Kamis, 18 Januari 2018

Kualitas Guru Madrasah Pengaruhi Hasil Belajar Siswa

Ilusrtasi (www.maarif-nu.or.id/)

KEMENTERIAN  Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah mengadakan pertemuan dengan World Bank untuk membahas kerja sama peningkatan kualitas guru madrasah.

Direktur GTK Madrasah Suyitno menyambut baik langkah pihak Word Bank untuk bekerja sama dalam peningkatan mutu guru madrasah. Bentuk kerja sama ini, menurut Suyitno, adalah mengolaborasikan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Direktorat GTK Madrasah dengan program pelatihan guru (Teacher Traning Program) dari World Bank.

“Kolaborasi ini penting, mengingat Direktorat GTK Madrasah selama ini masih fokus pada pemenuhan hak guru seperti tunjangan. Sehingga, fokus Direktorat GTK belum maksimal pada peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah,” tutur Suyitno di Jakarta, Selasa (16/1).

“Wajar jika belum memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan mutu guru madrasah,” akunya.

Suyitno menekankan, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus mulai dari peningkatan kualitas guru. Setelah itu, peningkatan dilakukan pada aspek lain seperti kurikulum, sarana, dan lainnya.

Perwakilan World Bank, Susiana Bhandar, dalam kesempatan itu memaparkan hasil riset World Bank. Menurutnya, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, 32 persen tergantung pada guru.

“Bahkan dalam skala sekolah, faktor guru itu sampai 81 persen, baru selebihnya sarana prasarana dan lain-lain,” ujar Susiana.

“Kerja sama ini akan fokus pada peningkatan kualitas guru melalui KKG/MGMP. Sebab, KKG/MGMP akan lebih optimal karena memang dijalankan dari, oleh, dan untuk guru,” sambungnya.

Ikut hadir dari pihak World Bank, Noah Yarrow, Javier, dan Petra. Dari pihak Direktorat GTK Madrasah, hadir juga Kasubag TU GTK Madrasah, M Sidik, Kasubdit Bina GTK MI/MTs Kidup, Kausbdit Bina GTK MA Kastolan, serta beberapa paejabat eselon IV.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2DrWdbq
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilusrtasi (www.maarif-nu.or.id/)

KEMENTERIAN  Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah mengadakan pertemuan dengan World Bank untuk membahas kerja sama peningkatan kualitas guru madrasah.

Direktur GTK Madrasah Suyitno menyambut baik langkah pihak Word Bank untuk bekerja sama dalam peningkatan mutu guru madrasah. Bentuk kerja sama ini, menurut Suyitno, adalah mengolaborasikan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Direktorat GTK Madrasah dengan program pelatihan guru (Teacher Traning Program) dari World Bank.

“Kolaborasi ini penting, mengingat Direktorat GTK Madrasah selama ini masih fokus pada pemenuhan hak guru seperti tunjangan. Sehingga, fokus Direktorat GTK belum maksimal pada peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah,” tutur Suyitno di Jakarta, Selasa (16/1).

“Wajar jika belum memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan mutu guru madrasah,” akunya.

Suyitno menekankan, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus mulai dari peningkatan kualitas guru. Setelah itu, peningkatan dilakukan pada aspek lain seperti kurikulum, sarana, dan lainnya.

Perwakilan World Bank, Susiana Bhandar, dalam kesempatan itu memaparkan hasil riset World Bank. Menurutnya, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, 32 persen tergantung pada guru.

“Bahkan dalam skala sekolah, faktor guru itu sampai 81 persen, baru selebihnya sarana prasarana dan lain-lain,” ujar Susiana.

“Kerja sama ini akan fokus pada peningkatan kualitas guru melalui KKG/MGMP. Sebab, KKG/MGMP akan lebih optimal karena memang dijalankan dari, oleh, dan untuk guru,” sambungnya.

Ikut hadir dari pihak World Bank, Noah Yarrow, Javier, dan Petra. Dari pihak Direktorat GTK Madrasah, hadir juga Kasubag TU GTK Madrasah, M Sidik, Kasubdit Bina GTK MI/MTs Kidup, Kausbdit Bina GTK MA Kastolan, serta beberapa paejabat eselon IV.(republika.co.id)



from Siap Belajar http://ift.tt/2DrWdbq
via IFTTT