Selasa, 16 Januari 2018

Mahasiswa Didorong Kembangkan Start Up dan E-Commerce

Ilustrasi

MENTERI  Perindustrian, Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah terus mendorong kalangan muda khususnya mahasiswa untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi seperti start up dan e-commerce. Apalagi penjualan ponsel pintar (smart phone) di Indonesia sebanyak 60 juta unit per tahunnya.

“Dari 60 juta ponsel itu sebanyak 40 juta ponsel sudah dibuat di dalam negeri. Namun bukan hanya hardware ponselnya, tapi juga software yakni pengembangan SDM,” kata Airlangga saat meresmikan pusat ristek telematika Bandung Techno Park kawasan Universitas Telkom, Selasa, 16 Januari 2018.

Lebih jauh Airlangga mengatakan, pengembangan industri 4.0 kuncinya pada SDM sehingga harus ada keterkaitan antara SMK dan perguruan tinggi dengan industri.

“Potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 bisa mencapai 90 billion dollar AS. Potensi besar ini jangan sampai hanya dimanfaatkan SDM dari luar negeri,” ujarnya.

Airlangga berpesan agar mahasiswa yang akan terjun dalam ekonomi digital harus menguasai tiga bahasa yakni Bahasa Inggris, bahasa koding, dan statistika.

“Di Tiongkok untuk mempelajari tiga bahasa ini hanya butuh waktu enam bulan. Saya yakin universitas Indonesia seperti Universitas Telkom mampu melakukannya,” katanya.

Apalagi Bandung terkenal sudah melahirkan banyak pengusaha besar seperti Arifin Panigoro, HM Hidayat, maupun Aburizal Bakrie.

“Tentu permodalan juga kami dukung sehingga mahasiswa yang akan terjun ke bisnis start up akan mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah maupun perbankan,” katanya.

Pusat riset

Sementara itu Rektor Universitas Telkom, M. Azhari mengatakan, Universitas Telkom kini memiliki lima pusat riset yang semuanya masih berkutat kepada teknologi informasi dan komunikasi. “Mulai dari kebijakan pengembangan teknologi informasi sampai pengembangan telekomunikasi generasi kelima (5G),” ujarnya.

Sedangkan Bandung Techno Park (BTP) salah satunya mendorong publikasi karya ilmiah internasional sehingga Universitas Telkom meraih prestasi tersendiri. “Saat ini publikasi ilmiah internasional yang terindeks Scopus dari universitas ini sudah menempati peringkat 16 nasional,” katanya.

BTP dan pusat riset Universitas Telkom juga melahirkan start up maupun hosting yang sudah mampu bersaing di internasional.

“Ada mahasiswa kami yang kini memiliki penghasilan miliaran dari hosting. Bahkan, saat ini bisnis hostingnya mampu membuka cabang di Vietnam,” tuturnya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada tiga start up terbaik sebagai juara lomba start up se-Indonesia. Lomba start up diikuti 100 mahasiswa sebagai upaya pengembangan wirausaha berbasis teknologi informasi.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2Dc4D2l
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi

MENTERI  Perindustrian, Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah terus mendorong kalangan muda khususnya mahasiswa untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi seperti start up dan e-commerce. Apalagi penjualan ponsel pintar (smart phone) di Indonesia sebanyak 60 juta unit per tahunnya.

“Dari 60 juta ponsel itu sebanyak 40 juta ponsel sudah dibuat di dalam negeri. Namun bukan hanya hardware ponselnya, tapi juga software yakni pengembangan SDM,” kata Airlangga saat meresmikan pusat ristek telematika Bandung Techno Park kawasan Universitas Telkom, Selasa, 16 Januari 2018.

Lebih jauh Airlangga mengatakan, pengembangan industri 4.0 kuncinya pada SDM sehingga harus ada keterkaitan antara SMK dan perguruan tinggi dengan industri.

“Potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 bisa mencapai 90 billion dollar AS. Potensi besar ini jangan sampai hanya dimanfaatkan SDM dari luar negeri,” ujarnya.

Airlangga berpesan agar mahasiswa yang akan terjun dalam ekonomi digital harus menguasai tiga bahasa yakni Bahasa Inggris, bahasa koding, dan statistika.

“Di Tiongkok untuk mempelajari tiga bahasa ini hanya butuh waktu enam bulan. Saya yakin universitas Indonesia seperti Universitas Telkom mampu melakukannya,” katanya.

Apalagi Bandung terkenal sudah melahirkan banyak pengusaha besar seperti Arifin Panigoro, HM Hidayat, maupun Aburizal Bakrie.

“Tentu permodalan juga kami dukung sehingga mahasiswa yang akan terjun ke bisnis start up akan mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah maupun perbankan,” katanya.

Pusat riset

Sementara itu Rektor Universitas Telkom, M. Azhari mengatakan, Universitas Telkom kini memiliki lima pusat riset yang semuanya masih berkutat kepada teknologi informasi dan komunikasi. “Mulai dari kebijakan pengembangan teknologi informasi sampai pengembangan telekomunikasi generasi kelima (5G),” ujarnya.

Sedangkan Bandung Techno Park (BTP) salah satunya mendorong publikasi karya ilmiah internasional sehingga Universitas Telkom meraih prestasi tersendiri. “Saat ini publikasi ilmiah internasional yang terindeks Scopus dari universitas ini sudah menempati peringkat 16 nasional,” katanya.

BTP dan pusat riset Universitas Telkom juga melahirkan start up maupun hosting yang sudah mampu bersaing di internasional.

“Ada mahasiswa kami yang kini memiliki penghasilan miliaran dari hosting. Bahkan, saat ini bisnis hostingnya mampu membuka cabang di Vietnam,” tuturnya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada tiga start up terbaik sebagai juara lomba start up se-Indonesia. Lomba start up diikuti 100 mahasiswa sebagai upaya pengembangan wirausaha berbasis teknologi informasi.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2Dc4D2l
via IFTTT