Kamis, 11 Oktober 2018

PGRI: Pendidikan Guru Harus Direvitalisasi

Guru membantu murid belajar tentang nilai tempat.(prioritaspendidikan.org)

KETUA  Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menilai perlu ada revitalisasi ilmu pendidikan dan pendidikan guru. Karena di era digital, guru tidak lagi berperan sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan tetapi harus menjadi motivator, mentor dan fasilitator.

“Revitalisasi itu menurut saya adalah komponen inti dari pengembangan bidang studi pendidikan,” kata Unifah dalam seminar TIK di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (11/10).

Unifah mengakui, saat ini diberbagai daerah masih banyak guru yang gagap teknologi alias gaptek. Karena itu guru-guru harus mulai disiapkan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang masif ini.

Guru, lanjut Unifah, tidak mungkin dapat bersaing dengan mesin dalam mengajar. Khususnya dalam proses belajar yang sifatnya hapalan, hitungan, proyeksi, peramalan serta mesin pencarian informasi. Karena mesin, jauh lebih cerdas, cepat dan efektif dalam mengerjakan tugas.

“Lalu peran guru bagaimana? Intinya guru harus bisa lebih cakap dalam mengubah pelajaran yang membosankan, dan mampu menciptakan proses pembelajaran yang stimulan sehingga siswa bisa cepat meresap materi,” ungkap Unifah.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa guru akan jauh lebih sukses jika mengajarkan nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial. Karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh robot.(republika.co.id)



from Siap Belajar https://ift.tt/2OTlf8h
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Guru membantu murid belajar tentang nilai tempat.(prioritaspendidikan.org)

KETUA  Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menilai perlu ada revitalisasi ilmu pendidikan dan pendidikan guru. Karena di era digital, guru tidak lagi berperan sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan tetapi harus menjadi motivator, mentor dan fasilitator.

“Revitalisasi itu menurut saya adalah komponen inti dari pengembangan bidang studi pendidikan,” kata Unifah dalam seminar TIK di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (11/10).

Unifah mengakui, saat ini diberbagai daerah masih banyak guru yang gagap teknologi alias gaptek. Karena itu guru-guru harus mulai disiapkan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang masif ini.

Guru, lanjut Unifah, tidak mungkin dapat bersaing dengan mesin dalam mengajar. Khususnya dalam proses belajar yang sifatnya hapalan, hitungan, proyeksi, peramalan serta mesin pencarian informasi. Karena mesin, jauh lebih cerdas, cepat dan efektif dalam mengerjakan tugas.

“Lalu peran guru bagaimana? Intinya guru harus bisa lebih cakap dalam mengubah pelajaran yang membosankan, dan mampu menciptakan proses pembelajaran yang stimulan sehingga siswa bisa cepat meresap materi,” ungkap Unifah.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa guru akan jauh lebih sukses jika mengajarkan nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial. Karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh robot.(republika.co.id)



from Siap Belajar https://ift.tt/2OTlf8h
via IFTTT