Minggu, 26 Agustus 2018

Mendikbud: Kurikulum Bisa Dimodifikasi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy(www.pilahberita.com)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali mengingatkan bahwa melalui penguatan pendidikan karakter (PPK), kurikulum sekolah menjadi lebih terbuka sehingga bisa disesuaikan dengan karakteristik daerah. Misalnya, kurikulum bisa dimodifikasi dengan menyisipkan materi khusus, seperti pengetahuan tentang bencana.

“Bisa saja kemudian kurikulumnya dimodifikasi sehingga ada kesempatan bagi siswa itu mengetahui bagaimana cara bertahan hidup ketika menghadapi bencana,” kata Muhadjir, Sabtu (25/8).

Namun begitu, kata Muhadjir, modifikasi kurikulum tersebut tidak bisa bisa diterapkan di semua daerah di Indonesia. Hanya bagi daerah-daerah khusus seperti Lombok, Aceh, atau daerah lainnya yang memiliki potensi bencana cukup besar.

“Jadi semua pengalaman belajar yang perlu dibekalkan kepada siswa itu bisa disesuaikan sesuai dengan ekosistem atau lingkungan di mana dia tinggal,” kata Muhadjir.

Dia juga meminta agar pihak sekolah dan keluarga sejalan dalam mengoptimalkan PPK siswa. Pendidikan berkarakter, kata Muhadjir, mesti diintensifkan agar bisa menghapuskan segala bentuk paham radikal di sekolah.

“Secara konseptual PPK ini untuk menangkal penyimpangan praktek ajaran, baik yang bersumber dari sekolah atau luar sekolah. Terutama luar sekolah,” tegas dia.(republika.co.id)



from Siap Belajar https://ift.tt/2odmRuB
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy(www.pilahberita.com)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali mengingatkan bahwa melalui penguatan pendidikan karakter (PPK), kurikulum sekolah menjadi lebih terbuka sehingga bisa disesuaikan dengan karakteristik daerah. Misalnya, kurikulum bisa dimodifikasi dengan menyisipkan materi khusus, seperti pengetahuan tentang bencana.

“Bisa saja kemudian kurikulumnya dimodifikasi sehingga ada kesempatan bagi siswa itu mengetahui bagaimana cara bertahan hidup ketika menghadapi bencana,” kata Muhadjir, Sabtu (25/8).

Namun begitu, kata Muhadjir, modifikasi kurikulum tersebut tidak bisa bisa diterapkan di semua daerah di Indonesia. Hanya bagi daerah-daerah khusus seperti Lombok, Aceh, atau daerah lainnya yang memiliki potensi bencana cukup besar.

“Jadi semua pengalaman belajar yang perlu dibekalkan kepada siswa itu bisa disesuaikan sesuai dengan ekosistem atau lingkungan di mana dia tinggal,” kata Muhadjir.

Dia juga meminta agar pihak sekolah dan keluarga sejalan dalam mengoptimalkan PPK siswa. Pendidikan berkarakter, kata Muhadjir, mesti diintensifkan agar bisa menghapuskan segala bentuk paham radikal di sekolah.

“Secara konseptual PPK ini untuk menangkal penyimpangan praktek ajaran, baik yang bersumber dari sekolah atau luar sekolah. Terutama luar sekolah,” tegas dia.(republika.co.id)



from Siap Belajar https://ift.tt/2odmRuB
via IFTTT