Jumat, 12 Oktober 2018

Bandung dan Jawa Barat Raih Penghargaan Kihajar

GUBERNUR  Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded Muhamad Danial menerima penghargaan Kita Harus Belajar (Kihajar) kategori utama 2018 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. RK dan Oded dianggap berhasil membenahi kualitas pendidikan dasar dan menengah dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Selain kepada RK dan Oded, Kemendikbud juga memberikan panghargaan kategori utama kepada gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pada tahun ini, ada 5 gubernur, 7 wali kota dan 4 bupati yang menerima penghargaan Kihajar. Pada Kihajar 2017, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung masing-masing menerima kategori madya.

“Alhamdulillah Jabar sekarang meraih penghargaan tertinggi. Salah satu penilainnya karena Jabar mampu menyelenggarakan PPDB secara online dengan baik, hampir tanpa kendala. Banyak program inovatif lain di bidang pendidikan yang mengandalkan TIK. Untuk mempertahankan raihan ini, tahun depan tentu dengan arahan dari bapak Ridwan Kamil, kami harus mempersiapkan hal-hal yang lebih detil lagi,” kata Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, pada Malam Anugerah Kihajar ke-7, di Jakarta, Jumat 12 Oktober 2018.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, pemanfaatan TIK menjadi fondasi dalam membangun pendidikan yang berdaya saing global. Menurut dia, penganugerahan Kihajar diharapkan dapat memacu para kepala daerah untuk konsisten menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi.

“Kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan sulit dihindari, selain tuntutan kemajuan zaman, juga karena kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau maka TIK merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu. Kemendikbud memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya,” tutur Didik.

Siswa

Penghargaan juga diberikan kepada para guru dan siswa pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat bahan belajar berbasis TIK) , serta Duta Rumah Belajar. Ia menegaskan, TIK berperan strategis dalam menghadapi revolusi industri 4.0

“Saya mengapresiasi anak-anak yang telah mengikuti kuis Kihajar tahun 2018 ini, juga kepada para guru yang telah mendidik anak-anak serta kepada teman-teman di dinas pendidikan yang telah bekerja keras menyelenggarakan Kuis Kihajar di provinsinya masing-masing,” ucap Didik.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto menerangkan, anugerah Kihajar untuk gubernur, bupati/wali kota diberikan sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan.Baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan administrasi di sekolah dan lembaga pemerintah yang terkait dengan pendidikan.

Proses penilaian dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 oleh tim juri dari kalangan perguruan tinggi, pakar TIK, komunitas TIK dan internal Kemendikbud. Setelah melalui proses penilaian oleh tim juri, ditetapkan nama penerima anugerah berdasarkan 4 kategori yaitu, utama, madya, pertama dan khusus.

“Saya mengucapkan selamat kepada para pimpinan daerah yang mendapatkan anugerah, dan para siswa, guru, maupun masyarakat umum yang telah mendapatkan juara. Semoga penganugerahan ini dapat memberikan motivasi bagi kepala daerah untuk terus mengoptimalkan peran TIK untuk pendidikan dan kebudayan di daerah masing-masing,” ucap Gogot.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar https://ift.tt/2ITBRqW
via IFTTT

Tidak ada komentar:

GUBERNUR  Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded Muhamad Danial menerima penghargaan Kita Harus Belajar (Kihajar) kategori utama 2018 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. RK dan Oded dianggap berhasil membenahi kualitas pendidikan dasar dan menengah dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Selain kepada RK dan Oded, Kemendikbud juga memberikan panghargaan kategori utama kepada gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pada tahun ini, ada 5 gubernur, 7 wali kota dan 4 bupati yang menerima penghargaan Kihajar. Pada Kihajar 2017, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung masing-masing menerima kategori madya.

“Alhamdulillah Jabar sekarang meraih penghargaan tertinggi. Salah satu penilainnya karena Jabar mampu menyelenggarakan PPDB secara online dengan baik, hampir tanpa kendala. Banyak program inovatif lain di bidang pendidikan yang mengandalkan TIK. Untuk mempertahankan raihan ini, tahun depan tentu dengan arahan dari bapak Ridwan Kamil, kami harus mempersiapkan hal-hal yang lebih detil lagi,” kata Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, pada Malam Anugerah Kihajar ke-7, di Jakarta, Jumat 12 Oktober 2018.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, pemanfaatan TIK menjadi fondasi dalam membangun pendidikan yang berdaya saing global. Menurut dia, penganugerahan Kihajar diharapkan dapat memacu para kepala daerah untuk konsisten menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi.

“Kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan sulit dihindari, selain tuntutan kemajuan zaman, juga karena kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau maka TIK merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu. Kemendikbud memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya,” tutur Didik.

Siswa

Penghargaan juga diberikan kepada para guru dan siswa pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat bahan belajar berbasis TIK) , serta Duta Rumah Belajar. Ia menegaskan, TIK berperan strategis dalam menghadapi revolusi industri 4.0

“Saya mengapresiasi anak-anak yang telah mengikuti kuis Kihajar tahun 2018 ini, juga kepada para guru yang telah mendidik anak-anak serta kepada teman-teman di dinas pendidikan yang telah bekerja keras menyelenggarakan Kuis Kihajar di provinsinya masing-masing,” ucap Didik.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto menerangkan, anugerah Kihajar untuk gubernur, bupati/wali kota diberikan sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan.Baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan administrasi di sekolah dan lembaga pemerintah yang terkait dengan pendidikan.

Proses penilaian dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 oleh tim juri dari kalangan perguruan tinggi, pakar TIK, komunitas TIK dan internal Kemendikbud. Setelah melalui proses penilaian oleh tim juri, ditetapkan nama penerima anugerah berdasarkan 4 kategori yaitu, utama, madya, pertama dan khusus.

“Saya mengucapkan selamat kepada para pimpinan daerah yang mendapatkan anugerah, dan para siswa, guru, maupun masyarakat umum yang telah mendapatkan juara. Semoga penganugerahan ini dapat memberikan motivasi bagi kepala daerah untuk terus mengoptimalkan peran TIK untuk pendidikan dan kebudayan di daerah masing-masing,” ucap Gogot.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar https://ift.tt/2ITBRqW
via IFTTT