Jumat, 02 Februari 2018

Ada Kursi Khusus untuk Ketua OSIS di Institut Pertanian Bogor, Ini Syarat dan Caranya

Logo IPB

INSTITUT  Pertanian Bogor menyediakan 160 kursi khusus untuk calon mahasiswa yang pernah menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Para pendaftar wajib memiliki nilai rata-rata 80 untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi. Pendaftaran langsung ditujukan kepada rektor IPB dan dilengkapi surat pernyataan pernah jadi ketua OSIS dari kepala sekolah masing-masing.

Rektor IPB Arif Satria menyatakan, kebijakan tersebut dibuat sebagai komitmen IPB dalam mencetak calon pemimpin bangsa. Menurut dia, selain terbukti memiliki potensi jadi calon pemimpin, siswa yang pernah jadi ketua OSIS juga biasanya memiliki intelektualitas tinggi. Jalur khusus untuk ketua OSIS ini masuk dalam jalur seleksi mandiri.

“Diharapkan skema ini akan menghasilkan calon-calon pemimpin, baik pemimpin nasional, daerah, perusahaan maupun penggerak masyarakat yang memimpin dengan pendekatan scientific, yaitu menerapkan scientific based leadership,” kata Arif melalui siaran pers di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.

Arief mengatakan, pada tahun ini, Institut Pertanian Bogor menyediakan total kuota sebanyak 4.000 kursi untuk jalur SNMPTN, SBMPTN dan mandiri. Ia berharap, melalui seleksi mandiri khusus ketua OSIS ini, IPB mampu menjaring calon mahasiswa yang memiliki kecintaan pada bidang pertanian. “Sekaligus memiliki bakat kepemimpinan dan kewirausahaan. Saat ini minat calon mahasiswa untuk belajar dalam bidang pertanian di berbagai perguruan tinggi terus menurun,” katanya.

Berjiwa pemimpin

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memang tidak melarang kampus untuk membuka seleksi mandiri. Dengan catatan, tidak boleh melebihi 30 persen dari total kuota kursi yang disediakan. Arif menyatakan, hanya akan menerima ketua OSIS yang memenuhi syarat akademik sebagai mahasiswa IPB. “Skema ini adalah salah satu seleksi mandiri untuk mencari calon mahasiswa yang telah terbukti memiliki jiwa kepemimpinan,” ujarnya.

Lamaran dikirim langsung kepada Rektor Institut Pertanian Bogor mulai 1 April-1 Juni 2018. Pengumuman hasil seleksi direncanakan 9 Juli 2018. Keterangan lengkap mengenai penerimaan mahasiswa baru IPB di berbagai jalur mandiri termasuk jalur khusus ketua OSIS akan diunggah di website Admisi IPB, admisi.ipb.ac.id pada Februari 2018.

“IPB akan mengasah potensi mereka untuk kita jadikan calon-calon pemimpin bangsa, baik di bidang technopreneur, teknokrat, sociopreneur, maupun di bidang lainnya. Para ketua OSIS telah memiliki gen leadership yang bagus dan teruji. Sehingga akan menjadi bibit-bibit unggul pemimpin bangsa yang kelak dengan sentuhan IPB Insya Allah akan mampu menjadi trend setter perubahan bangsa ini menjadi bangsa Indonesia yang tangguh, berdaulat, dan mandiri,” ujarnya.

Selain jalur baru tersebut, IPB juga membuka seleksi penerimaan melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, dan jalur Mandiri, dengan kuota masing-masing 50 persen, 30 persen dan 20 persen. SNMPTN merupakan jalur penelusuran prestasi akademik siswa yang melalui Pusat Data Siswa dan Sekolah (PDSS).

