Senin, 01 Januari 2018

Guru Diminta Yakinkan Siswa dalam Hadapi Ujian Nasional Model Esai

Ilustrasi

HADAPI  soal Ujian Nasional (UN) 2018, guru dituntut untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa melalui pengetahuan memadai dalam menjawab soal isian.

Penerapan soal isian ini segera direspons Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dengan melakukan pembahasan untuk mempersiapkan pendampingan terhadap siswa. Pengurus Seksi Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMA Kabupaten Sleman Dwi Hartini menyatakan, pihaknya sudah mengetahui rencana adanya soal isian di mata pelajaran Matematika dalam UN 2018.

Menurut informasi, soal isian hanya 10% dari satu paket soal atau empat butir saja. “Sebenarnya, pilihan ganda maupun isian singkat sama saja karena intinya soal Matematika bisa dijawab melalui proses mengerjakan dengan hitungan coretan,” terangnya, seperti dilansir dari Solopos, Jumat (29/12/2017).

Semester depan, pihaknya akan membahas secara khusus bersama MGMP Matematika terkait penerapan soal isian tersebut. Pembahasan dalam jejaring telah lebih dahulu dilakukan bersama seluruh guru Matematika di Indonesia.

 “Kalau MGMP Sleman mungkin akan dibahas setelah KBM mulai aktif. Perkumpulan guru matematika se-Indonesia, yang Matematika Nusantara itu kami sudah membahas secara daring. Kalau Matematika Nusantara DIY di lingkup DIY sudah kami diskusikan juga sudah kami diskusikan secara daring juga,” terang dia.

Dwi Hartini menilai adanya soal isian singkat membuat siswa harus yakin dengan jawabannya. Pasalnya, tidak ada alternatif lain jawaban layaknya pilihan ganda. Ia menilai dengan soal isian singkat pula, siswa dapat memetakan ketelitian, kecermatan dan kepercayaan diri dalam memecahkan masalah.

Sebab itu, guru perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti latihan menjawab soal isian, mendampingi siswa agar yakin dengan jawabannya melalui penekanan pada proses memperoleh jawaban yang tepat dan sesuai aturan, dan memberikan bimbingan menulis equation onlineberbasis latex.

“Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi jika jawaban dalam bentuk equation padahal selama ini di kurikulum 2013 siswa tidak mendapatkan pelajaran TIK,” tutupnya.(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2A3wzTz
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Ilustrasi

HADAPI  soal Ujian Nasional (UN) 2018, guru dituntut untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa melalui pengetahuan memadai dalam menjawab soal isian.

Penerapan soal isian ini segera direspons Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dengan melakukan pembahasan untuk mempersiapkan pendampingan terhadap siswa. Pengurus Seksi Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMA Kabupaten Sleman Dwi Hartini menyatakan, pihaknya sudah mengetahui rencana adanya soal isian di mata pelajaran Matematika dalam UN 2018.

Menurut informasi, soal isian hanya 10% dari satu paket soal atau empat butir saja. “Sebenarnya, pilihan ganda maupun isian singkat sama saja karena intinya soal Matematika bisa dijawab melalui proses mengerjakan dengan hitungan coretan,” terangnya, seperti dilansir dari Solopos, Jumat (29/12/2017).

Semester depan, pihaknya akan membahas secara khusus bersama MGMP Matematika terkait penerapan soal isian tersebut. Pembahasan dalam jejaring telah lebih dahulu dilakukan bersama seluruh guru Matematika di Indonesia.

 “Kalau MGMP Sleman mungkin akan dibahas setelah KBM mulai aktif. Perkumpulan guru matematika se-Indonesia, yang Matematika Nusantara itu kami sudah membahas secara daring. Kalau Matematika Nusantara DIY di lingkup DIY sudah kami diskusikan juga sudah kami diskusikan secara daring juga,” terang dia.

Dwi Hartini menilai adanya soal isian singkat membuat siswa harus yakin dengan jawabannya. Pasalnya, tidak ada alternatif lain jawaban layaknya pilihan ganda. Ia menilai dengan soal isian singkat pula, siswa dapat memetakan ketelitian, kecermatan dan kepercayaan diri dalam memecahkan masalah.

Sebab itu, guru perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti latihan menjawab soal isian, mendampingi siswa agar yakin dengan jawabannya melalui penekanan pada proses memperoleh jawaban yang tepat dan sesuai aturan, dan memberikan bimbingan menulis equation onlineberbasis latex.

“Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi jika jawaban dalam bentuk equation padahal selama ini di kurikulum 2013 siswa tidak mendapatkan pelajaran TIK,” tutupnya.(news.okezone.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2A3wzTz
via IFTTT