Sabtu, 24 Februari 2018

Prodi Nonkependidikan Laris Manis di Kampus Pendidikan

Kampus UPI Bandung

PENERIMAAN  mahasiswa baru dilakukan secara serentak di semua PTN se-Indonesia, termasuk di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Melihat kecenderungan setiap tahunnya, ada yang menarik dalam penerimaan mahasiswa baru di UPI.

UPI yang dikenal sebagai kampus pendidikan, dalam perkembangannya, menghadirkan  program studi nonkependidikan (nondik). Sejak berubah nama dari IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) menjadi universitas pada tahun 2000, UPI  memiliki wewenang untuk membuka prodi nondik. Dalam perkembangannya, prodi nondik dinilai lebih laris manis dibandingkan dengan prodi kependidikan.

Jumlah peminat prodi nondik menggeser dominasi jumlah peminat prodi kependidikan, meski UPI masih menyediakan kuota yang lebih banyak untuk prodi kependidikan. Tentu saja, kuota yang lebih besar itu mengingat predikat UPI sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

Lebih tingginya peminat prodi nondik contohnya terjadi di prodi ilmu komunikasi. Berdasarkan data Direktorat Akademik UPI, dari tahun 2015 hingga 2017, animo pendaftar prodi ini meningkat. Rata-rata peminat 2015 hingga 2017, berjumlah 5.426 pendaftar yang memperebutkan 110 kursi dari seluruh jalur masuk baik SNMPTN, SBMPTN, maupun SM yang disediakan UPI.

Dari data perbandingan jumlah kursi dan peminat, peluang pendaftar untuk masuk ilmu komunikasi ialah 1:49. Prodi nondik lainnya, yakni manajemen, rata-rata 113 kursi diperebutkan oleh 4.530 pendaftar, sehingga perbandingan peluang masuknya 1 : 40, dan prodi Psikologi rata-rata 98 kursi diperebutkan 3.770 pendaftar, perbandingan peluangnya 1 : 38.

Data Direktorat Akademik UPI juga menunjukkan, peluang masuk prodi kependidikan lebih besar daripada prodi nondik. Misalnya, pada prodi pendidikan bahasa Inggris dalam 3 tahun terakhir, tercatat 2.587 pendaftar memperebutkan 73 kursi. Hal ini berarti peluang pendaftar 1 : 35. Kemudian, pada prodi pendidikan matematika, rata-rata 2.635 pendaftar memperebutkan 102 kursi sehingga perbandingan peluang masuknya 1 : 25 dalam kurun waktu 2015 hingga 2017.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2sRlcjn
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Kampus UPI Bandung

PENERIMAAN  mahasiswa baru dilakukan secara serentak di semua PTN se-Indonesia, termasuk di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Melihat kecenderungan setiap tahunnya, ada yang menarik dalam penerimaan mahasiswa baru di UPI.

UPI yang dikenal sebagai kampus pendidikan, dalam perkembangannya, menghadirkan  program studi nonkependidikan (nondik). Sejak berubah nama dari IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) menjadi universitas pada tahun 2000, UPI  memiliki wewenang untuk membuka prodi nondik. Dalam perkembangannya, prodi nondik dinilai lebih laris manis dibandingkan dengan prodi kependidikan.

Jumlah peminat prodi nondik menggeser dominasi jumlah peminat prodi kependidikan, meski UPI masih menyediakan kuota yang lebih banyak untuk prodi kependidikan. Tentu saja, kuota yang lebih besar itu mengingat predikat UPI sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

Lebih tingginya peminat prodi nondik contohnya terjadi di prodi ilmu komunikasi. Berdasarkan data Direktorat Akademik UPI, dari tahun 2015 hingga 2017, animo pendaftar prodi ini meningkat. Rata-rata peminat 2015 hingga 2017, berjumlah 5.426 pendaftar yang memperebutkan 110 kursi dari seluruh jalur masuk baik SNMPTN, SBMPTN, maupun SM yang disediakan UPI.

Dari data perbandingan jumlah kursi dan peminat, peluang pendaftar untuk masuk ilmu komunikasi ialah 1:49. Prodi nondik lainnya, yakni manajemen, rata-rata 113 kursi diperebutkan oleh 4.530 pendaftar, sehingga perbandingan peluang masuknya 1 : 40, dan prodi Psikologi rata-rata 98 kursi diperebutkan 3.770 pendaftar, perbandingan peluangnya 1 : 38.

Data Direktorat Akademik UPI juga menunjukkan, peluang masuk prodi kependidikan lebih besar daripada prodi nondik. Misalnya, pada prodi pendidikan bahasa Inggris dalam 3 tahun terakhir, tercatat 2.587 pendaftar memperebutkan 73 kursi. Hal ini berarti peluang pendaftar 1 : 35. Kemudian, pada prodi pendidikan matematika, rata-rata 2.635 pendaftar memperebutkan 102 kursi sehingga perbandingan peluang masuknya 1 : 25 dalam kurun waktu 2015 hingga 2017.(pikiran-rakyat.com)



from Siap Belajar http://ift.tt/2sRlcjn
via IFTTT