Rabu, 14 Februari 2018

Jurnalis Madrasah di MTs Cijangkar Ciawi Kab. Tasikmalaya, Belajar Sisi Lain dari Seorang Pencari Berita

Jurnalis Madrasah di MTs Cijangkar Ciawi Kab. Tasikmalaya,
Belajar Sisi Lain dari Seorang Pencari Berita
(.(Asop Ahmad/Siap Belajar))

DUNIA  jurnalis saat ini sudah mulai digandrungi oleh sebagian siswa, di mata mereka dalam mendepinisikan sebutan yang melekat pada profesi para pekerja media ini, tidak hanya sebatas sebagai seorang pencari berita. Ada sudut pandang luas  yang dipahami saat ini terutama dari pembelajaran pendalaman karakter

Tumbuhnya keberanian, itu yang digali Agus Nana Nuryana MM.Pd Wakasek Kurikulum MTs Cijangkar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, menurutnya, salah satu karakter seorang wartawan yang harus ada pada diri seorang siswa adalah percaya diri

Kepekaan dalam menganalisa situasi sekitar. Disampaikan Agus, pada zaman sekarang siswa tidak hanya sebatas memperoleh pendidikan tinggi, wawasan luas. Namun mereka mesti jeli membaca peluang yang ada. Ia juga mengutarakan dengan pesatnya perkembangan yang dirasakan saat ini, persaingan untuk mendapatkan peluang sangat ketat, mereka mesti pandai membaca peta agar bisa keluar sebagai pemenang dalam melaksanakan kompetisi hidup

Di sekolahnya siswa secara umum telah diberikan pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter, baik melalui pelajaran harian di kelas maupun ekstrakulikuler, dalam pikiran Agus, itu belum cukup mesti ada terobosan baru, mesti ada pendidikan khusus di luar jam pelajaran untuk membangun dan mengembangkan potensi pada diri siswa

Jurnalis madrasah. Menjadi pilihan dalam mewujudkan idenya tersebut, sebuah organisasi di MTs Cijangkar dengan bidikan awalnya adalah siswa yang gemar menulis. Pergerakan ini terus berkembang siswa yang tadinya hanya iseng, dalam membuat sebuah tulisan, sekarang mereka memandang coretannya selama ini adalah sebuah karya berharga

Seminggu sekali di luar jam pelajaran siswa sekolah ini berkumpul untuk mengikuti pendidikan dari guru sekaligus seniornya di bidang karya tulisnya, diutarakan Agus Nana, dari organisasi bentukannya itu, sekolah sudah merasakan manfaat, selain berjalannya majalah dinding yang terus memberikan informasi seputar intern lembaganya, juga sebagai tim publikasi sekolah kepada masyarakat umum melalui blog  yang selalu diakses ke media social

“Setiap hari di sekolah kami sudah terbiasa melihat siswa sedang mewancarai teman atau gurunya, biasanya data yang terkumpul ditulis hingga terbentuk sebuah rilis setelah itu dikasihkan kepada juru edit  untuk bahan berita yang akan di tempel secara berkala pada mading sekolah” katanya

Ada kelebihan tersendiri yang diperhatikan Agus pada anak didiknya yang aktif pad kegiatan jurnalis madrasah tersebut, tumbuhnya kepekaan terhadap lingkungan sekolah, baik menyoroti perilaku serta permasalahan lainnya yang terjadi di sekolah. Cuitannya dalam mengkeritisi tidak sebatas pada sebuah tulisan, dan diskusi tetapi sampai pada pemecahannya.(Asop Ahmad/Siap Belajar)

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2EKfpkE
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Jurnalis Madrasah di MTs Cijangkar Ciawi Kab. Tasikmalaya,
Belajar Sisi Lain dari Seorang Pencari Berita
(.(Asop Ahmad/Siap Belajar))

DUNIA  jurnalis saat ini sudah mulai digandrungi oleh sebagian siswa, di mata mereka dalam mendepinisikan sebutan yang melekat pada profesi para pekerja media ini, tidak hanya sebatas sebagai seorang pencari berita. Ada sudut pandang luas  yang dipahami saat ini terutama dari pembelajaran pendalaman karakter

Tumbuhnya keberanian, itu yang digali Agus Nana Nuryana MM.Pd Wakasek Kurikulum MTs Cijangkar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, menurutnya, salah satu karakter seorang wartawan yang harus ada pada diri seorang siswa adalah percaya diri

Kepekaan dalam menganalisa situasi sekitar. Disampaikan Agus, pada zaman sekarang siswa tidak hanya sebatas memperoleh pendidikan tinggi, wawasan luas. Namun mereka mesti jeli membaca peluang yang ada. Ia juga mengutarakan dengan pesatnya perkembangan yang dirasakan saat ini, persaingan untuk mendapatkan peluang sangat ketat, mereka mesti pandai membaca peta agar bisa keluar sebagai pemenang dalam melaksanakan kompetisi hidup

Di sekolahnya siswa secara umum telah diberikan pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter, baik melalui pelajaran harian di kelas maupun ekstrakulikuler, dalam pikiran Agus, itu belum cukup mesti ada terobosan baru, mesti ada pendidikan khusus di luar jam pelajaran untuk membangun dan mengembangkan potensi pada diri siswa

Jurnalis madrasah. Menjadi pilihan dalam mewujudkan idenya tersebut, sebuah organisasi di MTs Cijangkar dengan bidikan awalnya adalah siswa yang gemar menulis. Pergerakan ini terus berkembang siswa yang tadinya hanya iseng, dalam membuat sebuah tulisan, sekarang mereka memandang coretannya selama ini adalah sebuah karya berharga

Seminggu sekali di luar jam pelajaran siswa sekolah ini berkumpul untuk mengikuti pendidikan dari guru sekaligus seniornya di bidang karya tulisnya, diutarakan Agus Nana, dari organisasi bentukannya itu, sekolah sudah merasakan manfaat, selain berjalannya majalah dinding yang terus memberikan informasi seputar intern lembaganya, juga sebagai tim publikasi sekolah kepada masyarakat umum melalui blog  yang selalu diakses ke media social

“Setiap hari di sekolah kami sudah terbiasa melihat siswa sedang mewancarai teman atau gurunya, biasanya data yang terkumpul ditulis hingga terbentuk sebuah rilis setelah itu dikasihkan kepada juru edit  untuk bahan berita yang akan di tempel secara berkala pada mading sekolah” katanya

Ada kelebihan tersendiri yang diperhatikan Agus pada anak didiknya yang aktif pad kegiatan jurnalis madrasah tersebut, tumbuhnya kepekaan terhadap lingkungan sekolah, baik menyoroti perilaku serta permasalahan lainnya yang terjadi di sekolah. Cuitannya dalam mengkeritisi tidak sebatas pada sebuah tulisan, dan diskusi tetapi sampai pada pemecahannya.(Asop Ahmad/Siap Belajar)

 



from Siap Belajar http://ift.tt/2EKfpkE
via IFTTT