahun 2016, tapi baru diumumkan karena adanya penyesuaian terhadap Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. “Hal tersebut yang membuat para GGD ini harus menunggu dalam waktu cukup lama,” papar dia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan proses penempatan sudah proses akhir dari seleksi GGD sehingga pemberkasan dan verifikasi berkas tidak perlu dilakukan lagi.
“Bapak dan ibu tidak perlu lagi mengikuti proses pemberkasan karena tes yang diikuti sudah lengkap, tinggal penempatan,” kata Didik.
Para guru akan dihubungi Kemdikbud untuk penandatanganan nota kesepahaman penempatan tugas. Menurut Didik, pemangkasan prosedur itu untuk mendukung para guru saat mengajar di daerah 3T. “Harapannya, bapak ibu guru dapat bertugas dengan tenang dan betah tinggal di daerah 3T, karena para guru kebanyakan berasal dari daerah rantau,” kata Didik.
Didik juga memberikan penghargaan kepada para GGD, yang akan memberikan motivasi tinggi kepada para siswa di daerah 3T.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rIs8ta
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebar 6.296 Guru Garis Depan (GGD) yang akan mengejar di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.
“Mereka akan mengajar di daerah 3T,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Sumarna Surapranata di Jakarta, Sabtu (17/6).
Pranata menjelaskan proses seleksi GGD telah berlangsung tahun 2016, tapi baru diumumkan karena adanya penyesuaian terhadap Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. “Hal tersebut yang membuat para GGD ini harus menunggu dalam waktu cukup lama,” papar dia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan proses penempatan sudah proses akhir dari seleksi GGD sehingga pemberkasan dan verifikasi berkas tidak perlu dilakukan lagi.
“Bapak dan ibu tidak perlu lagi mengikuti proses pemberkasan karena tes yang diikuti sudah lengkap, tinggal penempatan,” kata Didik.
Para guru akan dihubungi Kemdikbud untuk penandatanganan nota kesepahaman penempatan tugas. Menurut Didik, pemangkasan prosedur itu untuk mendukung para guru saat mengajar di daerah 3T. “Harapannya, bapak ibu guru dapat bertugas dengan tenang dan betah tinggal di daerah 3T, karena para guru kebanyakan berasal dari daerah rantau,” kata Didik.
Didik juga memberikan penghargaan kepada para GGD, yang akan memberikan motivasi tinggi kepada para siswa di daerah 3T.(republika.co.id)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rIs8ta
via IFTTT
Kemdikbud: soal UN 2018 tidak hanya pilihan ganda
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan bahwa soal Ujian Nasional pada 2018 tidak hanya pilihan ganda melainkan bisa berupa mengisi jawaban atau pilihan yang tidak tunggal.
“Kami berusaha, mulai tahun depan soal UN tidak lagi pilihan ganda. Sehingga dapat mengukur level kognisi siswa lebih mendalam,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud, Nizam, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Melalui soal UN yang tak hanya pilihan ganda, lanjut dia, juga dapat mengukur ketuntasan belajar siswa. Meskipun saat ini, baik guru maupun siswa belum sepenuhnya menyadari bahwa UN dapat mengukur ketuntasan belajar siswa.
Dalam konferensi pers itu juga dijelaskan jumlah satuan pendidikan yang mengikuti UNBK untuk jenjang SMP yakni sebanyak 8.879 SMP, 1.970 MTs, 198 SMP terbuka, serta 693 PKBM.
UNBK SMP diikuti oleh 1.349.744 siswa.
Meskipun demikian, dari segi persentase sekolah dan siswa UNBK jenjang SMP masih lebih rendah dari jenjang di atasnya, yakni 32 persen, karena jumlah siswa SMP/MTs jauh lebih banyak. Peserta ujian nasional jenjang SMP yang dilayani dengan kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 2.855.633 siswa.
Nizam menjelaskan pada pelaksanaan UN SMP pada tahun ini, relatif sepi dari isu tentang kebocoran dan kecurangan pelaksanaan UN.
Indeks Integritas UN (IIUN) meningkat sebesar 8,31 poin. Namun untuk nilai rata-rata UN SMP mengalami penurunan sebanyak 4,36.
Namun demikian, sekolah-sekolah yang dulu telah mengikuti UNBK dan tahun ini tetap menggunakan UNBK tidak menunjukkan penurunan yang signifikan, justru reratanya pada mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan.
Demikian pula sekolah yang tahun lalu memiliki IIUN tinggi dan tahun ini tetap tinggi indeksnya tidak mengalami perubahan yang berarti.
Sementara sekolah yang dulunya bermasalah, dengan IIUN rendah dan tahun ini beralih ke UNBK cenderung mengalami penurunan signifikan.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan ketuntasan belajar tidak hanya diukur melalui nilai namun proses yang harus dicapai siswa.(antaranews.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rDKlgr
via IFTTT
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan bahwa soal Ujian Nasional pada 2018 tidak hanya pilihan ganda melainkan bisa berupa mengisi jawaban atau pilihan yang tidak tunggal.
“Kami berusaha, mulai tahun depan soal UN tidak lagi pilihan ganda. Sehingga dapat mengukur level kognisi siswa lebih mendalam,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud, Nizam, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Melalui soal UN yang tak hanya pilihan ganda, lanjut dia, juga dapat mengukur ketuntasan belajar siswa. Meskipun saat ini, baik guru maupun siswa belum sepenuhnya menyadari bahwa UN dapat mengukur ketuntasan belajar siswa.
Dalam konferensi pers itu juga dijelaskan jumlah satuan pendidikan yang mengikuti UNBK untuk jenjang SMP yakni sebanyak 8.879 SMP, 1.970 MTs, 198 SMP terbuka, serta 693 PKBM.
UNBK SMP diikuti oleh 1.349.744 siswa.
Meskipun demikian, dari segi persentase sekolah dan siswa UNBK jenjang SMP masih lebih rendah dari jenjang di atasnya, yakni 32 persen, karena jumlah siswa SMP/MTs jauh lebih banyak. Peserta ujian nasional jenjang SMP yang dilayani dengan kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 2.855.633 siswa.
Nizam menjelaskan pada pelaksanaan UN SMP pada tahun ini, relatif sepi dari isu tentang kebocoran dan kecurangan pelaksanaan UN.
Indeks Integritas UN (IIUN) meningkat sebesar 8,31 poin. Namun untuk nilai rata-rata UN SMP mengalami penurunan sebanyak 4,36.
Namun demikian, sekolah-sekolah yang dulu telah mengikuti UNBK dan tahun ini tetap menggunakan UNBK tidak menunjukkan penurunan yang signifikan, justru reratanya pada mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan.
Demikian pula sekolah yang tahun lalu memiliki IIUN tinggi dan tahun ini tetap tinggi indeksnya tidak mengalami perubahan yang berarti.
Sementara sekolah yang dulunya bermasalah, dengan IIUN rendah dan tahun ini beralih ke UNBK cenderung mengalami penurunan signifikan.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan ketuntasan belajar tidak hanya diukur melalui nilai namun proses yang harus dicapai siswa.(antaranews.com)
from Siap Belajar http://ift.tt/2rDKlgr
via IFTTT