Minggu, 19 Agustus 2018

Siswa Indonesia Boyong Tiga Medali Olimpiade Sains

 

Ilustrasi .(kemdiknas.go.id)

LIMA siswa Indonesia yang merupakan peraih medali Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2017 berhasil memboyong tiga medali emas, dua perak, dan tiga perunggu dalam kompetisi “12nd International Earth Science Olympiad (IESO)” berlangsung di Mahidol Kanchanaburi, Thailand, 8-17 Agustus 2018. Indonesia masuk pada peringkat ketiga dunia dalam ajang olimpiade internasional yang diikuti delegasi 39 negara tersebut.

“Ini luar biasa hadiah yang diberikan para siswa kita tersebut di HUT ke-73 Kemerdekaan RI, dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di forum internasional. Kami bangga anak-anak kita pulang mendapatkan medali dan mayoritas mendapatkan emas,” kata pejabat Kemdikbud, Suharlan dalam keterangan tertulis, Senin (20/8).

Kapala Sub Direktorat Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA (PSMA) Ditjen Dikdasmen Kemdikbud itu menyebutkan dua siswa peraih medali emas pada kategori individu diraih Naufal Dean Anugrah (SMAN 1 Yogyakarta) dan Geoffrey Tyndall (SMAN 2 Jakarta).

Sedangkan satu medali perak diraih oleh Abraham Karel (SMAN 8 Jakarta) dan satu medali perunggu diraih oleh satu-satunya olimpiad putri, Lintang Ambar Pramesti (SMA Kesatuan Bangsa Yogyayakarta).

Tidak hanya itu, Indonesia juga dibuat bangga dengan raihan penghargaan kategori lomba berkelompok ESP dan ITFI.

Dari kompetisi ESP, siswa Indonesia meraih medali emas atas nama Abraham dan medali perunggu atas nama Lintang. Sedangkan dari kategori ITFI, siswa Indonesia raih medali perak atas nama Naufal dan perunggu atas nama Geoffrey, lanjutnya.

Para siswa yang sebelumnya menjuarai OSN tersebut, kata Suharlan, terpilih melalui jalan yang tidak mudah, karena harus melewati empat tahapan pembinaan yang dilaksanakan di Yogyakarta dan Bandung selama tiga bulan di akhir 2017 hingga sebelum keberangkatan di tahun 2018.

Dari beberapa siswa yang mengikuti pembekalan yang dilaksanakan oleh Direktorat PSMA, terpilih lima yang berangkat mewakili Indonesia untuk mengikut olimpiade Internasional, jelas Suharlan.

Naufal siswa dari SMAN 1 Yogyakarta mengakui persiapan yang dilakukan Kemendikbud sebelum keberangkatannya ke Thailand sangat bagus, sehingga dirinya percaya diri dapat memberikan yang terbaik pada ajang olimpiade tersebut.

Persiapan dari Indonesia sendiri melalui pembinaan yang dilakukan Direktorat PSMA sudah sangat bagus. Kita mulai dari kabupaten kemudian seleksi tingkat provinsi, terus ikut OSN tingkat nasional di Riau. Kemudian ikut pelatihan nasional empat kali, kata Naufal.

Selanjutnya, Geoffrey Tyndall dari SMAN 2 Jakarta pun mengungkapkan rasa senangnya bisa bertemu dengan para siswa dari 39 Negara peserta IESO.

“Saya senang sekali memiliki teman-teman baru dari 39 negara. Saya bisa merasakan atmosfer kompetisi dengan negara-negara yang memiliki keunggulan serupa dengan Indonesia di bidang kebumian,” katanya.(republika.co.id)



from Siap Belajar https://ift.tt/2vXN1G5
via IFTTT

Tidak ada komentar:

 

Ilustrasi .(kemdiknas.go.id)

LIMA siswa Indonesia yang merupakan peraih medali Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2017 berhasil memboyong tiga medali emas, dua perak, dan tiga perunggu dalam kompetisi “12nd International Earth Science Olympiad (IESO)” berlangsung di Mahidol Kanchanaburi, Thailand, 8-17 Agustus 2018. Indonesia masuk pada peringkat ketiga dunia dalam ajang olimpiade internasional yang diikuti delegasi 39 negara tersebut.

“Ini luar biasa hadiah yang diberikan para siswa kita tersebut di HUT ke-73 Kemerdekaan RI, dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di forum internasional. Kami bangga anak-anak kita pulang mendapatkan medali dan mayoritas mendapatkan emas,” kata pejabat Kemdikbud, Suharlan dalam keterangan tertulis, Senin (20/8).

Kapala Sub Direktorat Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA (PSMA) Ditjen Dikdasmen Kemdikbud itu menyebutkan dua siswa peraih medali emas pada kategori individu diraih Naufal Dean Anugrah (SMAN 1 Yogyakarta) dan Geoffrey Tyndall (SMAN 2 Jakarta).

Sedangkan satu medali perak diraih oleh Abraham Karel (SMAN 8 Jakarta) dan satu medali perunggu diraih oleh satu-satunya olimpiad putri, Lintang Ambar Pramesti (SMA Kesatuan Bangsa Yogyayakarta).

Tidak hanya itu, Indonesia juga dibuat bangga dengan raihan penghargaan kategori lomba berkelompok ESP dan ITFI.

Dari kompetisi ESP, siswa Indonesia meraih medali emas atas nama Abraham dan medali perunggu atas nama Lintang. Sedangkan dari kategori ITFI, siswa Indonesia raih medali perak atas nama Naufal dan perunggu atas nama Geoffrey, lanjutnya.

Para siswa yang sebelumnya menjuarai OSN tersebut, kata Suharlan, terpilih melalui jalan yang tidak mudah, karena harus melewati empat tahapan pembinaan yang dilaksanakan di Yogyakarta dan Bandung selama tiga bulan di akhir 2017 hingga sebelum keberangkatan di tahun 2018.

Dari beberapa siswa yang mengikuti pembekalan yang dilaksanakan oleh Direktorat PSMA, terpilih lima yang berangkat mewakili Indonesia untuk mengikut olimpiade Internasional, jelas Suharlan.

Naufal siswa dari SMAN 1 Yogyakarta mengakui persiapan yang dilakukan Kemendikbud sebelum keberangkatannya ke Thailand sangat bagus, sehingga dirinya percaya diri dapat memberikan yang terbaik pada ajang olimpiade tersebut.

Persiapan dari Indonesia sendiri melalui pembinaan yang dilakukan Direktorat PSMA sudah sangat bagus. Kita mulai dari kabupaten kemudian seleksi tingkat provinsi, terus ikut OSN tingkat nasional di Riau. Kemudian ikut pelatihan nasional empat kali, kata Naufal.

Selanjutnya, Geoffrey Tyndall dari SMAN 2 Jakarta pun mengungkapkan rasa senangnya bisa bertemu dengan para siswa dari 39 Negara peserta IESO.

“Saya senang sekali memiliki teman-teman baru dari 39 negara. Saya bisa merasakan atmosfer kompetisi dengan negara-negara yang memiliki keunggulan serupa dengan Indonesia di bidang kebumian,” katanya.(republika.co.id)



from Siap Belajar https://ift.tt/2vXN1G5
via IFTTT