Calon mahasiswa yang lulus SNMPTN tidak melewati tes ujian yang digelar panitia pusat. Sementara itu, SBMPTN menjaring calon mahasiswa melalui tes tertulis dan komputer yang digelar panitia dan pihak kampus. Seleksi mandiri, tidak melibatkan pantia pusat SNMPTN/SBMPTN, sepenuhnya tanggung jawab kampus.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2nAEjJx
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Logo IPB

INSTITUT  Pertanian Bogor menyediakan 160 kursi khusus untuk calon mahasiswa yang pernah menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Para pendaftar wajib memiliki nilai rata-rata 80 untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi. Pendaftaran langsung ditujukan kepada rektor IPB dan dilengkapi surat pernyataan pernah jadi ketua OSIS dari kepala sekolah masing-masing.

Rektor IPB Arif Satria menyatakan, kebijakan tersebut dibuat sebagai komitmen IPB dalam mencetak calon pemimpin bangsa. Menurut dia, selain terbukti memiliki potensi jadi calon pemimpin, siswa yang pernah jadi ketua OSIS juga biasanya memiliki intelektualitas tinggi. Jalur khusus untuk ketua OSIS ini masuk dalam jalur seleksi mandiri.

“Diharapkan skema ini akan menghasilkan calon-calon pemimpin, baik pemimpin nasional, daerah, perusahaan maupun penggerak masyarakat yang memimpin dengan pendekatan scientific, yaitu menerapkan scientific based leadership,” kata Arif melalui siaran pers di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.

Arief mengatakan, pada tahun ini, Institut Pertanian Bogor menyediakan total kuota sebanyak 4.000 kursi untuk jalur SNMPTN, SBMPTN dan mandiri. Ia berharap, melalui seleksi mandiri khusus ketua OSIS ini, IPB mampu menjaring calon mahasiswa yang memiliki kecintaan pada bidang pertanian. “Sekaligus memiliki bakat kepemimpinan dan kewirausahaan. Saat ini minat calon mahasiswa untuk belajar dalam bidang pertanian di berbagai perguruan tinggi terus menurun,” katanya.

Berjiwa pemimpin

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memang tidak melarang kampus untuk membuka seleksi mandiri. Dengan catatan, tidak boleh melebihi 30 persen dari total kuota kursi yang disediakan. Arif menyatakan, hanya akan menerima ketua OSIS yang memenuhi syarat akademik sebagai mahasiswa IPB. “Skema ini adalah salah satu seleksi mandiri untuk mencari calon mahasiswa yang telah terbukti memiliki jiwa kepemimpinan,” ujarnya.

Lamaran dikirim langsung kepada Rektor Institut Pertanian Bogor mulai 1 April-1 Juni 2018. Pengumuman hasil seleksi direncanakan 9 Juli 2018. Keterangan lengkap mengenai penerimaan mahasiswa baru IPB di berbagai jalur mandiri termasuk jalur khusus ketua OSIS akan diunggah di website Admisi IPB, admisi.ipb.ac.id pada Februari 2018.

“IPB akan mengasah potensi mereka untuk kita jadikan calon-calon pemimpin bangsa, baik di bidang technopreneur, teknokrat, sociopreneur, maupun di bidang lainnya. Para ketua OSIS telah memiliki gen leadership yang bagus dan teruji. Sehingga akan menjadi bibit-bibit unggul pemimpin bangsa yang kelak dengan sentuhan IPB Insya Allah akan mampu menjadi trend setter perubahan bangsa ini menjadi bangsa Indonesia yang tangguh, berdaulat, dan mandiri,” ujarnya.

Selain jalur baru tersebut, IPB juga membuka seleksi penerimaan melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, dan jalur Mandiri, dengan kuota masing-masing 50 persen, 30 persen dan 20 persen. SNMPTN merupakan jalur penelusuran prestasi akademik siswa yang melalui Pusat Data Siswa dan Sekolah (PDSS).

Calon mahasiswa yang lulus SNMPTN tidak melewati tes ujian yang digelar panitia pusat. Sementara itu, SBMPTN menjaring calon mahasiswa melalui tes tertulis dan komputer yang digelar panitia dan pihak kampus. Seleksi mandiri, tidak melibatkan pantia pusat SNMPTN/SBMPTN, sepenuhnya tanggung jawab kampus.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2nAEjJx
via IFTTT